Baca Juga: Masker Kain yang Seperti Ini yang Paling Bagus untuk Lindungi Diri dari Covid-19 Menurut Peneliti!
"Kami berspekulasi bahwa penularan SARS-CoV-2 (dari hewan ke manusia) mungkin terkait dengan gelombang panas yang tidak biasa ini," tulis makalah itu juga.
Laporan itu menunjukkan Covid-19 tidak dapat dihindari dan epidemi Wuhan hanya sebagian darinya.
Makalah itu berjudul Transmisi Kriptik Awal dan Evolusi Sars-CoV-2 di Hosti Manusia, diposting pada 17 November di ssrn.com, yang disebut platform pracetak dari jurnal medis The Lancet.
Baca Juga: Selama Ini Jadi Obat Covid-19, WHO Umumkan Tak Gunakan Remdesivir karena Bukti Kuat Ini
Pracetak adalah publikasi makalah sebelum ditinjau oleh rekan sejawat, atau diperiksa oleh ilmuwan lain.
Oleh karena itu, temuan ini tidak boleh ditafsirkan sebagai kesimpulan yang ditetapkan.
Klaim baru oleh ilmuwan China tersebut telah ditolak oleh sejumlah ilmuwan terkemuka.
Mengutip The Sun, Jumat (27/11/2020), profesor dalam genetika manusia dan biostatistik di UCLA, Marc Suchard, mengatakan "koleksi acak" dari strain virus yang digunakan tidak mungkin menghasilkan "nenek moyang".
Menurutnya, metode yang digunakan para ilmuwan dari China itu membawa ketidakpastian yang cukup besar. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peneliti China Klaim Virus Corona Berasal dari India"