"Jual pisang dari warung ke warung aku naik motor pakai helm sama anak aku, biar orang enggak tahu aku Pinkan Mambo," ucapnya.
"Aku mesti jualan pisang goreng cuma untung Rp5.000, Rp2.000."
"Recehan aku kumpulin, sedih banget," ungkap Pinkan Mambo.
Dari keuntungan sehari itu, Pinkan Mambo beli kebutuhan pokok sekaligus menyeimbangkan gizi keenam anaknya.
"Aku kumpulin sampai akhirnya Rp10.000, terus aku masuk ke minimart."
"Aku bilang sama Michelle (anak Pinkan Mambo), Rp10.000 ini kita beli apa?," tutur Pinkan Mambo sambil menangis.
"Oke kita beli beras 1 liter atau setengah liter aja, terus anak-anak juga butuh vitamin."
"Tahu enggak kita beli apa? Bukan buah, kita beli sirup supaya anak-anak ada gizinya," sambungnya.
Pinkan Mambo mengaku tidak tahu lagi bagaimana cara membayar utangnya untuk membayar utangnya kepada debt collector.