Kematian hewan ternak itu meresahkan warga karena luka-luka yang dideritanya.
Selain itu, juga ditemukan jejak cakar di sekitar lokasi, baik di batang pohon dan tanah.
Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan bahkan membuat sayembara senilai Rp 10 juta bagi siapa saja yang berhasil menangkap ‘pelakunya’.
Pasalnya, kejadian seperti ini baru sekali ini terjadi. Masyarakat tidak memiliki pengalaman menghadapi penyebab kematian misterius hewan ternaknya.
Hewan ternak diisap darahnya dan diambil sedikit isi perutnya Jika pun sebelum-sebelumnya ada gangguan dari hewan lainnya, hanya sebatas monyet.
Namun demikian, lanjut dia, pasti ada jejaknya. Begitu halnya dengan harimau, pasti ada jejak dan tidak hanya mengambil sedikit isi perut dan mengisap darahnya seperti yang terjadi saat ini.
Saat itu, Kepala Bagian Tata Usaha BBKSDA Sumut, Teguh Setiawan ketika dikonfirmasi melalui telepon pada Kamis (25/06).
Dijelaskannya, dugaan kuat hewan yang dimaksud adalah musang atau linsang berdasarkan pengalaman selama ini mengenai karakter musang seperti itu.
“Dia berburu, hanya digigit di leher lalu ditinggal,” katanya.