Follow Us

Amerika Kalah Telak, Eropa Sudah Pesan Vaksin Covid-19 yang Lolos Uji Klinis, Bagaimana Nasib Negara Berkembang Seperti Indonesia?

Rahma - Selasa, 30 Juni 2020 | 08:00
Amerika Kalah Telak, Eropa Sudah Pesan Vaksin Covid-19 yang Lolos Uji Klinis, Bagaimana Nasib Negara Berkembang Seperti Indonesia?
kompas.com

Amerika Kalah Telak, Eropa Sudah Pesan Vaksin Covid-19 yang Lolos Uji Klinis, Bagaimana Nasib Negara Berkembang Seperti Indonesia?

GridStar.ID - Pandemi virus corona masih menyelimuti dunia.

Vaksin Covid-19 menjadi hal yang ditunggu-tunggu saat ini.

Pemerintah dan para ahli sedang berusaha menemukan vaksin untuk virus mengerikan ini.

Baca Juga: Bawa Angin Segar, WHO Ungkap Temukan Dua Calon Vaksin Terdepan dan Siap Diuji untuk Tangani Virus Corona, Apa Saja?

Pengembangan vaksin corona semakin menunjukan titik terang.

Melansir Kompas.com, calon vaksin yang dikembangkan AstraZeneca merupakan vaksin yang dinilai paling maju dalam hal pengembangan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) Soumya Swaminathan.

Baca Juga: Bawa Angin Segar, Obat Ini Diklaim Efektif Sembuhkan Pasien Covid-19 hingga Disambut Baik WHO, Namun Ada Efek Samping yang Mungkin Terjadi

Swaminathan mengatakan, selain Astrazeneca ada juga Moderna yang tidak kalah jauh di belakang.

Menurut Swaminathan, dari sekitar 200 kandidat vaksin corona, 15 di antaranya telah memasuki uji klinis.

"WHO sedang dalam pembicaraan dengan beberapa produsen China, termasuk Sinovac tentang vaksin potensial," ujar Swaminathan seperti dikutip Reuters, Jumat (26/6).

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Sudah Dinantikan Sekian Lama, Vaksin Pertama Covid-19 Mungkin Tak Membuat Kebal pada Corona, Kok Bisa?

Swaminathan menyerukan bahwa AstraZeneca saat ini masih memimpin di antara yang lain.

"Tapi saya pikir AstraZeneca tentu memiliki cakupan yang lebih global saat ini dalam hal di mana mereka melakukan dan merencanakan uji coba vaksin mereka," kata Swaminathan.

Koalisi pimpinan WHO melawan pandemi corona meminta bantuan pemerintah dan sektor swasta untuk membantu mengumpulkan dana 31,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 449 triliun dalam 12 bulan ke depan.

Baca Juga: Firasat Wirang Birawa Makin Mendekati Kebenaran, Ahli Sebut Vaksin Virus Corona Sudah Dalam Tahap Akhir, Tanda Pandemi Segera Berakhir?

Dana tersebut untuk mengembangkan dan memberikan tes, perawatan, dan vaksin untuk penyakit tersebut.

Anggaran sebanyak 3,4 miliar dollar AS telah dikontribusikan untuk koalisi sampai saat ini, sehingga masih kurang pendanaan 27,9 miliar dollar AS..

Dana ini juga bakal digunakan untuk memberikan 500 juta tes corona dan 245 juta program pengobatan untuk penyakit ini ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada pertengahan 2021.

Presiden AS Donald Trump
Tribun

Presiden AS Donald Trump

Baca Juga: Tudingan Panas Amerika: China Dalang di Balik Belum Ditemukannya Vaksin Covid-19

WHO juga berharap 2 miliar dosis vaksin, termasuk 1 miliar yang akan dibeli oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, akan tersedia pada akhir tahun 2021.

Negara Eropa Sudah Teken Kontrak Beli Vaksin

Perusahaan farmasi AstraZeneca Plc telah menandatangani kontrak dengan pemerintah kawasan Uni Eropa untuk memasok vaksin yang potensial bisa melawan virus corona.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Ahli Sebut Jenis Virus Corona di Indonesia Tak Masuk Kategori yang Ada di Dunia, Pembuatan Vaksin Sia-Sia?

Kontrak tersebut berisi kesepakatan bahwa AstraZeneca akan menyediakan 400 juta dosis vaksin yang saat ini dikembangkan oleh University of Oxford.

Perusahaan farmasi asal Inggris ini mengaku akan memasok vaksin tanpa keuntungan selama pandemi corona.

Rencananya pengiriman vaksin akan dimulai pada akhir tahun 2020.

(*)

Source : Reuters, Kompas

Editor : Hinggar

Baca Lainnya

Latest