GridStar.ID - Boikot dilakukan beberapa perusahaan yang mengiklankan produknya ke media sosial facebook.
Perusahaan Coca-Cola menghentikan iklan digitalnya di media sosial Facebook secara global setidaknya selama 30 hari mulai 1 Juli 2020 mendatang.
Hal ini disampaikan pada Jumat (26/06) lalu.
Bukan tanpa sebab, Coca-Cola melakukan boikot ini terhadap Facebook dan Instagram karena Facebook dinilai gagal mengatasi ujaran kebencian.
Kampanye "Stop Hate for Profit" diketahui dilakukan sejak 9 Juni setelah kematian dari George Floyd.
Coca-Cola diketahui pengiklan yang mendukung kampanye #StopHateforProfit yang gencar dilakukan oleh aktivis hak asasi manusia AS.
"Mulai 1 Juli, The Coca Cola Company akan menghentikan sementara iklan-iklan di semua platform media sosial secara global setidaknya selama 30 hari," ujar CEO Coca-Cola Company, James Quincey dalam pernyataan resmi di web mereka.
"Apalagi yang harus kami harapkan dari mitra media sosial (rasisme), untuk menghilangkan platform kebencian, kekerasan, dan konten yang tidak pantas. Kami akan memberi tahu mereka bahwa kami mengharapkan akuntabilitas, tindakan, dan transparansi yang lebih besar dari mereka," lanjut James.
Aksi boikot yang dilakukan ini membuat kekayaan dari pemilik Facebook, Mark Zuckerberg turun.
Dikutip dari Business Insider via Kompas.com, pada Minggu (28/06), kekayaan Zuckerberg berkurang 7,21 miliar dollar AS atau sekitar Rp102,6 triliun.
Dari data Forbes, diketahui Mark Zuckerberg memiliki kekayaan mencapai 79,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp1.134 triliun.
Saham dari Facebook juga turun sebesar 8 persen dari penutupan perdagangan Jumat (26/06) lalu.
Facebook juga menolak menghapus unggahan dari Presiden AS Donald Trump yang mengancam akan meerapkan tindakan kekerasan pada para pengunjuk rasa.
Kampanye ini bertujuan agar pengiklan besar memikirkan kembali belanja iklan di Facebook sampai media sosial tersebut memiliki kebijakan yang lebih ketat.
Tindakan ini pun juga diikuti oleh perusahaan besar lainnya seperti Unilever, Hershey Co, North Face, Verizon, dan lain-lain. (*)