Follow Us

Geger, Jenazah PDP Covid-19 Pakai Popok Tanpa Kain Kafan, Begini Tanggapan RS yang Sebut Sudah Sesuai Panduan, Kok Bisa?

Yulia Susanti - Jumat, 19 Juni 2020 | 14:00
Geger, Jenazah PDP Covid-19 Pakai Popok Tanpa Kain Kafan, Begini Tanggapan RS yang Sebut Sudah Sesuai Panduan, Kok Bisa?
Surya.co.id

Geger, Jenazah PDP Covid-19 Pakai Popok Tanpa Kain Kafan, Begini Tanggapan RS yang Sebut Sudah Sesuai Panduan, Kok Bisa?

GridStar.ID - Mengurus jenazah Covid-19 memiliki prosedur khusus.Pasalnya, Covid-19 merupakan virus yang bisa menular.Pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia ditangani menggunakan APD lengkap.

Baca Juga: Bukan Main-Main Larangan Main Handphone di Transportasi Umum, Dokter Sebut Telepon Genggam Bisa Jadi Media Penularan Corona, Ini Alasannya!Jenazah pun tidak serta merta dikuburkan, namun perlu dibungkus plastik untuk mencegah penyebaran virus.Baru-baru ini jagat media digegerkan dengan tersebarnya foto yang menunjukkan jenazah PDP corona hanya dibalut dengan popok tanpa kain kafan.Melansir Surya.co.id, foto tersebut viral di sosial media, dengan identitas jenazah berinisial T (72), warga Kebraon, Karangpilang, Surabaya.Baca Juga: Kabar Gembira Penangkal Corona Telah Ada, Obat Covid-19 Karya Anak Bangsa Ini Sudah Terdaftar BPOM dan Segera Beredar Luas di Pasaran, Jangan Asal Konsumsi Begini Kata Ahli!

Dikabarkan jenazah meninggal dunia pada Minggu (07/06) di RS Wiyung Sejahtera.Keluarga menduga jenazah diperlakukan dengan tidak layak usai melihat hanya dibalut popok tanpa kain kafan."Ya benar sesuai kabar yang beredar, jenazah hanya dibalut popok," kata Ketua RW Kebraon, Supriyo, saat dikonfirmasi Senin (15/06).

Baca Juga: Dilarang Mengobrol di Transportasi Umum, Droplet Bisa Bertahan Selama 15 Menit di Udara, Bahkan Virus Bisa Menempel Selama 5 Hari di Benda yang Kerap Kita Pegang IniKronologi bermula saar keluarga meminta agar jenazah dapat dimakamkan di kampung halamannya.Saat diantarkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebraon, tim medis meletakkan peti jenazah di depan TPU lalu meninggalkannya, menurut Supriyono.Melihat hal tersebut, keluarga almarhum dan warga berinisiatif mengebumikan jenazah sendiri.Baca Juga: Tembus 40 Ribu Kasus Covid-19, Ini 10 Daerah Paling Aman dari Infeksi Corona di Indonesia, Jumlah Pasiennya Paling Rendah!

Mereka pun menggunakan jas hujan untuk mencegah adanya penularan virus.Saat hendak memakamkan, peti jenazah tidak sengaja terbuka.Saat itulah warga dan keluarga melihat jenazah dibalut popok tanoa kain kafan.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Diantar Sesama Pengemudi Ojol, Jenazah Driver Ini Ternyata Positif Corona Usai Dimakamkan Secara Normal Tanpa Prosedur Keamanan Covid-19Kendati demikian, jenazah tetap dimasukkan ke dalam kantong."Gak sengaja peti terbuka. Kemudian memperlihatkan jenazah T hanya dibungkus kantong jenazah dan memakai popok, tapi tidak dikafani," ujar Supriyono.Pihak RW lantas berencana melaporkan kejadian kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya.Baca Juga: Angin Segar di Tengah Krisis Ekonomi Paman Sam, Rupiah Justru Semakin Menguat Hingga Capai Angka Rp 14 Ribu per Dolar Amerika Serikat

"Belum lapor ke Gugus Tugas Surabaya. Konfirmasi dulu ke rumah sakit seperti itu lalu saya lapor ke Gugus Tugas Surabaya," ujar dia.Sementara pihak RS Wiyung Sejahtera melalui Humasnya Angelia Merry mengatakan, pemulasaran jenazah sudah sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.Pihak RS menyolati jenazah karena muslim, dan kemudian membalut jenazah dengan kantong sebelum dimasukkan ke peti mati.

Baca Juga: Kabar Baik Bakal Berakhirnya Virus Corona! BIN dan Unair Klaim Temukan Obat Covid-19 dan Telah Terdaftar di BPOM, Akan Segera Diedarkan dalam Waktu DekatSoal kain kafan, Merry mengatakan apa yang dilakukan pihak RS sudah sesuai panduan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam."Jenazah [Covid-19] ditutup dengan kain kafan/bahan dari plastik (tidak dapat tembus air). Dapat juga jenazah ditutup dengan bahan kayu atau bahan lain yang tidak mudah tercemar." tulis panduan tersebut.Pihak RS menyebut berdasarkan pedoman tersebut kantong jenazah bisa digunakan sebagai pengganti kain kafan.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Muncul Ratusan Kasus Baru Corona di Beijing Setelah 2 Bulan Tanpa Penambahan, WHO Minta Semua Negara Waspada dan Bersiap Akan Hal Ini, Ada Apa?

Sementara pemberian popok agar tidak muncul cairan dari tubuh bagian bawah."Kami menjalankan sudah sesuai panduan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam. Dan Kami menggantikan kafan dengan kantong jenazah dari bahan plastik yang tidak tembus air," ujarnya."Kenapa dikasih popok, karena untuk mencegah cairan yang masih kemungkinan keluar dari dalam tubuh bagian bawah," imbuh dia.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Ini Penangkal Virus Corona Buatan Indonesia yang Sudah Teruji Klinis, BPOM Jelaskan Obat Ini Aman Dikonsumsi!Merry juga menampik tudingan yang menganggap jenazah T ditelantarkan.Justru Merry malah bertanya kenapa pihak keluarga membuka peti jenazah yang bersatus sebagai PDP corona."Peti ditutup dengan delapan sekrup, apa bisa terbuka sendiri? Peti sengaja dibuka warga untuk memasukkan tanah ke dalam kantong jenazah, karena adat, tanpa memperhatikan risiko dan juga melanggar UU Wabah," ucapnya.

Baca Juga: Dirawat di Ruang Isolasi Karena Hasil Tesnya Reaktif Covid-19 Selama 5 Hari, Keluarga Pasien Kaget dapat Tagihan Jutaan RupiahMenurut Merry, warga sengaja membuka peti untuk menguburkannya ke tanah seperti kebiasaan yang ada pada masyarakat.Namun, menguburkan jenazah pasien PDP dan positif corona tanpa peti justru meningkatkan potensi penularan. (*)Artikel ini telah tayang di Sosok.id yang berjudul Geger Jenazah PDP Covid-19 Pakai Popok Tanpa Kain Kafan, Pihak RS: Sudah Sesuai Panduan!

Source : Sosok.id

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya

Latest