1. Obat antivirus yang secara langsung memengaruhi kemampuan virus corona untuk berkembang di dalam tubuh.
2. Obat-obatan yang dapat menenangkan sistem kekebalan tubuh. Pasien menjadi sakit parah ketika sistem kekebalan tubuh mereka bereaksi berlebihan dan mulai menyebabkan kerusakan pada tubuh.
3. Antibodi, baik dari darah korban atau dibuat di laboratorium.
Obat antivirus yang awalnya dikembangkan untuk mengobati Ebola telah memberikan harapan para ahli. Itu adalah remdesivir seperti dilansir dari Kompas.com.
The US National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) menemukan bahwa remdesivir mengurangi durasi gejala dari 15 hari menjadi 11.
Percobaan melibatkan 1.063 pasien di rumah sakit dari seluruh dunia. Beberapa diberi obat dan yang lain diberi pengobatan plasebo (dummy).
Dr Anthony Fauci yang menjalankan NIAID yakin akan kemampuan remdesivir.
"Kami sekarang memiliki data kuat yang menunjukkan bahwa remdesivir mengurangi waktu untuk pemulihan bagi orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19," kata Fauci.
Namun, walaupun remdesivir dapat membantu pemulihan, uji coba tidak memberikan indikasi yang jelas apakah itu dapat mencegah kematian akibat virus corona.