GridStar.ID - Pandemi virus corona yang terjadi saat ini memang membuat banyak orang resah.
Bagaimana tidak, banyak orang perekonomiannya menjadi lumpuh, bahkan ada yang kehilangan pekerjaan karena pandemi ini.
Tak hanya itu, banyak rencana yang harusnya terlaksana pada tahun ini juga harus tertunda, bahkan berakhir begitu saja.
Pastinya hal ini membuat semua orang berharap wabah yang terjadi segera berakhir dan kehidupan berjalan normal seperti semula.
Banyak orang yang menantikan kapan wabah ini bisa berakhir.
Health Manager International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC), Dr. Dewindra Widiamurti, menilai sulit untuk bisa memprediksi secara pasti kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.
Menurut dia, selama masih ada mobilitas antarwilayah, maka tidak ada negara yang benar-benar aman dari risiko gelombang Covid-19 berikutnya.
“Untuk memprediksinya, harus betul-betul melihat global trend, bukan hanya tren di Indonesia,” jelas Dewindra saat menjadi pembicara dalam Diskusi Online “Efek Samping Wabah” yang diadakan AJI Jakarta, Jumat (29/5/2020) malam.
Dia mencontohkan kebijakan di negara lain, seperti di Singapura, Korea Selatan, China dan Perancis yang kembali melonggarkan pembatasan sosial setelah mendapati penurunan kasus Covid-19.
Baca Juga: Diam-diam Jepang Sudah Mulai New Normal, Warga Rama-ramai Keluar Rumah: Aku Masih Agak Khawatir
Tapi keputusan itu ternyata membawa dampak penambahan kasus baru.
“Di Perancis misalnya, dalam minggu pertama siswa kembali ke sekolah, ditemukan 70 kasus baru covid-19. Maka dari itu, kita harus sangat hati-hati,” jelas Dewindra.
Berdasarkan hasil diskusi dengan banyak koleganya yang berada di Indonesia maupun yang ada di luar negeri, Dewindra menyampaikan pendapat, pandemi Covid-19 kemungkinan tak akan berhenti di tahun 2020.
“Kalau melihat perjalanan kasusnya, kemungkinan wabah ini belum akan berhenti pada tahun ini,” kata dia.
Yang harus dilakukan masyarakat
Jika ingin pandemi Covid-19 lekas berakhir, Dewindra mengutarakan, masyarakat jelas sangat punya andil dalam pengendalian wabah.
Menurut dia, masyarakat bisa melakukan upaya pengendalian Covid-19 sesuai dengan tugas masing-masing.
Di mana, sebagai individu, masyarakat harus bisa membiasakan diri dengan situasi “ new normal”.
Berikut beberapa hal yang disarankan Dewindra untuk bisa dilakukan masyarakat sebagai upaya agar pandemi Covid-19 cepat selesai:
1. Harus pakai masker saat keluar rumah. Pakai masker pun jangan asal-asalan, seperti cuma digantung dan diplorotin di dagu
2. Kalau bukan karena urusan yang tidak penting sekali, lebih baik jangan keluar rumah
3.Selalu ingat jaga jarak 1-2 meter jika sedang bersama orang lain
4. Rajin mencuci tangan
5. Mengupayakan upaya-upaya untuk pemeliharaan daya tahan tubuh
6. Rajin bersihkan permukaan benda yang sering disentuh, seperti gagang pintu dan peralatan lainnya.
“Ini yang susah sekali dimengerti orang orang kita (Indonesia). Saya pun sudah enggak habis pikir lihat orang–orang, kok enggak pada takut ya?” tutur dia.
Dewindra menyampaikan, masyarakat sekarang harus benar-benar bisa mendisiplinkan diri dan mendisiplinkan keluarga untuk mencegah penularan Covid-19.
“Kebiasaan inilah yang harus diubah kalau kita memang mau pandemic Covid-19 ini cepat berakhir.
Akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr. Tonang Dwi Ardyanto,SpPk., Phd., juga berpendapat, selama masih ada mobilitas antarwilayah, maka tidak ada negara yang benar-benar aman dari risiko gelombang Covid-19 berikutnya.
“Selama belum seluruh dunia bersama-sama sudah masuk fase containtment. Hal demikian juga berlaku dalam tataran provinsi, kabupaten atau kota di Indonesia,” jelas dr. Tonang yang juga menjadi pamateri.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulLakukan 6 Kebiasaan Ini Jika Ingin Pandemi Covid-19 Cepat Selesai