GridStar.ID - Wabah virus corona belum juga menemukan titik terang.
Hingga berita ini ditulis, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia mencapai angka 20.796 pasien.
Wabah corona memang berdampak pada perekonomian masyarakat.
Banyak yang kehilangan mata pencaharian akibat dampak virus mengerikan ini.
Pemerintah telah memberikan bantuan sosial pada rakyat yang terdampak.
Namun, belakangan justru beredar kabar kalau bantuan sosial yang diberikan pemerintah banyak yang tidak tepat sasaran.
Seperti di Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarta memergoki warganya sendiri yang masuk dalam daftar penerima bansos tapi malah memanfaatkan uang yang diterima untuk hal lain.
Bukan dipakai untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari.
Bak bermuka tembok, ibu-ibu penerima bansos tersebut malah kepergok asyik belanja baju lebaran.
Baca Juga: Tak Keluhkan Apa pun, Ini yang Dirasakan Bima Arya pad Tubuhnya Usai Terinfeksi Virus Corona
Dilansir dari Kompas.com, kejadian itu bermula ketika Wali Kota Bogor, Bima Arya melakukan sidak.
Sidak dilakukan di Pasar Anyar, Jawa Barat.
Bima Arya mengambil sampel sejumlah pengunjung di pasar.
Melansir Nakita.ID lewat aplikasi database 'Salur' milik Pemkot Bogor ada kecocokan NIK sejumlah pengunjung dengan data penerima bantuan sosial.
Yang ternyata, sejumlah 6 dari 10 pengunjung ibu-ibu di Pasar Anyar tercatat sebagai penerima dana bantuan sosial.
Bima Arya Sugiarto pun curiga uang yang diterima oleh oknum ibu-ibu itu dipakai belanja baju lebaran.
Baca Juga: Lebaran 2020 di Rumah Aja, Busana Muslim Sederhana Jadi Primadona
Tahu warganya berbuat seperti itu, Wali Kota Bogor itupun merasa kecewa dan tak habis pikir.
"Kalau belanja sembako kita maklumi tapi kalau belanja pakaian ini yang agak mengecewakan."
Dikabarkan sebelumnya, Bima Arya sempat membuat ancaman.
Ia mengatakan akan mencabut seluruh bantuan tunai apabila dipakai untuk beli baju lebaran.
"Sudah saya katakan bahwa lebaran tahun ini kita prihatin dulu. Kalau bantuan dari pemerintah dipakai beli baju, akan kita cabut bantuannya," beberapa waktu lalu.
Tak ingin dana bansos salah sasaran, Bima Arya pun meminta jajarannya mengevaluasi data penerima bantuan.
(*)