Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ilmuwan NASA Ungkap Matahari Juga Mengalami Lockdown! Akibatnya Bisa Terjadi Letusan Gunung Berapi di Bumi, Cuaca Dingin Ekstrim dan Bencana Kelaparan

Hinggar - Senin, 18 Mei 2020 | 07:00
Matahari
Geographical Magazine

Matahari

Baca Juga: Di Saat Warga Indonesia Dibuat Panik dengan Fenomena Cacing, Peneliti Dunia Justru Sedang Berbahagia Atas Kemunculan Hewan Langka Ini Usai Berlakunya Pembatasan Sosial Covid-19

"Lalu juga memengaruhi elektro-kimia atmosfer di atas Bumi dan dapat membantu memicu petir."

Dengan kondisi ini, maka para ahli percaya bahwa kita akan memasuki periode terdalam dari 'resesi' sinar Matahari, yang pernah tercatat sebagai bintik Matahari telah menghilang.

"Solar Minimum sedang berlangsung dan ini sangat dalam," kata astronom Dr. Tony Phillips.

Baca Juga: Tak Ada Lagi Kapal yang Berlalu-lalang Akibat Wabah Corona, Sekawanan Lumba-lumba Tampak Berenang Bebas di Selat Bosphorus Turki

"Dalam hitungan, kondisi Matahari saat ini adalah salah satu yang terdalam pada abad ini."

"Di mana medan magnet Matahari menjadi lemah, memungkinkan sinar kosmik ekstra ke tata surya."

Belum selesai.

Ilmuwan NASA itu khawatir bahwa kondisi ini bisa mengulang kejadian antara tahun 1790 dan 1830 yang disebut Dalton Minimum.

Baca Juga: Geger Fenomena Cacing Terus Keluar dari Tanah, Mbah Mijan Buka Suara Singgung Jenazah Covid-19 Hingga Aroma Pertanda Dari Hewan Melata Ini, Ada Apa?

Di mana kondisi tersebut mengarah pada periode musim dingin yang brutal, kehilangan panen yang mengakibatkan kelaparan, dan letusan gunung berapi yang kuat.

Saat itu, kondisi suhu merosot hingga 2 derajat Celcius (3,6 derajat Fahrenheit) selama 20 tahun dan menghancurkan produksi pangan dunia.

Source : intisari

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x