"Untung mereka kenal dengan komunitas. Sebelum mereka share ke yang lain, mereka share ke kami. Bukannya apa-apa, dengan gender kami ini, ke mana kami harus ngadu, terkadang bikin aduan pun suka disalahin," ucap dia.
Dari empat korban, dua di antaranya berusia 40 dan 50 tahun yakni Sani dan Dini.
Sani sehari-hari bekerja di sebuah karaoke namun saat tempat karaokenya tutup di tengah pandemi, ia kembali ke jalan.
Lalu Dini, sehari-hari tidak ada pekerjaan tetap.
Lalu ada Luna dan Pipiw, masing-masing berusia 25 dan 30 tahun.
Pipiw, sehari-hari bekerja sebagai stylish di sebuah salon. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Buntut Prank Bingkisan Sampah untuk Transgender, Rumah Youtuber di Bandung Digeruduk Warga