Senyum ramah tak lepas dari wajahnya, meskipun ia mengatakan, sang tamu tampak seperti sedang sakit.
"Ya itu, aku juga enggak tahu apa corona corona itu. Orang itu kaya orang ayan, iya gitu-gitu terus (palanya gerak-gerak), tapi nyanyi, nyanyi lagu."
"Iya, bisa dia nyanyi," ujarnya.
Keesokan harinya, saat mulai banyak pemberitaan tentang kasus corona di Indonesia, Bunga baru menyadari dan perasaan takut langsung muncul.
Sugesti tertular masuk ke benaknya, meskipun ia tidak tahu pasti tamunya semalam sakit corona, sakit yang lain, atau sehat walafiat.
"Ya takut, karena habis ketemu dia, ya orang yang nyebarin semua ini lah maksudnya. Langsung ngerasa pala puyeng. Langsung suges. Sudah parno lihat berita mati tiba-tiba," ujarnya.
Bunga bahkan sempat dikontak tamunya itu untuk datang ke apartemennya, namun langsung ditolak.
Ilustrasi pemandu lagu
"Setelahnya sempat ditelepon dia, disuruh nemenin dia, lah aku enggak mau dong, takut ketularan dari dia. Aku bilang enggak mau enggak dibolehin ke mana-mana. Dianya marah, orang kaya gitu kan kekeh," ujarnya.
Tak pikir panjang, Bunga langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, dan meminta dites corona.