Follow Us

Muridnya Tak Miliki Smartphone, Laptop, dan TV, Guru Avan Tempuh 20 Kilometer Datangi Rumah Siswa Demi Tunaikan Kewajiban Mengajar: Ternyata Saya Belum Jadi Guru yang Baik

Tiur Kartikawati Renata Sari - Minggu, 19 April 2020 | 18:00
Muridnya Tak Miliki Smartphone, Laptop, dan TV, Guru Avan Tempuh 20 Kilometer Datangi Rumah Siswa Demi Tunaikan Kewajiban Mengajar: Ternyata Saya Belum Jadi Guru yang Baik
Facebook/Avan Fathurrahman

Muridnya Tak Miliki Smartphone, Laptop, dan TV, Guru Avan Tempuh 20 Kilometer Datangi Rumah Siswa Demi Tunaikan Kewajiban Mengajar: Ternyata Saya Belum Jadi Guru yang Baik

"Kalau gurunya itu yang PNS itu 4. Jadi kepala sekolah 1, guru agama 1, guru olahraga 1, saya guru kelas," lanjut dia.

Meski bertanggung jawab mengampu siswa kelas VI, Avan juga keliling mengajar siswa kelas IV dan V karena rumah para siswa ini berdekatan, paling jauh berjarak 1,5 kilometer.

Dengan menggunakan sepeda motor dan dana pribadinya, Avan berangkat dari kediamannya di Dusun Toros, Desa Babbalan, Kecamatan Batuan, menempuh jarak sekitar 20 km untuk menjangkau rumah siswanya. Ia memulai kegiatan ini sejak 3 pekan yang lalu, pagi hingga siang hari, 3 kali dalam satu minggu.

Baca Juga: Diprediksi Ahli Hingga Paranormal, Presiden Jokowi Optimis Wabah Corona Selesai Akhir Tahun 2020, Minta Jajarannya Bersiap Untuk Hal Baik yang Akan Booming Setelah Covid-19 Usai!

"Saya (guru) kelas VI, cuma ketika ke (rumah) siswa itu kadang siswa-siswa yang terdekat, baik kelas V, kelas IV, kelas lain, saya datangi juga, karena siswa saya juga sedikit di sekolah. Makanya, saya juga datangi yang lain-lain biar sama-sama ikut belajar," jelas Avan.

Tak semua rumah siswa bisa ia jangkau dengan kendaraan bermotor, ada juga rumah siswa yang hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki.

Kepala sekolah pun mendukung Avan untuk tetap meneruskan kegiatan ini. "Ya betul (kepala sekolah mengizinkan), ya men-support beliau," kata dia.

Baca Juga: Bak Petir Menyambar, Tiba-tiba Mbah Mijan Tulis Pesan Perihal Nasib Wabah Virus Corona di Indonesia yang Berakhirnya Masih Menjadi Tanda Tanya Besar, Ada Apa?

Sementara itu, orangtua siswa merasa senang karena mereka merasa lebih tenang meninggalkan anaknya di rumah ketika harus pergi bekerja ke sawah atau ladang.

"Kan gini, orangtuanya itu malah mikirnya 'Aduh Alhamdulillah, untung Bapak ke sini, jadi anak-anak juga belajarnya bisa terpantau. Kebetulan kan kerjanya ke ladang, ke sawah, jadi saya agak tenang lah berangkat kerja, malah setiap hari juga enggak apa-apa, Pak' gitu," kata Avan menirukan pernyataan para orangtua siswa.

"Kalau saya ke sana itu, pertama, tanya tentang kegiatan keseharian. Jadi saya kan tahu sekarang tuntutan kurikulum tidak harus tercapai. Jadi tidak harus membebani siswa-siswa, tuntutan kurikulum harus tuntas, itu enggak. Di samping itu, saya juga meminta mereka, biasalah namanya juga guru, mengingatkan, jangan lupa shalat, ngajinya," jelas Avan.

"Misal pengetahuan soal Covid-19 ini, jadi saya juga bicara tentang itu. Yang pertama biar mereka tidak panik. Mungkin mereka tidak tahu ya apa itu corona, jadi saya sedikit berikan gambaran, tapi tidak terlalu detail. Yang penting mereka tahu sederhananya begini, terus bagaimana pencegahannya. Cuci tangan yang baik, jaga kesehatan, jaga jarak," sambung dia. (*)

Source : kompas

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular