Apa yang kita ketahui terkait virus Corona menunjukkan jalur penularan ke manusia.
"Teori kecelakaan ini, dan teori virus buatan laboratorium, tunjukkan kurangnya pemahaman genetis Sars-CoV-2 dan hubungannya dengan virus dari kelelawar," ujar Vincent Racaniello, profesor Mikrobiologi dan Imunologi di Universitas Columbia, New York.
"Jika seseorang punya virus ini di lab, dan katakanlah 'dilepaskan', tidak mungkin virusnya bisa menginfeksi manusia.
"Sars-CoV-2 memiliki perubahan tambahan yang bisa membuatnya menginfeksi manusia," ujarnya.
Pasalnya, virus dari kelelawar akan berkembang dan berevolusi beberapa tahun sebelum bisa bermutasi dan menyerang manusia.
Virus kelelawar yang ditanyakan tersebut ditemukan oleh sekelompok peneliti yang termasuk ilmuwan dari Institut Virologi Wuhan.
Analisis dari para ilmuwan Wuhan temukan kesamaan 96 persen antara virus kelelawar dengan seluruh genom Sars-CoV-2.
Namun virus Corona baru ini memiliki adaptasi pada protein pengikatnya, yaitu bagian virus yang bisa mengikat ke sel manusia.
Hal itu tidak pernah terlihat secara dekat dari virus Corona dari kelelawar.