GridStar.ID - Tak sedikit masyarakt Indonesia kehilangan pekerjaanya akibat wabah corona.Pasalnya, banyak perusahaan yang tidak ingin bangkrut dan berusaha menyelamatkan ekonomi perusahaanya.Hal itu berdampak pada pengurangan karyawannya atau PHK.
Baca Juga: Miliki 55 Karyawan di Rans Entertainment, Raffi Ahmad Blak-Blakan Bongkar Gaji Mereka pada SuleLesunya aktivitas ekonomi sehubungan dengan pandemi Covid-19 membawa imbas pemutusan hubungan kerja (PHK) di Depok, Jawa Barat.Menurut catatan Dinas Tenaga Kerja Kota Depok, Ramayana Depok menjadi perusahaan pertama yang melakukan gelombang PHK terhadap ratusan pegawai.Bukan hanya pegawai asli, tetapi sejumlah pegawai dari gerai-gerai yang titip edar di Ramayana Depok juga terpaksa angkat koper.
Suasana haru pun pecah di kalangan para pegawai ketika mengetahui bahwa mereka akan berpisah dan terkena PHK, sebagaimana viral di media sosial Instagram.Limbung sebelum pandemiPHK disebut terjadi karena kondisi keuangan perusahaan memang sedang tidak begitu baik ketika pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia."Benar (kondisi finansial Ramayana Depok) kurang begitu bagus (sebelum pandemi).
Baca Juga: Hotman Paris Bayar Gaji Sopirnya Rp 8 Juta, Gaji Karyawan Raffi Ahmad Tak Kalah Fantastis!Selama ini hanya bertahan dari subsidi pusat, ditambah situasi saat ini, kemudian diminta tutup, ya sudah, jadi di situ," jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok, Manto Jorghi ketika dihubungi pada Selasa (07/04)."Ramayana yang sekira (punya) 24 cabang se-Jabodetabek memang ada rencana pengurangan yang saat ini sangat terpengaruh akibat Covid-19.Kan mereka malnya sudah tutup, yang buka hanya barang pokok yang di bawah.
Itu enggak bisa menutupi operasional dan penggajian," jelas dia.Manto sejauh ini mencatat ada 159 pegawai di Ramayana Depok yang terdampak PHK.Keputusan PHK, kata Manto, diambil manajemen Ramayana Depok atas instruksi manajemen pusat, dengan mulanya menutup sementara 1-2 bulan toko mereka sambil memantau situasi.
Baca Juga: Positif Amfetamin, Curahan Hati Mantan Karyawan Medina Zein Terungkap: Semua Kesakitan Kami Terbalaskan!"Ini dampak dari corona, karena bisnis kami memang dari sales untuk penggajian karyawan.Akhirnya mungkin manajemen sudah memikirkan dengan matang karena sudah tidak mampu lagi menutup biaya," kata Nukmal Amdar, Store Manager Ramayana Depok pada Senin (06/04)."Karena keputusan manajemen, ya harus dijalankan. Proses (PHK) minggu ini. Kami sudah koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kota Depok," tambah dia.Baca Juga: Ruben Onsu Derita Kerugian Buntut Tudingan Pesugihan, 8 Karyawannya Resign yang Takut Jadi Tumbal Nyawa
Berpeluang direkrut lagi Namun, PHK ini belum tentu berarti kiamat bagi para pegawai yang terdampak.Meskipun sulit dimungkiri bahwa keadaan kian pelik, tetapi beberapa opsi alternatif menanti mereka.Pertama, Manto menjamin bahwa ratusan pegawai di Ramayana Depok yang terdampak PHK bakal didaftarkan untuk program Kartu Prakerja di ranah pemerintah pusat.
Baca Juga: Pemandangan Menyayat Hati, Tenaga Medis di Kediri Ini Terpaksa Pakai Kantung Sampah Demi Lindungi Diri dari Corona Lantaran Kehabisan APD, Sampai Bikin Grup WhatsApp dengan Pasien!"Akan kami daftarkan, kami laporkan ke provinsi, nanti akan dilaporkan ke Kementerian Tenaga Kerja.Mereka yang termasuk di-PHK akan ada program prakerja," kata Manto."Di kami memang ada beberapa perusahaan, tapi yang sudah lapor ke kami baru satu yang tutup (Ramayana Depok)," tambah dia.Baca Juga: Semua Berusaha Menyelamatkan Diri Agar Tak Terinfeksi, Walikota Ini Malah Nekat Tertular Virus Corona, Ini Alasannya!
Manto menjelaskan, dengan disertakan dalam pendaftaran program prakerja pemerintah pusat, para eks pegawai di Ramayana Depok bisa mengakses bantuan dari pemerintah selama 1-4 bulan sembari menanti pekerjaan baru.Bantuan tersebut berupa subsidi dengan nominal uang Rp 1 juta per bulan serta anggaran pelatihan prakerja.Akan tetapi, Manto tak menjamin setiap orang dari 159 karyawan ini seluruhnya dapat mengakses bantuan tersebut, karena kewenangan ada di Kementerian Tenaga Kerja.
Baca Juga: Ruben Onsu Tak Tahan Usaha Ayam Gepreknya Dituding Pesugihan hingga Karyawan Resign Takut Jadi Tumbal, Pengacara Sebut Roy Kiyoshi Terancam Jadi Tersangka!"Tergantung nanti dari pemerintah pusat menghubungi mereka, diverifikasi, mereka mau apa, atau mau usaha apa, atau yang mau Anda kerjakan apa," kata Manto."Nanti ada semacam tahap wawancara dari tim pelaksana (di) pemerintah pusat, karena ini pusat semua yang melaksanakan," lanjut dia.Selain didaftarkan pada program prakerja, Manto berujar bahwa Ramayana Depok masih membuka kans untuk merekrut mereka kembali.Baca Juga: Kabar Buruk! Belum Tuntas Perkara Wabah Corona, Dua Paranormal Ini Kompak Ungkap Terawangan Mata Batinnya Sebut Tanah Air Bakal Kena Musibah Susulan di Tahun 2020: Tanah Terbelah!Hal itu mungkin terjadi apabila kondisi finansial perusahaan berhasil pulih selepas pandemi Covid-19.Nukmal mengamini peluang bahwa PHK para pegawai itu bisa jadi bersifat temporer, kendati ia tak memberikan garansi apa pun."Kami lihat kondisi sejauh mana. Kalau misalnya bisa normal, bisa bangkit, mungkin bisa jadi pertimbangan untuk kami akan panggil kembali," kata Nukmal.
Baca Juga: Bak Ketiban Hidayah, Tak Pernah Salat Selama Hidupnya, Perempuan Ini Terketuk Hatinya Langsung Taubat saat Jalani Karantina untuk Pecegahan Virus Corona: Selama 26 Tahun, Ini Adalah Salat Pertamaku!Manajemen Ramayana Depok menjamin pada Dinas Tenaga Kerja Kota Depok untuk menuntaskan kewajiban mereka terhadap hak-hak para pegawai mereka akibat PHK."Proses pemanggilan karyawan untuk diberikan haknya semuanya sudah berjalan. Ada (uang kesejahteraan), kami akan bayarkan sesuai ketentuan Undang-Undang," jamin Nukmal. (*)Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com yang berjudul Video Viral, Suasana Haru dan Tangis Ratusan Karyawan Ramayana Setelah Tahu Mereka Terkena PHK