Guna mengukur efektivitas, peneliti menyatukan bakteri Bacillus atrophaeus (berukuruan 0,93-1,25 mikron) dan virus Bacteriophage MS (0,023 mikron) pada bahan rumah tangga yang berbeda.
Mereka mengukur persentase material yang dapat menangkap virus dan membandingkannya dengan masker bedah.
Masker bedah memiliki kinerja terbaik yang dapat menangkap 97 persen bakteri 1 mikron.
Namun material rumahan yang berada di peringkat tertinggi untuk menangkap bakteri adalah kantung penyedot debu (95 persen), kain pencuci piring (83 persen), kain kemeja katun campuran (74 persen), dan kemeja katun (69 persen).
Masker DIY dalam melawan virus
Hasil tes di atas menggunakan bakteri berukuran 1 mikron, sementara virus corona memiliki ukuran 0,1 mikron.
Lalu, dapatkah masker buatan sendiri menangkap partikel virus yang lebih kecil?
Untuk menjawab pertanyaan ini, para ilmuwan menguji partikel Bacteriophage MS2 yang berukuran 0,02 mikron, lima kali lebih kecil dari virus corona.
Secara garis besar, masker buatan sendiri menangkap partikel virus tujuh persen lebih sedikit daripada partikel bakteri yang lebih besar.
Namun, semua material rumahan berhasil menangkap 50 persen atau lebih partikel virus, kecuali syal yang hanya memiliki kemampuan 49 persen.