Lebih mengiris hati lagi, rupanya ayah dari pelaku yang berinisial A juga cukup memprihatinkan.
A terlahir dalam keadaan buta dan usianya sudah cukup tua.
Ia pun mengandalkan pekerjaan sebagai buruh tani untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya.
Perlakuan M terhadap orangtuanya juga sangat kejam.
Menurut Kepala Desa Sukaraharja Saefuddin, menungkapkan bahwa M mengancam akan membunuh ayahnya.
"Jadi saat (rumah) dibakar A sedang tidak ada di rumah, ia kabur ke daerah Kecamatan Campaka karena diancam akan dibunuh," ujar Saefuddin.
A memilih tinggal di rumah keluarganya yang masih satu kampung. (*)