GridStar.ID - Mewabahnya virus corona di seluruh dunia termasuk Indonesia, membuat semua kalangan menjadi waspada.
Berbagai cara kini tengah diupayakan Pemerintah Indonesia untuk meminimalisir penularan corona, salah satunya dengan meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan menggantinya di rumah.
Namun, banyak anak yang masih belum mengerti apa itu 'virus corona' dan mengapa sampai meliburkan sekolah hanya karena 'virus'.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengedukasi anak mengenai 'virus corona' ini.
Melansir situs Harvard Medical School, ada beberapa tips tentang bagaimana cara menanggapi pertanyaan anak terkait virus corona.
1. Jawab tanpa memicu kecemasan
Jawaban seperti apa yang sebaiknya diberikan jika anak bertanya seputar virus corona?
Tipsnya, berikan jawaban tanpa memicu kecemasan.
Meskipun berita dapat membantu dengan memberikan informasi kepada semua orang, namun tak semuanya dipahami oleh anak-anak.
Jelaskan menggunakan kata-kata yang mereka pahami.
Anak-anak memiliki imajinasi yang rumit yang dapat menuntun mereka untuk menciptakan cerita bencana yang berlebihan dalam pikiran mereka jika orangtua tak membahasnya bersama anak, dengan bahasa anak-anak.
Jika Anda sendiri masih membutuhkan pemahaman lebih dalam, bisa mengaksesnya melalui situs kredibel, misalnya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), yang menyajikan berbagai informasi tentang virus.
2. Jika anak bertanya, "Apa itu virus corona?"
Virus corona jenis baru atau SARS-CoV2, secara definisi, merupakan sejenis kuman yang dapat membuat orang merasakan gejala sakit ringan, seperti flu, batuk, bersin, dan sesak napas.
- Beri tahu anak bahwa virus tersebut dapat menyebar seperti flu atau pilek.
- Informasikan pula, bagaimana virus corona bisa menular, di antaranya melalui droplet (tetesan air liur).
- Ajarkan anak untuk melakukan pencegahan agar kuman tidak menyebar luas, seperti bersin dan batuk dengan ditutupi siku, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, hindari tangan menyentuh mulut, mata, dan hidung.
3. Apakah perlu memakai masker?
Anak Anda mungkin melihat begitu banyak orang yang mengenakan masker.
Biasanya, anak akan bertanya-tanya mengenai hal ini.
Ketika si kecil bertanya, jelaskan dengan penjelasan yang bisa dipahaminya.
Misalnya, jelaskan bahwa pemakaian masker hanya untuk orang yang sakit.
Mengapa? Tujuannya, agar mereka tidak menyebarkan virus mereka ke orang lain.
Anda juga bisa menceritakan bahwa masker juga biasa digunakan oleh petugas medis, seperti dokter dan perawat untuk mencegah penularan virus dari pasien yang mereka tangani.
Panduan orangtua jika anak demam dan batuk
Jika anak Anda mengalami demam dan batuk, Anda tidak perlu panik, tetap tenang.
Lakukan tindakan yang tepat, yaitu: Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran khusus terkait kondisi anak Anda.
Jika dokter tidak menganjurkan pemeriksaan si kecil, Anda dapat membantu anak merasa lebih baik dengan memastikan mereka tetap terhidrasi dan pastikan anak Anda minum secara teratur.
Menggunakan acetaminophen atau ibuprofen untuk demam.
Konsultasikan mengenai dosis yang tepat untuk anak.
Membatasi penggunaan obat-obatan flu bebas pada anak-anak di bawah usia 6 tahun.
Sebab, obat tersebut tidak begitu membantu dan dapat memiliki efek samping.
Baca Juga: Cerita Pasien yang Sembuh dari Corona, Ungkap Satu Kunci Utama Lawan Virus Covid-19
Pastikan anak beristirahat dengan baik.
Jangan terpaku pada televisi atau alat elektronik lain sepanjang hari.
Anda juga perlu memperhatikan tanda-tanda serius pada kondisi Anak.
Cari bantuan medis jika terjadi kesulitan bernapas (pernapasan cepat atau berat), batuk yang tidak berhenti, dan demam tinggi yang tidak kunjung membaik meski sudah diberi ibuprofen.
Gejala lain yang perlu diperhatikan, di antaranya, munculnya rasa kantuk yang tidak biasa dan tanda-tanda dehidrasi.
Ketika terlihat gejala-gejala tersebut, Anda harus memeriksakan diri ke dokter.
Jika anak mengalami ruam yang tidak biasa, sering muntah atau diare atau jika ada hal lain yang mengkhawatirkan Anda, ini juga tanda untuk melakukan pemeriksaan.
Diketahui, orangtua memiliki perasaan "spidey" yang sangat baik ketika ada sesuatu yang tak biasa pada anaknya.
Perasaan "spidey" merupakan sense atau intuisi yang biasanya dirasakan jika ada sesuatu yang berbahaya atau berisiko yang mendekat pada dirinya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kalau Anak Bertanya, "Apa Itu Virus Corona?", Simak Tips Edukasinya!"