Bahkan Teddy juga membawa segepok uang dengan pecahan 100 dollar saat pulang.
"Terus abang bawa dollar satu gepok dong, yang 100 dollar. Kalau dikali satu gepok berapa coba," beber Dewi.
Teddy menuturkan bahwa selama di luar negeri dia bekerja secara serabutan.
"Saya sebagai event organizer, kerja serabutan juga seperti memijat, buat sushi dan sebisa mungkin yang penting halal," ujar Teddy.
Bahkan ia mengakui bahwa melayani pekerjaan sebagai tukang pijit di rumahnya meskipun upah yang didapatkan saat itu dibayar dengan seikhlasnya.
"Itu saya kerjakan di rumah karena di sana insurance mahal. Jadi pas ada pasien sakit, kenapa tak bantu? Pasien bayar seikhlasnya," jelas Teddy.
Tak hanya bekerja di Amerika Serikat, rupanya Teddy juga pernah bekerja di Jepang selama 3 tahun dan bekerja sebagai teknisi di Fukushima. (*)