"Pada ginjal ditemukan gambaran penyakit hipertensi kronis," lanjut Erlangga.
"Kemudian perbendungan pembuluh darah paru, tidak ditemukan adanya penyakit hati yang kronis, dan pembesaran sebagian otot jantung, tidak ditemukan tanda serangan jantung langsung," papar Erlangga.
Erlangga menambahkan otopsi tidak menemukan penyumbatan pembuluh darah jantung serta gambaran serangan jantung yang akut.
"Belum dapat disimpulkan karena otot jantung sudah mengalami pembusukan," kata Erlangga.
Sementara, Erlangga mengatakan pada pemeriksaan toksikologi tidak ditemukan adanya zat beracun pada jenazah Lina Jubaedah.
"Sebagai kesimpulan, dapat dijelaskan bahwa kematian saudari Lina Jubaedah bukan karena adanya kekerasan maupun racun di dalam tubuh, akan tetapi akibat penyakit," ungkap Erlangga.
Penyakit yang ditemukan Tim Pusat Laboraturium Forensik (Puslabfor) antara lain penyakit hipertensi kronis, tukak atau luka pada selaput lendir lambung, adanya batu empedu pada saluran empedu, serta pembesaran atau hipertrofi pada organ jantung.(*)