Ia juga tetap kekeh, ngaku bisa memanggil Nabi.
"Saya mohon maaf semuanya, terutama seluruh umat Islam seluruhnya," ujar Ningsih.
"Karena saya bisa berkomunikasi dengan Rosul, memang saya bisa melakukan itu, tapi aku selalu diutus harus melakukan ini melakukan ini," ungkapnya.
Bahkan ia mengaku diutus untuk umroh dan berdoa agar Nabi bisa menuntunnya menyelamatkan Indonesia.
"Datang lah ke rumahnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW di Madinah, sujud di sana juga mohon sama Allah agar kamu dituntun sama Rosul agar bisa menyelamatkan Indonesia," jelasnya.
Tak disangka, Ningsih juga berderai air mata. Namun bukan karena menyesali perbuatan atau perkataannya.
Ningsih mengaku menangis usai diperlihatkan banyaknya maksiat oleh Nabi dan ia diutus untuk memperingatkan orang-orang tersebut.
"Saya setiap hari nangis Pak, saya datang ke Jakarta bukan untuk mengobati orang. Saya datang ke sini menenangkan hati saya," ujar Ningsih sembari menangis.
"Karena apa, saya ditunjukkan sama Rosul, huhu, 'lihat kampung ini penuh dengan maksiat, kamu bisa melawannya', sedangkan apa saya mampu perempuan sendiri dan saya tidak ada yang mendukung," ujarnya lagi.