Follow Us

4 Fakta Kelompok Keraton Agung Sejagat yang Mengaku Punya 450 Anggota, Begini Tanggapan Gubernur Jateng

Yulia Susanti - Selasa, 14 Januari 2020 | 16:56
4 Fakta Kelompok Keraton Agung Sejagat yang Mengaku Punya 450 Anggota, Begini Tanggapan Gubernur Jateng.
Istimewa/Kompas.com

4 Fakta Kelompok Keraton Agung Sejagat yang Mengaku Punya 450 Anggota, Begini Tanggapan Gubernur Jateng.

Dilansir dari Tribunnews, Totok mengklaim bahwa dirinya merupakan Rangkai Mataram Agung yang menjadi juru damai dunia.

"Kita umumkan pada dunia bahwa Keraton Agung Sejagat sebagai induk daripada seluruh Kingdom State Tribune Koloni yang ada di seluruh dunia ini, menyatakan sebagai juru damai terhadap konflik yang terjadi di seluruh dunia," ungkapnya dalam video yang beredar di media sosial.

Baca Juga: Kepergok CCTV Hotel, Skandal Panas Wawan Suami Wali Kota Tangsel Seret Faye Nicole Jones, sang Aktris Kini Dipanggil KPK

2. Membantah sebagai kelompok sesat

Seseorang bernama Resi Joyodiningrat menegaskan, Keraton Agung Sejagat bukanlah aliran sesat seperti yang dikhawatirkan masyarakat.

Pria yang dianggap sebagai penasihat Kerajaan Agung Sejagat itu menjelaskan, kelompok tersebut merupakan kekaisaran dunia yang muncul karena setelah berakhirnya perjanjian 500 tahun yang lalu.

Perjanjian tersebut, menurut Joyodiningrat, dilakukan oleh Dyah Ranawijaya sebagai penguasa imperium Majapahit dengan bangsa Portugis sebagai wakil orang Barat atau bekas koloni Kekaisaran Romawi di Malaka pada 1518.

Dalam akhir perjanjian itu, setelah berakhirnya dominasi kekuasaan Barat mengontrol dunia, yang didominasi Amerika Serikat setelah Perang Dunia II, kekuasaan tertinggi harus dikembalikan ke pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagat sebagai penerus Medang Majapahit yang merupakan Dinasti Sanjaya dan Syailendra.

Baca Juga: Sang Adik Tersangkut Dugaan Skandal Perselingkuhan Dirut Garuda, Kriss Hatta Bungkam Saat Ditanya Kepastiannya, Siapa Cyndyana?

3. Membuat resah warga sekitar

Setelah menjadi viral di media sosial dan dianggap meresahkan masyarakat, kepolisian di Purworejo berencana mendatangi kelompok tersebut.

"Kami mengetahui informasi tersebut, namun tindak lanjut belum bisa sampai langkah hukum dan kita akan bareng-bareng melakukan klarifikasi," kata Wakapolres Purworejo Kompol Andis Arfan Tofani, Senin (13/01).

Source : Kompas.com

Editor : Dionysia Mayang Rintani

Baca Lainnya

Latest