BPOM Sedang Uji Klinik 5 Vaksin Booster 2022, Ini Daftarnya

Senin, 03 Januari 2022 | 19:15
iStockphoto

Ilustrasi Vaksin Covid-19

NOVA.id -Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan ketentuan tentang lima jenis vaksin covid-19 yang berada dalam proses registrasi vaksin booster.

Adapun kelima vaksin tersebut termasukPfizer, AstraZeneca, Coronavac/Vaksin PT Bio Farma, Zifivax, dan Sinopharm.

Jika datanya sudah lengkap maka vaksin bus terpisah diujicoba secara klinik.

Baca Juga: Masyarakat Siap-Siap, Ditemukan Transmisi Lokal Omicron di Indonesia, Kemenkes Timbang Pemberian Booster Vaksin Covid-19 Dipercepat

"Dalam waktu dekat mudah-mudahan lengkap datanya, sehingga bisa keluarkan emergency use authorization (EUA)," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam acara Taklimat Bidang PMK di gedung Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (29/12/2021).

Ia mengatakan, uji klinik tersebut dilakukan untuk jenis vaksin berbeda yang digunakan dalam vaksin pertama dan kedua atau heterologus dan vaksin jenis yang sama atau homologus.

"Sedang berproses uji klinik yang dilakukan oleh Balitbang Kementerian Kesehatan untuk Vaksin booster heterologus atau dengan vaksin yang berbeda (dari) vaksin primer 2 dosis pertama, yaitu dengan Vaksin Sinovac, Pfizer, dan AstraZeneca," kata Penny saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Baca Juga: Demi Uang Rp100 Ribu, Buruh Bangunan Ini Ngaku Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 16 Kali Lantaran Jadi Joki Vaksin

"Juga sedang berproses uji klinik untuk vaksin booster dengan Sinopharm," kata dia.

Sejumlah jenis vaksin Covid-19 sedang proses registrasi di BPOM untuk menjadi vaksin booster sejenis (homologus). Registrasi tersebut, kata dia, menggunakan hasil uji klinik dari negara lain.

"Dengan menggunakan hasil uji klinik dari negara lain untuk vaksin booster homologus sedang berproses registrasi untuk Vaksin Pfizer, Sinovac, AstraZeneca, dan vaksin booster heterologus Sinovac dengan booster Zifivax," ujarnya.

Berikut lima vaksin Covid-19 yang bakal jadi vaksin booster 2022:

Baca Juga: Jangan Panik! Anak Alami Efek Samping Vaksinasi Covid-19, Ini yang Tak Boleh Dilakukan Orang Tua

1. Pfizer

Vaksin Pfizer diproduksi oleh Pfizer Inc dan BioNTech menggunakan platform messenger RNA (mRNA).

Vaksin ini mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM pada 15 Juli 2021.

Data uji klinik fase III menunjukkan efikasi vaksin ini sebesar 100 persen pada usia remaja 12-15 tahun, kemudian menurun menjadi 95,5 persen pada usia 16 tahun ke atas.

Beberapa kajian juga menunjukkan keamanan vaksin Pfizer ini dapat ditoleransi pada semua kelompok usia.

Penggunaan vaksin Pfizer ini bisa diberikan secara intramuskular dengan dua kali penyuntikan.

Setiap penyuntikan dosis yang diberikan sebesar 0,3 ml dengan interval minimal pemberian antar dosis yaitu 21-28 hari.

Baca Juga: Tolong Jangan Asal Beri Vaksin Anak, Perhatikan Kondisi yang Tidak Dibolehkan Vaksinasi Covid-19 Usia 6-11 Tahun

2. AstraZeneca

AstraZeneca merupakan jenis vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca dan University of Oxford yang diproduksi dengan prinsip adenovirus.

BPOM menerbitkan EUA vaksin AstraZeneca pada 22 Februari 2021 dengan nomor EUA 2158100143A1.

Adapun izin penggunaan darurat untuk diberikan usai melakukan evaluasi bersama Komite Nasional Penilai Obat dan pihak lainnya.

Vaksin AstraZeneca memiliki efikasi sebesar 62,1 persen.

Kemudian dalam penggunaannya, vaksin ini diberikan secara intramuskular dengan dua kali penyuntikan.

Setiap penyuntikan dosis yang diberikan sebesar 0,5 persen dengan interval minimal pemberian antar dosis yaitu 12 minggu.

Baca Juga: Jangan Asal Bawa Anak Vaksin, Pahami Berikut Syarat Vaksinasi Covid-19 untuk Usia 6-11 Tahun

3. Coronavac/Vaksin PT Bio Farma

Coronavac merupakan vaksin Sinovac yang diproduksi oleh PT Bio Farma.

BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 yang diproduksi PT Bio Farma pada 16 Februari 2021.

Vaksin ini memiliki bentuk sediaan vial 5 ml. Setiap vial berisi 10 dosis vaksin yang berasal dari virus yang di-inaktivasi.

Untuk menjaga mutu dan kualitasnya, vaksin Covid-19 tersebut harus disimpan dalam tempat penyimpanan dengan suhu stabil antara 2-8 derajat celsius.

Baca Juga: Kabar Gembira! Pemberian Vaksin Booster Dimulai 1 Januari 2022, Berikut Harganya Dijamin Tak Bikin Kantong Bolong

4. Zifivax

Zifivax merupakan jenis vaksin yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit.

Artinya, vaksin yang diproduksi dari spike glikoprotein atau bagian kecil virus yang akan memicu kekebalan tubuh saat disuntikkan ke tubuh manusia.

BPOM menerbitkan EUA untuk vaksin Zifivax pada 7 Oktober 2021 dan memiliki efikasi 81,71 persen.

Vaksin Zifivax diberikan untuk usia 18 tahun ke atas.

Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali suntikan secara intramuskular dengan interval pemberian 1 bulan dari penyuntikan pertama ke penyuntikan berikutnya.

Dosis vaksin yang diberikan pada setiap kali suntikan adalah 25 mcg (0,5 mL).

Dari hasil uji klinik yang dilakukan, pemberian vaksin Zifivax secara umum dapat ditoleransi dengan baik.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Kita Semua, Vaksin Booster Covid-19 Mulai Januari 2022, Gratis Bagi Masyarakat yang Memenuhi Syarat Berikut Ini

5. Sinopharm

Vaksin Sinopharm merupakan jenis vaksin yang diproduksi platform inactivated virus atau virus yang dimatikan. Vaksin ini didistribusikan oleh PT. Kimia Farma.

Pada 29 April 2021, BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinopharm.

Berdasarkan hasil uji klinik fase III yang dilakukan oleh peneliti di Uni Emirates Arab (UAE) dengan subjek sekitar 42 ribu menunjukkan efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78 persen.

Adapun hasil evaluasi pemberian vaksin sinopharm dua dosis dengan selang pemberian 21 hari menunjukkan aspek keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulMengenal 5 Vaksin Covid-19 yang Jadi Calon Vaksin Booster pada 2022

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber Kompas