GridStar.ID-Kasus dugaan penipuan dan penggelapan uang berkedok meloloskan CPNS yang menjerat anak penyanyi lawas Nia Daniaty masih diproses di Polda Metro Jaya.
Olivia Nathania dilaporkan korban penipuan berkedok lolos CPNS di Polda Metro Jaya pada Jumat (24/09) lalu.
Hingga saat ini tengah polisi masih mempelajari laporan itu yang disebut korbannya mencapai 225 orang.
Kasus penipuan Olivia Nathania pun masih terus bergulir.
Belum kelar satu masalah, kini muncul korban baru yang mengajukan somasi kepada Olivia Nathania.
Diduga, sampai awal Oktober ini, anak Nia Daniaty masih mencari mangsa baru dalam lingkaran penipuan berkedok CPNS ini.
Kuasa hukum para korban, Odie Hudiyanto menyebutkan ada korban baru yang muncul dan sempat membuat laporan atau memberikan somasi kepada Olivia.
"Itu korban terbaru yang muncul setelah kami membuat laporan atau somasi kepada Olivia," kata Odie.
Di tengah proses pemeriksaan, Olivia masih saja nekat untuk mencari korban baru di bulan-bulan Oktober 2021 ini.
"Sampai awal Oktober itu Oli (Olivia) masih mencari mangsa. Artinya walaupun kami sudah memberikan somasi, teguran hukum kepada Oli dan Rafly, lalu Pak Haji (korban) sudah datang ke kantor Rafly di Ditjen PAS.
Namun, Oli masih berani untuk mencari korban lagi," ujarnya.
Olivia Nathania disebut mengalami gangguan jiwa.
Pernyataan tersebut diungkap Farhat Abbas, pengacara sekaligus mantan ayah tirinya.
Farhat Abbas mengaku mendapat informasi kondisi kejiwaan Olivia Nathania dari Nia Daniaty.
Menurut Farhat Abbas, Olivia Nathania mempunyai kelainan kejiwaan.
Meski demikian, Farhat Abbas menegaskan Olivia Nathania tidak gila.
"Berdasarkan informasi dari Nia Daniaty, Oi ini punya kelainan atau gangguan jiwa," ungkap Farhat Abbas seperti diungkapkannya dalam kanal Youtube Seleb Issue.
"Oi ini punya gangguan halusinasi, ia merasa seolah tidak ada beban, apa pun yang dilakukan. Merasa punya uang, merasa punya orangtua, dan sebagainya," ungkapnya.
Farhat Abbas pun menuturkan kemungkinan Oi mendapatkan perawatan mental di rumah sakit.
"Kita perlu teliti lagi, apakah Oi perlu dirawat atau tidak," kata dia.
Hanya saja, Farhat menggarisbawahi tidak gila.
"Dia bukan orang gila, hanya punya kelainan mental, orangnya jadi boros," sambungnya.
Di luar negeri, menurut Farhat anak-anak dengan kelainan itu sudah banyak kasusnya.
"Ada anak yang menjual rumah mewah orangtuanya dengan sangat murah sampai 1 miliar, lalu habis untuk memenuhi gaya hidup," ungkapnya.
Ada kabar, gangguan kelainan jiwa itu sudah diidap Olivia sejak SMA.
Beberapa warganet pun seolah mengiyakan gangguan jiwa Olivia.
Sebab, meski bolak-balik menipu, tak ada perasaan bersalah dalam dirinya.
Hingga kini Olivia pun belum memberikan tanggapan terkait pernyataan mantan ayah tirinya tersebut.
Diduga, sampai awal Oktober, anak Nia Daniaty masih mencari mangsa baru dalam lingkaran penipuan berkedok CPNS ini.
Kuasa hukum para korban, Odie Hudiyanto menyebutkan ada korban baru yang muncul dan sempat membuat laporan atau memberikan somasi kepada Olivia.
"Itu korban terbaru yang muncul setelah kami membuat laporan atau somasi kepada Olivia," kata Odie.
Sejauh ini, total korban yang telah ditipu oleh Olivia Nathania berjumlah 225 orang.
Orang-orang tersebut juga dijanjikan posisi dan jabatan di jajaran pegawai pemerintahan setelah membayar sejumlah uang.
Di tengah proses pemeriksaan, Olivia masih saja nekat untuk mencari korban baru di bulan-bulan Oktober 2021 ini.
"Sampai awal Oktober itu Oli (Olivia) masih mencari mangsa. Artinya walaupun kami sudah memberikan somasi, teguran hukum kepada Oli dan Rafly, lalu Pak Haji (korban) sudah datang ke kantor Rafly di Ditjen PAS.
Namun, Oli masih berani untuk mencari korban lagi," ujarnya. (*)