GridStar.ID - Fenomena alam gerhana bulan total kembali terjadi di Indonesia.
Gerhana bulan total (GBT) atau super blood moon ini terjadi tepat pada perayaan Waisak.
Fenomena tersebut akan ada di Indonesia pada Rabu (26/05) mendatang.
Dalam peristiwa gerhana bulan ini, Bulan akan tertutup dengan bayangan bumi, akibatnya Bulan akan menjadi sangat gelap.
Bulan bisa berubah warna menjadi kemerahan atau seperti warna tembaga selama GBT berlangsung.
Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) semua daerah di Indonesia bisa menyaksikan gerhana ini secara langsung pada Rabu mendatang.
"Sebetulnya dari seluruh wilayah Indonesia bisa saja, hanya saja, kalau mau lengkap dari awal, memang lebih baik dari wilayah Timur Indonesia," ujar Emmanuel Sungging, Peneliti Pusat Antariksa (Pusainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
Untuk menyaksikan fenomena alam ini, masyarakat tak perlu menggunakan alat bantu optik.
"Buat masyarakat umumnya, ya bisa menikmati gerhana tanpa harus berkerumun, bisa dari rumah masing-masing menikmati saat senja hari," jelasnya.
Rupanya, gerhana yang terjadi tepat di hari Waisak ini juga cukup langka untuk ditemui.Karena gerhana di hari Waisak terjadi setiap 195 tahun sekali.
Baca Juga: Doa Mujarab saat Fenomena Gerhana Matahari Cincin Hari Ini Pukul 12:17 WIB
"Bulan merah (super blood moon) yang beriring dengan Waisak itu setiap 195 tahun sekali, kalau gerhana bulan setahun bisa sampai dua kali terjadi," ujar Emmanuel.
Diketahui, GBT yang beriringan dengan Hari Raya Waisak dalam seabad pernah terjadi pada 24 Mei 1910, 14 Mei 1938, 14 Mei 1957, 25 Mei 1975, dan 16 Mei 2003.
Menurutnya, fenomena ini akan terjadi kembali pada 26 Mei 2040, 7 Mei 2050, 6 Mei 2069, 17 Mei 2087, dan 29 Mei 2106.
Jadwal, fase gerhana, lokasi menyaksikannya Selain itu, dilansir dari situs resmi Lapan, masyarakat dapat menyaksikan fase gerhana berdasarkan waktu yang wilayah yang pas.
Fase awal penumbra
Untuk fase awal penumbra gerhana bulan total dapat disaksikan di Papua dan Kepulauan Aru pada pukul 17.46 WIT.
Fase awal sebagian
Fase awal sebagian gerhana bulan total dapat disaksikan di Papua, Papua Barat, Maluku (kecuali Kepulauan Aru), Maluku Utara, Sulawesi Utara, sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan NTT pada pukul 17.44 WITA atau 18.44 WIT.
Fase awal total
Fase awal total gerhana bulan total dapat disaksikan di seluruh Indonesia kecuali di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan sebagian Riau. Masyarakat dapat melihatnya pada pukul 18.09 WIB, 19.09 WITA, atau 20.09 WIT.
Fase puncak gerhana
Fase puncak gerhana bulan total dapat disaksikan di seluruh Indonesia kecuali di Aceh, Pulau Nias, sebagian Sumatera Utara. Masyarakat dapat menyaksikan pada pukul 18.18 WIB, 19.18 WITA, atau 20.18 WIT.
Fase akhir total
Fase akhir total gerhana bulan total dapat disaksikan di seluruh Indonesia pada pukul 18.27 WIB, 19.27 WITA, atau 20.27 WIT.
Fase akhir sebagian
Fase akhir sebagian gerhana bulan total dapat disaksikan di seluruh Indonesia pada pukul 19.52 WIB, 20.52 WITA, atau 21.52 WIT.
Fase akhir penumbra
Untuk fase akhir penumbra gerhana bulan total dapat disaksikan di seluruh Indonesia pada pukul 20.51 WIB, 21.51 WITA, atau 22.51 WIT.
Secara global, GBT dapat disaksikan di Asia Timur, Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, Oseania, dan sebagian besar benua Amerika kecuali Kanada bagian Timur, Kepulauan Virgin sampai dengan Trinidad-Tobago, Brasil bagian timur, Guyana, Suriname, dan Guyana Perancis. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulDaftar Wilayah di Indonesia yang Bisa Menyaksikan Gerhana Bulan Total 2021