7 Hari Setelah Disuntik Vaksin, Bupati Sleman Positif Covid-19, Ahli Beberkan Penyebabnya Hal Ini

Jumat, 22 Januari 2021 | 18:01
Youtube

Baru Saja Disuntik Vaksin, Bupati Sleman Positif Covid-19, Ahli Beberkan Penyebabnya Hal Ini

GridStar.ID - Bupati Sleman, Sri Purnomo dikabarkan terkonfirmasi positif Covid-19.

Padahal Sri Purnomo baru saja disuntik vaksin pada Kamis, 14 Januari 2021 lalu.

Hal ini mengungkap kemungkinkan seseorang yang telah divaksinasi masih bisa tertular telah diungkap sejumlah pakar.

Baca Juga: Beberkan Reaksi Tubuhnya Usai Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac, Dokter Tirta Ngegas: Saya Nggak Bengkak, Nggak Pingsan, Masih hidup!

Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo mengungkapkan hal yang perlu diketahui seseorang setelah menerima vaksin Covid-19.

"Ini yang harus diedukasi pemerintah terus menerus dimasyarakat. Setelah vaksinasi bukan berarti kita kebal terus lepas (3M) keliru itu," dilansir dari Tribunnews.com, beberapa waktu lalu.

Windhu menerangkan, pemberian dosis setiap vaksin harus tetap dan tepat waktu.

Baca Juga: Dua Hari Setelah Disuntik Vaksin Sinovac, Tenaga Kesehatan Rasakan Hal Ini pada Tubuhnya: Kalau Saya Jujur Berasa

Alasannya agar dapat mencapai antibodi yang maksimal.

"Kalau Sinovac harus dua minggu jaraknya, tidak boleh melebihi jadwal itu enggak boleh. Misalnya kita mau pergi terus minta jadwal sendiri (vaksin), tidak bisa.

Kenapa? karena kalau kita tidak tepat waktu maka dosis validnya atau valid use nya tidak tercapai. Jadi antibodi yang diharapkan setelah vaksinasi tidak tercapai," jelasnya.

Baca Juga: Pantas Berani Laporkan Raffi Ahmad, Sosok yang Gugat Suami Nagita Slavina Ternyata Bukan Orang Sembarangan hingga Tuntut Hal Ini ke Sang Artis

Kemudian, bahwa antibodi atau respon imun itu baru terbentuk 7 - 14 hari setelah disuntik vaksin dosis kedua.

Karena kemanjuran vaksin baru muncul dua minggu setelah suntikan kedua maka, penerima vaskin harus ketat melindungi dirinya dengan protokol 3M ketat agar tidak sakit, paling tidak sampai satu bulan ke depan.

"Hari ini disuntik maka antibodi yang terbentuk itu baru muncul sebulan lagi, karena kemanjuran itu muncul 7-2 minggu setelah suntikan kedua. Itu untuk melindungi dirinya. Sekarang artinya, kalau melindungi dirinya suaya tidak sakit, itu selama sebulan dia harus ketat 3Mnya," ungkap Windhu.

Baca Juga: Menkes Wacanakan Masyarakat yang Sudah di Vaksin Covid-19 akan Mendapatkan Sertifikat Digital yang Bisa Digunakan Berpergian Tanpa Harus Lakukan Swab

Windhu menerangkan, sampai saat ini belum ada bukti kuat vaksin Covid-19 dapat pencegah penularan.

Sejauh ini, dari uji klinik yang ada dimana diumumkam efikasi vaksin Sinovac yakni 65,3 persen artinya itu mencegah orang yang jika tertular, maka sakitnya tidak parah.

"Belum ada bukti bahwa dia tidak tertular. Jadi artinya orang yang baru divaksinasi mungkin saja kemasukan virus tapi virusnya tidak membuat dia sakit," ungkap Windhu.

Baca Juga: Dilaporkan ke Pengadilan Negeri Depok, Berikut Permintaan Pelapor untuk Raffi Ahmad yang Terciduk Ikut Pesta Tak Pakai Masker Usai Disuntik Vaksin Covid-19

Diharapkan, disiplin pada protokol kesehatan 3M sampai herd immunity tercapai atau paling cepat 15 bulan ke depan.

"Herd immunity 1,5 tahun lagi. Penerima vaksin harus ingat untuk melindungi orang lain karena dia masih menulari. Dia sudah terlidungi tapi masih bisa menulari maka begitu tetap 3M. Jadi semua orang yang sudah vaksinasi harus tetap 3M harus 70 persen divaksinasi," kata dia.

"Jadi jangan menggap sudah vaksinasi bisa lepas sembarang 3M," harap Windhu.

(*)

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber tribunnews, YouTube