KNKT Ungkap Kronologi Jatuhnya Pesawat Air SJ 182, Mesin Masih Hidup dan Badan Pesawat Utuh Sebelum Menyentuh Perairan

Rabu, 13 Januari 2021 | 18:15
TribunJateng

KNKT Ungkap Kronologi Jatuhnya Pesawat Air SJ 182

GridStar.ID - Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu, (9/1/2021) menuai duka mendalam di tengah pandemi covid-19.

Pesawat hilang kontak sekitar pukul 14.40 WIB di sekitar perairan Kepulauan Seribu.

Kini, pencarian korban terus dilakukan tim gabungan.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Black Box Sriwijaya Air SJ 182 Berhasil Ditemukan

Perlahan menemui titik terang, kronologi jatuhnya SJ 182 mulai diketahui.

Menurut investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), diduga mesin SJ 182 masih hidup sebelum akhirnya menyentuh permukaan perairan.

Berdasar data radar ADS-B dari Perum Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia), diketahui pesawat masih tampak berfungsi di udara.

Baca Juga: Update Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ 182, Tim Gabungan Angkat 114 Kantong dari dalam Laut, Diduga 74 Diantaranya Diduga Berisi Jenazah

Bahkan sampai ketinggian 250 kaki dari permukaan laut, sistem pesawat masih terdeteksi.

"Terekamnya data sampai dengan 250 kaki mengindikasikan sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Dari data ini kami menduga mesin masih dalam kondisi hidup sebelum membentur air," ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dikutip dari Antara, Selasa (12/1/2021).

Melansir dari Kompas.com, data radar ADS-B juga mencatat, pesawat mengudara dari Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 14.36 WIB.

Baca Juga: Memburu Penyebab Kecelakaan, KNKT Dapatkan Rekaman Kokpit dengan Petugas Pengatur Lalu Lintas Udara: Transkrip Pembicaraan Pilot Sudah Dikumpulkan

Selepas berangkat, pesawat terdeteksi terbang menuju arah barat laut.

Ketika jarum jam memasuki pukul 14.40 WIB, Sriwijaya Air SJ 182 terdeteksi sudah mengudara di ketinggian 10.900 kaki.

Namun, setelah sempat terbang tinggi, pesawat justru berlahan mulai menurun.

Baca Juga: Tak Ada yang Tahu Nasib, Keluarga Pramugari Ini Syok Lihat Berita Sriwijaya Air Jatuh, Namun Ternyata Berbeda Pesawat: Tiba-Tiba Ruteku ke Makassar, Padahal Tadinya di SJ 182

Data radar ADS-B kali terakhir mencatat perjalanan pesawat tersebut ketika berada di ketinggian 250 kaki di atas permukaan laut.

Selain itu, data lain yang didapat KNKT dari KRI Rigel 933 mendapati adanya sebaran puing (wreckage) besar selebar 100 meter dengan panjang 300-400 meter.

Sebaran puing ini pun menguatkan dugaan jika pesawat tidak meledak sebelum jatuh ke permukaan air.

Baca Juga: Meski Tak Bisa Gantikan Nyawa Orang Tersayang, Keluarga Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Wajib Mengetahui Jumlah Ganti Rugi Menurut Undang-undang

"Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," bebernya.

Hingga saat ini KNKT juga telah berhasil mengangkat black box SJ 182.

Meski demikian, penyebab kecelakaan yang sebenarnya masih belum diketahui karena isi black box SJ 182 sedang didalami. (*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : kompas

Baca Lainnya