Jauh Melampaui Jenazah Covid-19, Jumlah Kasus Bunuh Diri di Jepang Semakin Parah Selama Pandemi

Selasa, 01 Desember 2020 | 07:00
Tribunnews

Jumlah Kasus Bunuh Diri di Jepang Semakin Parah Selama Pandemi

GridStar.ID - Wabah virus covid-19 masih menjadi permasalahan pelik di seluruh dunia.

Pasalnya, wabah yang menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia ini belum ditemukan vaksinnya.

Namun, ternyata di Jepang, angka jenazah covid-19 tak sebanding dengan kasus bunuh diri.

Baca Juga: Oxford Uji Obat Asam Urat untuk Terapi Pasien Covid-19, Hasilnya?

Angka kematian akibat bunuh diri di Jepang selama Oktober 2020 lebih tinggi dibanding total kematian akibat infeksi Covid-19 di negara itu sepanjang pandemi virus corona.

Dilansir dari CNN, Jumat (29/11/2020), data statistik Pemerintah Jepang menunjukkan hal ini.

Jumlah orang yang meninggal akibat bunuh diri selama Oktober tercatat sebanyak 2.153 orang.

covid

Baca Juga: Selama Ini Dikira Menyebar dari Kota Wuhan, Imuwan Asal China Tuding Asal Wabah Virus Covid-19 dari India

Data Kementerian Kesehatan Jepang menyebutkan jumlah kematian hingga Jumat (28/11/2020) sebanyak 2.087 kasus.

Sementara, jika melihat data Worldometer , Sabtu (28/11/2020), jumlah kasus meninggal dunia karena Covid-19 di Jepang sebanyak 2.074 kasus.

Bunuh diri di Jepang bukan terjadi akhir-akhir ini saja.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele! Menggunakan Masker saat Berolahraga di Tengah Pandemi Covid-19 Ternyata Berbahaya

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada 2016, angka kematian di Jepang adalah 18,5 per 100.000 orang.

Angka ini hampir tiga kali lipat dari rata-rata global tahunan, yakni sebesar 10,6 per 100.000 orang.

Mengutip CBS News, 13 November 2020, sepanjang tahun 2020, jumlah kasus kematian akibat bunuh diri di Jepang sudah melebihi angka 17.000 kasus.

Baca Juga: Krisdayanti Buka Suara Gagalnya Pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Gegara Hal Ini, Ungkap Masih Menikmati Silent Treatment: Harusnya Orangtua Nggak Diundang ya?

Terjadi peningkatan sebanyak 600 kasus dari tahun sebelumnya.

Dari total itu, sepertiga di antaranya adalah kaum perempuan.

Para perempuan ini memiliki tanggung jawab untuk mengasuh anak, kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan pendapatan, dan banyak rasa tidak nyaman lain selama pandemi berlangsung.

Baca Juga: Pilkada 2020: Nyoblos Harus Sesuai Jadwal, Berikut Aturannya!

Pandemi Covid-19 dengan segala dampaknya ini memberi tekanan lain bagi masyarakat.

"Kami (Jepang) bahkan tidak melakukan kuncian wilayah, dan dampak Covid-19 sangat minim dibandingkan dengan negara lain, tapi kami masih melihat peningkatan besar dalam jumlah kasus bunuh diri," kata pakar bunuh diri dari Waseda University, Michiko Ueda. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Jepang, Kasus Bunuh Diri Lebih Tinggi dari Kematian karena Covid-19"

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : kompas

Baca Lainnya