Dikenal Sejak Jadi Jubir Pemerintah Terkait Penanganan Covid-19, Ini Sepak Terjang Achmad Yurianto hingga Menjadi Staf Ahli Menkes

Sabtu, 24 Oktober 2020 | 14:30
tribunnews

Achmad Yurianto

GridStar.ID - Achmad Yurianto mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat tanah air.

Di awal pandemi Covid-19 yang terjadi di tanah air, Achmad Yurianto menjadi Juru Bicara Pemerintah terkait perkembangan Covid-19.

Setelah beberapa bulan, ia kemudian kembali bertugas menjadi Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Dari Awal Terlibat Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto Bereaksi Saat Hadi Klaim Temukan Obat Covid-19: Datang ke Pemerintah, Tunjukkan Buktinya

Pada Jumat (23/10) Achmad Yurianto kini telah dilantik sebagai Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi.

Dengan demikian, ia pun resmi meninggalkan jabatan sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.

Melansir siaran pers Kemenkes yang diterima Kompas.com, Jumat (23/10), dasar pelantikan Yuri adalah Surat Keputusan Presiden Nomor 155/TPA Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dan dalam Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Tak Jadi Masalah Dicopot sebagai Jubir Penanganan Covid-19, Jabatan Mentereng Achmad Yurianto di Pemerintahan Ini Bikin Dapur Tetap Ngebul!

Dalam sambutannya, Menkes menekankan bahwa rotasi jabatan merupakan hal yang biasa dalam lingkup organisasi.

Nama Achmad Yurianto sendiri telah dikenal oleh masyarakat luas, terutama sejak ia menjadi Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19.

Lantas, bagaimana sepak terjangnya selama ini?

Baca Juga: Selama Ini Selalu Kabarkan Mengenai Pasien Virus Corona di Tanah Air, Achmad Yurianto Tak Lagi Jadi Jubir Penanganan Covid-19, Ada Apa?

Mengawali karier di militer

Achmad Yurianto lahir di Malang, 11 Maret 1962. Melansir dari website resmi Universitas Airlangga (Unair), Achmad Yurianto merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Unair angkatan 1990.

Melansir Kompaspedia, ia mulai dekat dengan dunia semi militer sejak mahasiswa.

Yuri menjadi Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa) pada 1986-1988 dan bergabung di akademi militer setelah lulus.

Baca Juga: Kembali Catatkan Rekor Kasus Baru Tertinggi Mencapai 1.385 Orang Positif Covid-19, Achmad Yurianto Ungkap 3 Lokasi Penularan yang Harus Diwaspadai di Masa New Normal, Salah Satunya Ruang Kantor!

Ia memulai kariernya di dunia militer sebagai Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya. Yuri pun cukup lama menjadi dokter anggota militer.

Ia sempat menjabat sebagai Kepala Kesehatan Kodam Pattimura dan memimpin Batalyon Kesehatan Kostrad.

Pada 1991, ia bepindah ke Kesehatan Daerah Militer IX Udayana Bali meskipun tidak lama.

Setelah itu, di tahun yang sama ia menjalankan misi sebagai dokter Batalyon Infanteri 745/Sampada Yudha Bakti yang ditugaskan ke Dili, Timor Timur.

Baca Juga: Geser Posisi Achmad Yurianto, Ternyata Ini Alasan Dokter Reisa Broto Asmoro Gantikannya Sebagai Tim Komunikasi Gugus Tugas Covid-19

Karier meningkat

Kariernya mulai meningkat usai menjadi Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira, Cimahi Jawa Barat pada 2006.

Ia pun sempat menjabat sebagai Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang pada 2008, Kepala Kesehatan Daerah Militer XI Pattimura Ambon Maluku pada 2009 dan Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI pada 2011.

Pada 2015, ia diminta Menkes Nila Moeloek untuk menjabat posisi sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes hingga tengah tahun 2019.

Baca Juga: Pasien Virus Corona Kembali Meningkat Setelah 5 Hari Berturut-turut Mengalami Penurunan, Achmad Yurianto Sempat Peringatkan Hal Ini

Dari sana, Yuri kemudian ditugaskan menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.

Pemerintah pun menunjuk Yuri sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 secara resmi pada 3 Maret 2020, sehari setelah Presiden Jokowi mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia.

Nama Yuri semakin dikenal publik sejak saat itu.

Baca Juga: Kurva Menurun dalam 5 Hari Berturut-turut, Puncak Pandemi Corona di Indonesia Sudah Terlewati? Ini Jawaban Tangan Kanan Jokowi

Kemudian, pria kelahiran Malang ini dipercaya oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk menjadi Direktur Jenderal P2P Kemenkes.

Ia dilantik pada 9 Maret 2020. Pada Juli, setelah Presiden Jokowi membubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, terjadi pergantian posisi pada jabatan juru bicara.

Yuri pun tidak lagi mengemban tugas sebagai juru bicara. Meski demikian, ia tetap bersinggungan dengan penanganan Covid-19 dengan jabatannya sebagai Dirjen P2P saat itu.

Baca Juga: Vaksin Belum Ditemukan, Tangan Kanan Jokowi Ungkap Solusi New Normal Hidup Berdamai dengan Covid-19: Ini Pedoman Pelaksanaan Hidup Sehari-hari

Penghargaan

Saat menjadi Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, intensitasnya bertemu dengan awak media membuatnya populer.

Yuri menjadi sosok yang ditunggu setiap harinya untuk menyampaikan perkembangan kondisi pandemi selaku Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 ini.

Untuk itu, Achmad Yurianto akhirnya mendapat penghargaan Public Relation of The Year 2020 yang diberikan oleh Iconomics Research and Consulting.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Achmad Yurianto Umumkan Ada 72 Ribu Spesimen yang Diperiksa untuk Mengetahui Penyebaran Covid-19 di Indonesia bak Langkah Jitu Korea Selatan Berantas Corona

Peran Yuri dinilai penting dalam menciptakan berita positif untuk mengimbangi berita negatif saat dihadapkan pada kondisi wabah yang melanda. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulJadi Staf Ahli Menkes Terawan, Ini Sepak Terjang Achmad Yurianto

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya