GridStar.ID - Program pemerintah dalam kartu prakerja telah dibuka sejak awal tahun 2020 ini.
Program ini rencananya akan menyerap sebanyak 5,6 juta peserta dan pendaftaran dibuka sebanyak 10 gelombang.
Gelombang 10 telah dibuka sejak Sabtu (26/09) lalu pukul 12.00 WIB.
Baca Juga: Bolak-Balik Gagal Mendaftar Kartu Prakerja? Simak Hal Penting Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga, gelombang 10 kartu prakerja ini memiliki sisa kuota sebesar 116.261 orang.
Seperti yang diketahui, gelombang 10 ini menyempurnakan gelombang 1-9 total peserta yang terdaftar.
"Dengan demikian lengkaplah total kuota penerima Kartu Prakerja tahun anggaran 2020,” tutur Airlangga dikutip dari Kompas.com pada Minggu (27/09).
Sebelumnya, setiap gelombang memiliki kuota sebesar 800.000 orang.
Hingga pada gelombang 9 kemarin, sudah tercatat peserta mencapai 5.480.918 orang.
Untuk para peserta yang telah terdaftar menerima Kartu Prakerja wajib menggunakan bantuan tersebut untuk mengikuti pelatihan pertama dalam waktu 30 hari sejak menerima Kartu Prakerja.
Jika tidak melakukannya, maka kepersertaannya akan dicabut dan kemungkinan akan diblacklist dari program.
Sebanyak 189.436 orang telah dicabut kepesertaannya, uang yang bisa didapatkan juga telah kembali ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN).
Diketahui setiap peserta Kartu Prakerja akan mendapatkan insentif berupa bantuan dari pemerintah sebesar Rp. 3,55 juta.
Uang tersebut akan digunakan untuk pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pasca pelatihan Rp 600.000 per bulan dan insentif survei sebesar Rp 50.000 untuk tiga kali. (*)