Kabar Gembira, Uji Coba Vaksin Covid-19 Buatan Johnson n Johnson Berikan Respon Kekebalan Tubuh yang Kuat, Ini Penjelasannya!

Sabtu, 26 September 2020 | 18:45
kompas

Kabar Gembira, Uji Coba Vaksin Covid-19 Buatan Johnson n Johnson Berikan Respon Kekebalan Tubuh yang Kuat, Ini Penjelasannya!

GridStar.ID - Kabar baik seputar vaksin Covid-19 terus menunjukkan peningkatan.

Hasil sementara uji klinis satu dosis vaksin eksperimental Johnson & Johnson menunjukkan respons kekebalan tubuh yang kuat terhadap virus corona.

Jurnal yang diterbitkan pada Jumat (25/09) menyebutkan vaksin Ad26.COV2.S dapat ditoleransi dengan baik.

Baca Juga: Belakangan Ini Namanya Menjadi Perbincangan Gegara Kebijakannya Soal Hadapi Pandemi Virus Corona, Anies Baswedan Sindir Jokowi Soal Vaksin Covid-19

Dilansir dari CNA, Sabtu (26/09), satu suntikan vaksin eksperimental Johnson & Johnson dapat menyederhanakan distribusi vaksin, dibandingkan dua dosis kandidat vaksin lain yang dikembangkan Moderna dan Pfizer.

Namun, masih belum diketahui secara pasti terkait perlindungan vaksin terhadap orang lanjut usia, salah satu kelompok paling berisiko, akan sama dengan orang yang lebih muda.

Uji coba yang didukung pemerintah Amerika Serikat dilakukan pada hampir 1.000 orang dewasa sehat.

Baca Juga: Kabar Baik, Meski Banyak Vaksin Masih Diuji Coba, Swiss Sesumbar Klaim Sudah Produksi Obat Covid-19 yang Sembuhkan Pasien

Pengetesan itu dilakukan setelah vaksin J&J yang ditemukan pada Juli menawarkan perlindungan kuat terhadap virus corona dalam dosis tunggal kepada monyet.

Setelah hasil yang menjanjikan pada hewan ini, perusahaan memulai studi keamanan kecil atau uji coba fase satu dan dua pada manusia.

Analisis terhadap 395 relawan tidak menemukan efek samping yang serius, di mana justru menghasilkan tingkat antibodi yang menggembirakan hanya setelah satu suntikan.

Baca Juga: Tajir Melintir hingga Dijuluki Pengacara 30 Miliar, Hotman Paris Suntik 3 Vaksin Ini Lantaran Takut Tertular Virus Corona, Netizen Malah Salah Fokus dengan Tampilannya

Melansir Kompas.com, pada Rabu (23/09), J&J memulai uji coba tahap akhir pada 60.000 orang, yang dapat membuka jalan persetujuan regulasi.

Perusahaan mengharapkan hasil dari uji coba tahap tiga dapat diketahui pada akhir tahun atau awal tahun depan.

Dikabarkan Reuters, para peneliti, termasuk J&J Janssen Pharmaceuticals, mengungkapkan 29 hari setelah vaksinasi, sebanyak 98 persen peserta mempunyai antibodi penawar, yang melindungi sel dari patogen.

Baca Juga: Terus Ditunggu Perkembangannya, Ahli Epidemiologi Ungkap Vaksin Terbaik Untuk Covid 19 Saat Ini: Jangan Tunggu yang Belum Pasti

Meski begitu, hasil tanggapan kekebalan hanya terjadi pada sejumlah kecil orang berusia di atas 65 tahun.

Pada peserta berusia lebih dari 65 tahun, efek samping seperti kelelahan dan nyeri otot terjadi sebesar 36 persen, jauh lebih rendah dibandingkan 64 persen yang terlihat pada peserta yang lebih muda.

Para peneliti menyampaikan, rincian lebih lanjut terkait keamanan dan keefektifan vaksin akan menyusul setelah penelitian selesai.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Diborong Negara Kaya, Nasib Indonesia di Ujung Tanduk?

Untuk saat ini, hasil tersebut membenarkan diperlukannya penelitian dalam jumlah yang lebih besar untuk mencari efek samping yang serius.

"Secara keseluruhan, vaksin melakukan apa yang diharapkan jika memindahkannya ke uji coba tahap 3," ujar Dr. Barry Bloom, seorang profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard TH Chan.

Hasilnya menunjukkan bahwa respons kekebalan pada orang tua kemungkinan tidak sekuat itu.

(*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : Kompas, CNA

Baca Lainnya