Kini Dilanjutkan, Uji Coba Vaksin Virus Covid-19 Buatan Oxford Sempat Dihentikan karena Relawan Derita Kondisi Peradangan Langka

Senin, 14 September 2020 | 07:00
Shutter Stock

Kini Dilanjutkan, Uji Coba Vaksin Virus Covid-19 Buatan Oxford Sempat Dihentikan karena Relawan Derita Kondisi Peradangan Langka

GridStar.ID - Uji coba vaksin virus covid-19 dari perusahaan AstraZeneca dan Oxford University sempat dihentikan.

Pasalnya, seorang relawan mengalami kondisi peradangan langka.

Namun, perdasarkan persetujuan regulator Inggris, uji coba ini kembali dilanjutkan pada Sabtu, (13/09).

Baca Juga: Erick Thohir Beberkan soal Status Kehalalan Vaksin Covid-19: Saya Sampaikan ke Wapres Ini Prioritas!

"Uji klinis untuk vaksin virus corona AstraZeneca Oxfor, AZD1222, telah dilanjutkan di Inggris menyusul konfirmasi dari Medicines Health Regulatory Authority (MHRA) bahwa itu aman untuk dilakukan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP, Sabtu (12/9/2020).

Pada Rabu (9/9/2020), AstraZeneca mengumumkan telah menangguhkan uji coba vaksin virus corona setelah seorang sukarelawan jatuh sakit.

Sebuah komite independen yang dirancang untuk meninjau keselamatan uji coba vaksin telah menyimpulkan penyelidikannya dan merekomendasikan kepada MHRA untuk melanjutkan uji coba.

Baca Juga: Duh, Relawan Ini Dinyatakan Positif Covid-19 Usai Disuntik Calon Vaksin Corona buatan China, kok Bisa?

Pihak Oxford University juga telah mengonfirmasi uji coba vaksin virus corona dilanjutkan kembali.

"Dalam uji coba besar seperti ini, diperkirakan beberapa peserta akan menjadi tidak sehat dan setiap kasus harus dievaluasi dengan cermat untuk memastikan penilaian keselamatan yang cermat," kata Oxford dalam sebuah pernyataan.

Meski sempat dihentikan, AstraZeneca berharap vaksin bisa tersedia pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.

Baca Juga: Diuji Coba di Indonesia, Peneliti Unpad Beberkan Kelemahan Calon Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac, Dampaknya Beda dari Negara Lain!

Akan tetapi, banyak perusahaan farmasi, termasuk AstraZeneca dan para ilmuwan mengungkapkan keprihatinannya tentang tekanan politik untuk segera mengeluarkan vaksin.

Kandidat vaksin AstraZeneca merupakan satu dari sembilan vaksin di seluruh dunia yang saat ini sedang dalam uji coba tahap 3 kepada manusia.

Di Amerika Serikat, perusahaan mulai mendaftarkan 30.000 sukarelawan di beberapa lokasi pada 31 Agustus 2020.

Baca Juga: Mengenal Myelitis Transversal, Kondisi Peradangan Langka Efek Samping Uji Coba Calon Vaksin Covid-19 Buatan Astra Zeneca dan Oxford

Inokulasi juga sedang diuji pada kelompok yang lebih kecil di Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan.

Uji coba lain rencananya dilakukan di Jepang dan Rusia. Vaksin AZD1222 menggunakan versi lemah dari adenovirus penyebab flu biasa dan direkayasa untuk mengkodekan protein yang digunakan virus corona dalam menyerang sel.

Setelah vaksinasi, protein ini diproduksi di dalam tubuh manusia guna memperkuat sistem kekebalan tubuh manusia.

Baca Juga: Angin Segar Penangkal Covid-19 Segera Tersedia, Presiden Jokowi Bentuk Tim Vaksin Merah Putih: Kita Mampu Mandiri Produksi Sendiri

"AstraZeneca berkomitmen terhadap keselamatan peserta uji coba dan standar perilaku tertinggi dalam uji klinis," bunyi pernyataan itu.

"Perusahaan akan terus bekerja dengan otoritas kesehatan di seluruh dunia dan dipandu kapan uji klinis lainnya dapat dilanjutkan untuk menyediakan vaksin secara luas, adil dan tanpa keuntungan selama pandemi ini," sambungnya.

Diketahui sebelumnya, salah satu sukarelawan uji coba vaksin AstraZeneca mengalami kondisi peradangan langka yang disebut myelitis transversal.

Baca Juga: Angin Segar Penangkal Covid-19 Segera Tersedia, Presiden Jokowi Bentuk Tim Vaksin Merah Putih: Kita Mampu Mandiri Produksi Sendiri

Dikutip dari The Guardian, Rabu (9/9/2020), myelitis transversal merupakan peradangan pada saraf sumsum tulang belakang.

Penyakit ini juga dapat menyebabkan kelumpuhan, masalah sensorik, serta disfungsi kandung kemih dan usus.

Kendati demikian, kebanyakan penderita berhasil disembuhkan. Penangguhan ini merupakan kedua kalinya pada vaksin AstraZeneca dan Oxford.

Baca Juga: Kabar Baik Berakhirnya Pandemi Corona, Pemerintah Gelontorkan Rp3,3 Miliar untuk Bayar DP Vaksin Virus Covid-19

CEO AstraZene Pascal Soroit mengatakan, uji coba vaksin Covid-19 sempat dihentikan pada Juli 2020 lalu setelah sukarelawan mengalami gejala neurologis, dikutip dari Telegraph, Rabu (9/9/2020).

Namun, ini terbukti tidak terkait dengan vaksin dan individu tersebut didiagnosis dengan multiple sclerosis. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Disetop, Uji Coba Vaksin Corona dari Oxford Kembali Dilanjutkan"

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber kompas