Dituding hanya Andalkan Vaksin Buatan China, Erick Thohir: Bio Farma Bukan Tukang Jahit Sinovac

Jumat, 21 Agustus 2020 | 14:01
ShutterStock

Dituding hanya Andalkan Vaksin Buatan China, Erick Thohir: Bio Farma Bukan Tukang Jahit Sinovac

GridStar.ID - Pandemi covid-19 kini masih menjadi masalah besar di Indonesia.

Menteri Bandan Usaha Milik Negara (BUMN) kini sibuk mengurus kebijakan impor vaksin asal China, dari perusahaan Sinovac.

Vaksin ini menguntungkan kedua belah pihak, pasalnya Indonesia akan mendapat transfer teknologi dari produsen vaksin tersebut.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Uji Klinis Selesai Januari 2021, Vaksin Virus Covid-19 dari Bio Farma Segera Bakal Diproduksi hingga 250 Juta Dosis!

“Bahwa Bio Farma tidak tukang jahit, tapi Bio Farma ada kesepakatan dengan Sinovac yang ada namanya transfer knowledge, transfer teknologi , ini yang perlu digarisbawahi,” ujar Erick dalam keterangannya seperti dikutip Jumat (21/8/2020).

Erick mengungkapkan, Kementerian BUMN tak ingin selamanya Indonesia hanya menjadi negara konsumtif.

Dia berharap ke depannya Indonesia bisa mandiri, termasuk dalam urusan produksi vaksin virus corona.

Baca Juga: Kabar Baik, Perdana Menteri Australia Umumkan Pembagian Vaksin Covid-19 untuk Wilayah ASEAN Diprioritaskan: Akses Awal Vaksin untuk Keluarga Kami, Pasifik dan Asia Tenggara

Erick menambahkan, jika nantinya terjadi transfer pengetahuan dan teknologi dari kerja sama ini, maka misi Indonesia untuk imunisasi massal vaksin Covid-19 di awal 2021 bisa terwujud.

“Ibu Menlu dan saya juga menekankan ketika ditemukan Sinovac kita memastikan transfer teknologi itu bukan hanya sekedar beli, dan ini yang saya harapkan kita semua agar bisa bangkit," kata Erick.

"Sesuai dengan timeline yang sudah dipastikan oleh Ibu Menlu tadi, bagaimana imunisasi buat masal dan Indonesia bisa segera tahun depan," kata Erick lagi.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Virus Corona Bermutasi 10 Kali Lebih Ganas di Negara Tetangga, Ahli Sebut Vaksin Covid-19 Tak Bakal Efektif Melawannya!

Sebagai informasi, sebanyak 2.400 calon vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech Ltd, tiba di Indonesia pada 19 Juli lalu.

Bakal vaksin itu sedang diuji klinis di laboratorium di dalam negeri.

Kedatangan ribuan kandidat vaksin tersebut diharapkan membuat peluang produksi vaksin virus corona di Indonesia bisa dilakukan pada awal tahun depan.

Baca Juga: Banyak Negara Berlomba-lomba Uji Coba Vaksin Covid-19, Ahli Asal Amerika Serikat Ragukan Peluang Kesembuhan: 50-60 Persen

Uji klinis di Indonesia akan dilakukan selama 6 bulan.

Untuk melawan pandemi Covid-19, Sinovac mengembangkan vaksin CoronaVac.

Dalam uji coba di laboratorium di China, vaksin ini diketahui bisa menciptakan respon kekebalan melawan infeksi virus corona di dalam tubuh.

Baca Juga: China Sebut Indonesia Bakal Diprioritaskan Dapatkan Vaksin Covid-19

Vaksin corona buatan Sinovac saat ini sudah masuk pada pengujian tahap ketiga.

Sebelum uji klinis dilakukan, sejumlah tahapan lain harus disiapkan, seperti pengujian di laboratorium Bio Farma.

Menurut rencana, uji klinis dilakukan di Pusat Uji Klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.

Baca Juga: Ini Reaksi yang Terjadi pada Tubuh 21 Relawan Usai Disuntik Calon Vaksin Covid-19

Pengujian melibatkan 1.620 subyek riset berusia 18-59 tahun dengan kriteria tertentu.

Sisa kandidat vaksin akan digunakan untuk pengujian di beberapa laboratorium lain, seperti laboratorium di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional.

Dalam uji klinis kandidat vaksin Covid-19, Bio Farma jadi sponsor dan menggandeng Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan sebagai penasihat medis dan pelaksanaan uji titer antibodi netralisasi.

Baca Juga: Langsung Diumumkan Jokowi, Ini Perkembangan Terbaru Vaksin Covid-19 Merah Putih yang Dikembangkan dalam Negeri, Kapan Siap Edar?

BUMN produsen vaksin ini juga bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai regulator dan fakultas kedokteran dalam uji klinis vaksin.

Proses pengujian vaksin tersebut itu sendiri saat ini telah disuntikan ke 1.620 relawan.

Proses pengujiannya dilakukan di Bandung, Jawa Barat. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Impor Vaksin dari China, Erick Thohir: Bio Farma Bukan Tukang Jahit

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : kompas

Baca Lainnya