Disebut Guncangannya bak Gempa 3,3 Magnitudo, Total Kerugian dari Dahsyatnya Ledakan di Beirut Diperkirakan Capai Rp216 Triliun

Kamis, 06 Agustus 2020 | 23:00
Kolase Kompas.com

Disebut Guncangannya bak Gempa 3,3 Magnitudo, Total Kerugian dari Dahsyatnya Ledakan di Beirut Diperkirakan Capai Rp216 Triliun

GridStar.ID - Ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut, Lebanon viral di media sosial.

Ledakan ini terjadi pada Selasa, (04/08) diduga dipicu akibat pupuk yang lama disimpan dalam gudang.

Gubernur Beirut Marwan Abboud menyampaikan perkiraan kerugian akibat insiden ini yang mencapai Rp144 hingga Rp216 triliun.

Baca Juga: Bak Dua Sisi Mata Uang, Ternyata Ini Kegunaan dari Amonium Nitrat yang Diduga Menjadi Penyebab Ledakan di Lebanon

Demikian disampaikam Gubernur Beirut kepada Al Hadath TV pada Rabu (5/8/2020) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Kamis (6/8/2020).

Gubernur juga mengatakan kepada Al Hadath TV bahwa jumlah gandum yang tersedia saat ini terbatas.

Bahkan ia berpikir, krisis akan terjadi, jika tanpa campur tangan internasional.

Baca Juga: Seluruh Kota Hitam, Orang-orang Berlumuran Darah, Saksi Mata Ledakan di Lebanon Gambarkan Suasana Mencekam Sesaat Usai Bencana Terjadi

Hingga Rabu (5/8/2020) malam, jumlah korban tewas mencapai 135 orang, sekitar 5.000 lainnya terluka dan puluhan lainnya masih hilang.

Pemerintah Lebanon telah meminta dukungan bantuan dari komunitas internasional.

Ledakan di pelabuhan Beirut itu juga mengakibatkan 250 ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Baca Juga: Ledakan Lebanon Renggut 78 Nyawa dan 4.000 Korban Luka Disebut Akibat Ledakan Pupuk dalam Gudang, Reaksi Trump: Seperti Serangan yang Mengerikan!

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan, 2.750 ton amonium nitrat yang digunakan dalam pupuk dan bom, telah disimpan di gudang tersebut selama enam tahun tanpa langkah-langkah keamanan.

Dia juga mengutuk kurangnya langkah keamanan itu.

Dalam pidato Nasionalnya, ia menegaskan, pemerintah "bertekad untuk menyelidiki dan mengekspos apa yang terjadi sesungguhnya sesegera mungkin.

Baca Juga: Bentuk Awan Bak Bumbungan Asap Ledakan Bom Nuklir Terlihat di Angkasa Hingga Buat Panik Warga, Apa Sebenarnya yang Terjadi?

Aoun berjanji, penyelidikan dan hasilnya akan terungkap secara transparan.

Demikian ia menegaskan dalam pertemuan darurat menteri kabinet pada Rabu (5/8/2020),

Dia juga memohon kepada negara lain untuk mempercepat bantuan ke Lebanon, yang sudah bergulat dengan krisis ekonomi.

Baca Juga: Dikenal Bermusuhan dan Masih Berperang hingga Sempat Ancam Jatuhkan Bom, Kini Israel Ulurkan Tangan Beri Bantuan Pasca Ledakan di Lebanon

Aoun tegaskan, mereka yang bertanggung jawab akan berhadapan dengan hukum.

"Mereka yang bertanggung jawab akan diberi hukuman paling berat," tulis Aoun dalam akun Twitter kepresidenan.

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan keadaan darurat selama dua pekan harus diumumkan atas insiden ledakan besar yang hingga saat ini masih diselidiki asal-muasalnya.

Baca Juga: Memilukan! Berawal dari Cekcok di Malam Hari, Satu Keluarga Tewas Mengenaskan, Hingga Terdengar Suara Ledakan Sebelum Ditolong Warga

Status darurat ini dirasa tepat menyusul besarnya dampak yang dirasakan di sepenjuru Beirut, bahkan hingga area pinggiran ibu kota ini.

Lembaga PBB bertemu pada Rabu (5/8/2020) untuk mengoordinasikan upaya bantuan bagi Beirut. Hal itu disampaikan Tamara Al-Rifai, juru bicara lembaga pengungsi Palestina UNRWA, kepada Reuters dari Amman.

Sementar itu, Perancis, Turki, dan negara-negara Teluk menawarkan bantuan untuk Lebanon setelah ledakan di sebuah gudang di Beirut. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Total Kerugian Akibat Ledakan di Beirut Mencapai Rp216 Triliun

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : tribunnews

Baca Lainnya