Tips Bisnis Kuliner Online dengan Cuan Maksimal ala Indari Mastuti

Sabtu, 25 Juli 2020 | 10:00
Kompas

Tips Bisnis Kuliner Online dengan Cuan Maksimal ala Indari Mastuti

GridStar.ID - Bisnis kuliner merupakan salah satu jenis bisnis yang menarik untuk ditekuni.

Peluang bisnis yang satu ini memang terbilang luas dan masih akan selalu berkembang ke depannya, tak terkecuali di masa-masa menjelang penerapan new normal saat ini.

Semua orang membutuhkan makanan dan akan selalu mencarinya, itulah mengapa bisnis kuliner tidak pernah sepi pembeli.

Baca Juga: Tetap Untung di Era Pandemi dengan Webinar Dobel Untung Bisnis Kuliner bersama TaniHub

Dalam webinar Nova bersama TaniHub dengan tajuk Dobel Untung Bisnis Kuliner, kita bakal berbagi tips berbisnis dengan cuan double!

Supaya bisnis kuliner tetap lancar di masa Pandemi, coba terapkan 4 tips ini agar usaha Anda makin untung alaIndari Mastuti perempuan Inspiratif NOVA 2010 selaku pelaku bisnis di berbagai bidang salah satunya kuliner.

1. Manfaatkan Lapak Jualan Online

Baca Juga: BDR TVRI Rabu 22 Juli 2020: Berikut Kunci Jawaban Soal Bisnis Daring dan Pemasaran Masa Depan untuk SMA/SMK

Di era pandemi Covid-19, bisnis kuliner memiliki potensi untuk berkembang dengan sangat luas asal kita bisa memanfaatkan teknologi internet dengan baik.

Diakui Indari Mastuti sebagai pelaku usaha diberbagai bidang termasuk usaha kuliner, keterbatasan konsumen dalam keluar rumah bisa menjadi senjata untuk para pengusaha.

"Kunikita terbiasa dengan bisnis online sejak 2016, pandemi dirasa menjadi titik balik di bagi kita, yang awalnya menjual 4000 cup/hari semasa pandemi bisa tembus, 100.000 cup satu hari," ujar Indari.

Kompas

Bisnis kuliner online

Baca Juga: Langsung Gegerkan Dunia, Palestina Hilang dari Google Maps hingga Berubah Menunjukkan Label Israel, sang Raksasa Bisnis Angkat Suara

2. Perhatikan Target Market

Salah satu tujuan umum orang berbisnis adalah mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.

Banyak orang akan tetap membeli makanan / minuman kita meskipun harganya tidak murah karena target market sesuai.

Baca Juga: Dari Jualan Makaroni Sampai Bisnis Karaoke, Ayu Ting Ting Kini Dapat Julukan sebagai Janda Tajir Melintir, Segini Total Pundi-pundi Kekayaannya

Indari berbagi tips soal menentukan target pasar yang sesuai dengan produk kita.

“Target marketmu adalah cerminan dirimu, target marketmu adalah yang seperti anda, ketika anda menjual produk lalu anda percaya diri menjualnya, maka itu lah target market anda,”

“temukan target yang tepat, tidak peduli harga, apabila target tepat, pasti laris insyaallah,” sambung Indari.

Ilustrasi keuntungan maksimal

Baca Juga: Intip Kekayaan Prabowo Subianto, Jadi Menhan Sekaligus Pemilik Pabrik Kertas Seluas 223 Ribu Hektar di Kalimantan hingga 27 Anak Perusahaannya

3. Jangan Lelah Berinovasi

Dunia kuliner terus berkembang, begitu juga dengan selera masyarakat akan kuliner itu sendiri.

Kita bisa berinovasi dan mengembangkan kreatifitas dalam bisnis kuliner yang dijalankan, sehingga bisnis tersebut tetap bergairah.

Baca Juga: Namanya Sudah Tak Laku Lagi di Jagad Hiburan Meski Dulu Bintang di Era 90-an, Artis Cantik Ini Terpaksa Putar Otak Jualan Masakan hingga Rias Jenazah Demi Sesuap Nasi, Apa Kabarnya Kini?

Selain itu tetaplah berinovasi dalam bisnis kuliner kita, agar bisnis tersebut berumur panjang dan bisa mencapai kesuksesan bisnis kita dengan maksimal.

"Berinovasi jangan menunggu bangkrut, lakukan inovasi saat uang kita sedang banyak-banyaknya, sehingga kita bisa mengembangkan bisnis dan mendapat keuntungan tak terhingga," ujar Indari.

Jika kita ingin menekuni bisnis kuliner, pastikan kita merencanakannya dengan matang terlebih dahulu.

Baca Juga: Jumlahnya Bikin Geleng Kepala! Inilah Sederet Kerajaan Bisnis Ashraf Sinclair yang Bakal Diwariskan untuk BCL dan Noah Sinclair, dari Perusahaan Investasi hingga Restoran Mewah yang Tersohor di Dunia!

Tak perlu overthingking memulai bisnis di era new normal.

Jadilah kreatif, miliki rencana bisnis dan keberanian untuk mulai menjalankan bisnis kita dengan penuh keyakinan.

(*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : NOVA, webinar

Baca Lainnya