Surabaya Disebut Bakal Jadi Seperti Wuhan, Wali Kota Tri Rismaharini Justru Beri Tanggapan Tak Terduga: Saya Nggak Ngurus Itu

Minggu, 05 Juli 2020 | 13:02
Tribunnews

Peneliti Sebut Surabaya Bakal Jadi Seperti Wuhan, Tri Rismaharini Justru Beri Tanggapan Tak Terduga: Saya Nggak Ngurus Itu

GridStar.ID-Wabah Virus Corona masih jadi momok bagi masyarakat dunia.

Di Tanah Air khususnya, meski sudah memasuki masa New Normal, namun angka kasus positif tak ada penurunan yang berarti.

Bahkan salah satu kota besar di Indonesia, Surabaya mengalami lonjakkan kasus.

Baca Juga: WHO Temukan Kandidat Kuat Untuk Vaksin Virus Corona, Beberapa Negara Terus Kembangkan Penelitiannya, Bagaimana di Indonesia?

Melansir TribunManado.co.id, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma mempertanyakan hasil penelitian Universitas Airlangga (Unair).

Yang menyebut mengenai tingkat kepatuhan warga Kota Surabaya terhadap protokol kesehatan, terutama pemakaian masker.

Risma juga menunjukkan reaksi tak terduga saat ada yang menyebut Surabaya bakal seperti Wuhan.

Baca Juga: Diyakini Jadi Satu-satunya Cara Paling Ampuh Basmi Pandemi Covid-19, Vaksin Virus Corona Bakal Segera Hadir di Indonesia, Inilah Perkiraan Harganya!

Wuhan adalah kota di China yang menjadi episentrum pertama Virus Corona atau COVID-19.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi sebelumnya menyebut, Surabaya bakal menjadi seperti Wuhan dalam penularan Covid-19.

Saat itu Joni Wahyuhadi menyebutkan 65 persen kasus Covid-19 Jawa Timur berasal dari Surabaya Raya ( Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik ).

Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19 Sekolah Berlakukan Belajar Jarak Jauh, Nadiem Makarim Sebut Cara Ini akan Jadi Permanen Meski Wabah Corona Berakhir, Siswa Bakal Belajar dari Rumah?

"Ini tidak main-main, kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan," kata Joni, Rabu (27/05).

Menanggapi hal itu, Risma mengaku tidak terlalu mempedulikan.

"Terserah mau dibilang apa, mau dibilang Wuhan, mau dibilang apa lah.

Baca Juga: Gejala Baru Virus Corona, Seorang Pria yang Terjangkit Covid-19 Terkena Penyakit Priapisme yang Sebabkan Alat Vitalnya Menegang Selama Berjam-jam

Saya gak ngurus itu," kata Risma dalam acara Rosi Kompas TV, Kamis (02/07).

Risma mengakui, Wuhan sebelum terkena penyakit juga bagus.

"Artinya saya tidak mengurusi Surabaya sebagai Wuhan atau sebagai zona hitam, pekat atau gelap atau gak kelihatan yang saya urusi pasien dan warga saya," katanya.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Pakar Kesehatan Amerika Serikat Sebut Virus Corona Telah Bermutasi dan Bakal Lebih Mudah Menular. Begini Penjelasan WHO!

Menurut Risma, lebih penting dari urusan itu adalah keselamatan warganya.

"Bagi saya keselamatan warga saya itu nomor satu.

Jangankan resikonya kena saya itu saya terima.

Baca Juga: Ungkap Biang Kerok Penularan, Risma Beberkan 90 Persen Kenaikan Kasus Covid-19 Berasal dari Perumahan Mewah, Wali Kota Surabaya: Kampung Itu Turun

Bagi saya warga saya dan pasien lah yang saya tangani.

Mau dikatakan Surabaya seperti apa, monggo.

Saya juga gak pernah nyebut Surabaya seperti apa.

Baca Juga: Bak Angin Segar Berakhirnya Pandemi Corona, Perusahaan Yakini Uji Coba Vaksin Virus Covid-19 Tunjukkan Hasil yang Menggembirakan!

Yang paling penting saya tangani pasien dan warga saya. Supaya tidak ada yang jadi korban.

Iya kalau saya terlambat, kalau kemudian ada yang meninggal, dia menjadi anak yatim. Kan berat saya

Saya mending konsentrasi di sini.

Baca Juga: Gara-Gara Corona, Tak Hanya Banyak Ibu Hamil Muda, Ribuan Perempuan di Jawa Barat Sandang Status Janda saat Pandemi Covid-19, Sebagian Besar Gugat Cerai Lantaran 2 Hal Ini

Kan jadi energi kami habis untuk melakukan itu.

Padahal pasien-pasien ini butuh pertolongan," tegasnya.

Saat disinggung terkait hasil penelitian FKM unair yang menjadi rujukan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bahwa tingkat kepatuhan warga Surabaya Raya pada protokol pencegahan Covid-19 rendah, Risma langsung menampiknya.

Baca Juga: Virus Corona Buat Pemerintah Kalang Kabut, Menteri Kesehatan di 7 Negara Ini Sampai Angkat Tangan Pilih Mundur dari Jabatannya hingga Dipecat di Tengah Pandemi

"Mohon maaf mbak, coba dicek lagi, penelitian itu untuk mana. Bukan untuk Surabaya.

Mbak Rosi, harus cari buku asli.

Itu sudah dibantah oleh Persakmi bahwa itu bukan untuk Surabaya Raya," kata Risma.

Baca Juga: Lagi-lagi Capai Rekor Tertinggi, Kasus Baru Pasien Positif Covid-10 Lebih dari 1.500 Orang pada Kamis 2 Juli, Bagaimana dengan Pasien Sembuh

Risma kembali mempertanyakan penelitian yang dipakai rujukan Gubernur Jatim saat melaporkan ke Presiden Jokowi ketika kunjungan kerja di Surabaya beberapa waktu lalu.

"Sebetulnya penelitian itu, dimana dan kapan dan untuk di mana.

Saya kira kita tidak perlu ngomong itu.

Baca Juga: Ilmuwan China Temukan Ancaman Baru, Ditemukan Kasus Virus G4 dari Flu Babi di Tengah Pandemi Covid-19, Penderita Alami Gejala-Gejala Ini!

Menurut saya itu pelanggaran besar. Kita tidak bisa asal mengambil saja," katanya.

Rosi pun mempertanyakan apakah warga Surabaya termasuk bandel? Risma meminta melihatnya sendiri.

"Warga surabaya bandel? saya tidak perlu sampaikan itu. Silakan dilihat sendiri.

Baca Juga: Harap Waspada! Makin Marak Obat Virus Corona Ilegal yang Ditawarkan Dukun Gadungan, Sudah Sampai Dipromosikan di Radio

Saya tidak belani warga saya, dicek di Surabaya kondisinya seperti apa.

Silakan dikomentari.

Supaya tidak fitnah," tukasnya. (*)

Editor : Hinggar

Sumber : TRIBUNMANADO.CO.ID

Baca Lainnya