Asal Mula Virus Corona Masih Menjadi Misteri, China Akhirnya Ngaku Virus Corona Bukan dari Wuhan Tapi dari Benua Ini, WHO Turun Lakukan Investigasi

Minggu, 05 Juli 2020 | 16:03
Ilustrasi virus corona(Shutterstock) via KOMPAS.com

Asal Mula Virus Corona Masih Menjadi Misteri, China Akhirnya Ngaku Virus Corona Bukan dari Wuhan Tapi dari Benua Ini, WHO Turun Lakukan Investigasi

GridStar.ID - Asal muasal Virus Corona masih menjadi misteri hingga kini.Meski disebut-sebut berasal dari Wuhan, China namun WHO masih berusaha keras menyelidikinya.Namun, China mengaku bahwa Virus Corona buka berasal dari Wuhan melainkan Benua ini.

Baca Juga: Diyakini Jadi Satu-satunya Cara Paling Ampuh Basmi Pandemi Covid-19, Vaksin Virus Corona Bakal Segera Hadir di Indonesia, Inilah Perkiraan Harganya!Diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menurunkan tim ke China untuk menguak misteri asal usul Virus Corona.China mengklaim Virus Corona bukan berasal dari Wuhan melainkan dari Eropa.Pihak China juga menyalahkan Spanyol yang sempat menjadi tempat asal wabah Flu Spanyol dan mengatakan bahwa Virus Corona bisa saja juga berasal dari negara tersebut.Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19 Sekolah Berlakukan Belajar Jarak Jauh, Nadiem Makarim Sebut Cara Ini akan Jadi Permanen Meski Wabah Corona Berakhir, Siswa Bakal Belajar dari Rumah?

Hal ini diungkapkan oleh pihak berwenang China setelah mengetahui bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan melakukan penyelidikan asal-usul Virus Corona di Wuhan.Dilansir The Sun, Sabtu (04/07), penasihat kesehatan senior pemerintah, Wang Guangfa mereferensikan penelitian di Barcelona yang mendeteksi adanya kandungan covid-19 dalam sampel air limbah yang diambil pada Maret 2019.Penemuan tersebut mendasari China untuk menyarankan agar penyelidikan apa pun tentang asal-usul virus tersebut harus menilik ke Spanyol.

Baca Juga: Gejala Baru Virus Corona, Seorang Pria yang Terjangkit Covid-19 Terkena Penyakit Priapisme yang Sebabkan Alat Vitalnya Menegang Selama Berjam-jamUsulan itu dikemukakan menjelang misi WHO ke China minggu depan yang bertujuan untuk melacak kemunculan wabah yang kini telah menewaskan lebih dari 500.000 jiwa secara global tersebut.Namun, para ahli independen telah mengecam penelitian itu sebagai sebuah kecacatan dan bertentangan dengan bukti kuat yang menunjukkan virus dimulai di Cina pada akhir 2019.Direktur Institut Genetika UCL di London, Profesor Francois Balloux mengatakan bahwa sampel air limbah tersebut mungkin saja sudah terkontaminasi.Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Pakar Kesehatan Amerika Serikat Sebut Virus Corona Telah Bermutasi dan Bakal Lebih Mudah Menular. Begini Penjelasan WHO!

"Penjelasan yang paling masuk akal adalah pencampuran/ kontaminasi sampel," ujar Balloux.Tetapi para pejabat dari rezim komunis, yang telah berulang kali mencoba untuk mengelak dari tuduhan, bersikeras penyelidikan tentang bagaimana dan di mana pandemi dimulai seharusnya tidak terbatas pada satu negara saja.Kepala ahli epidemiologi untuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok mengatakan bahwa untuk mengidentifikasi sumber Virus Corona harus didasarkan pada negosiasi dan melibatkan banyak negara.

Baca Juga: Ungkap Biang Kerok Penularan, Risma Beberkan 90 Persen Kenaikan Kasus Covid-19 Berasal dari Perumahan Mewah, Wali Kota Surabaya: Kampung Itu Turun"Tidak masalah dari negara mana pekerjaan identifikasi ilmiah dimulai, asalkan melibatkan semua negara terkait dan dilakukan secara adil," ujarnya.Di sisi lain, Direktur jenderal Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dari WHO memberikan keterangan dalam sebuah konferensi."Mengetahui sumber virus sangat, sangat penting. Kita dapat memerangi virus dengan lebih baik ketika kita mengetahui segala sesuatu tentang virus, termasuk bagaimana virus itu dimulai," ujar Tedros.Baca Juga: Ilmuwan China Temukan Ancaman Baru, Ditemukan Kasus Virus G4 dari Flu Babi di Tengah Pandemi Covid-19, Penderita Alami Gejala-Gejala Ini!

Tim WHO akan menemui seorang ahli kesehatan hewan dan seorang ahli epidemiologi melakukan perjalanan ke China untuk melakukan misi internasional demi mengeksplorasi asal-usul covid-19.Presiden EcoHealth Alliance, Dr Peter Daszak mengatakan kepada The Telegraph bahwa penyelidikan tersebut akan sangat sulit dilakukan, namun juga penting.“Melakukan ilmu ini sulit, mahal, butuh waktu lama. Tapi itu layak dilakukan karena dengan begitu anda benar-benar dapat membuat keputusan cerdas yang akan menyelamatkan hidup di masa depan dan mencegah pandemi lainnya," tutur Daszak.

Baca Juga: Gara-Gara Corona, Tak Hanya Banyak Ibu Hamil Muda, Ribuan Perempuan di Jawa Barat Sandang Status Janda saat Pandemi Covid-19, Sebagian Besar Gugat Cerai Lantaran 2 Hal IniDia menambahkan bahwa melacak virus akan sulit karena China semakin menunjukkan penentangan dan tahan terhadap kritik global.Pencarian bagaimana pandemi dimulai telah berpusat di sekitar Pasar Grosir Makanan Laut Huanan Wuhan, yang memiliki kaitan dengan banyak kasus yang dilaporkan pertama.Tetapi Dr. Daszak menduga virus itu, yang kemungkinan besar berasal dari kelelawar, menyebar untuk beberapa waktu sebelum mencapai Wuhan melalui perdagangan satwa liar yang luas yang menghubungkan daerah pedesaan dengan gua kelelawar ke kota-kota besar.Baca Juga: Virus Corona Buat Pemerintah Kalang Kabut, Menteri Kesehatan di 7 Negara Ini Sampai Angkat Tangan Pilih Mundur dari Jabatannya hingga Dipecat di Tengah Pandemi

China telah banyak dikritik karena penanganannya terhadap Virus Corona dan negara adidaya tersebut telah melakukan upaya berulang kali untuk mangkir dari kesalahan sejak virus tersebut menyebar.Peringatan Bukan dari ChinaOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kasus-kasus awal covid-19 diketahui dari informasi yang diberikan oleh pihaknya sendiri.Dalam rilis kronologi yang diungkapkan baru-baru ini, WHO mengungkapkan info terkait kasus awal pneumonia tersebut dilaporkan oleh kantornya di China dan bukan dari laporan pemerintah China.

Baca Juga: Bak Angin Segar Berakhirnya Pandemi Corona, Perusahaan Yakini Uji Coba Vaksin Virus Covid-19 Tunjukkan Hasil yang Menggembirakan!Hal ini meruntuhkan tuduhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut mereka gagal mendeteksi awal mula virus karena bersekongkol dengan pihak China.Dilansir channelnewsasia.com, Jumat (04/07), pada 9 April, WHO menerbitkan garis waktu awal komunikasinya sebagai tanggapan terhadap kritik atas respons awal terhadap wabah yang kini telah merenggut lebih dari 521.000 jiwa di seluruh dunia.Dalam kronologi itu, WHO hanya mengatakan bahwa komisi kesehatan kota Wuhan di provinsi Hubei mendapat laporan adanya sejumlah kasus pneumonia.Baca Juga: Ilmuwan China Temukan Ancaman Baru, Ditemukan Kasus Virus G4 dari Flu Babi di Tengah Pandemi Covid-19, Penderita Alami Gejala-Gejala Ini!

Namun badan kesehatan PBB tersebut tidak menyebutkan secara spesifik siapa yang telah memberitahukannya.Sebelumnya, Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, sempat mengatakan dalam konferensi pers pada 20 April bahwa laporan pertama datang dari China.Pada saat itu ia tidak menyebutkan apakah laporan tersebut telah dikirim oleh otoritas China atau sumber lain.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan! Selama Ini Wuhan Dituding sebagai Asal Virus Corona, Para Ilmuwan Malah Temukan Virus Ini di Air Limbah Barcelona Jauh Sebelum Penyebaran di China

Tetapi kronologi baru, yang diterbitkan minggu ini oleh lembaga yang berbasis di Jenewa tersebut, menawarkan versi yang lebih rinci dari urutan awal laporan pandemi covid-19.Ditunjukkan bahwa kantor WHO di China yang pada 31 Desember memberitahukan tentang adanya kasus virus pneumonia setelah menemukan pernyataan publik di situs web komisi kesehatan Wuhan mengenai masalah tersebut.Pada hari yang sama, layanan informasi epidemi WHO mengambil laporan berita lain yang dikirimkan oleh jaringan pengawasan epidemiologi internasional ProMed yang berbasis di AS, tentang kelompok kasus pneumonia yang sama dari penyebab yang tidak diketahui di Wuhan.

Baca Juga: Langsung Gemparkan Dunia, Seorang Jurnalis Asal China Membongkar Sumber Pertama Virus Corona di Wuhan, Ini Temuannya!Setelah itu, WHO meminta pihak berwenang China pada dua kesempatan, pada 1 Januari dan 2 Januari, untuk mengkonfirmasi tentang kasus-kasus ini, yang kemudian diberikan pada 3 Januari.Direktur kedaruratan WHO Michael Ryan mengatakan pada konferensi pers pada hari Jumat (03/07) bahwa China saat itu memiliki waktu 24 hingga 48 jam untuk secara resmi memverifikasi dan memberikan informasi tambahan tentang sifat atau penyebab peristiwa tersebut.Ryan menambahkan bahwa otoritas China telah menghubungi WHO dengan segera setelah agensi meminta untuk memverifikasi laporan itu. (*)Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.com yang berjudul WHO Turun Investigasi, China Akhirnya Mengaku Virus Corona Bukan dari Wuhan, Tapi dari Benua Ini

Tag

Editor : Hinggar

Sumber kaltim.tribunnews.com