Datang dengan Gejala Covid-19, Pria Ini Meninggal Dunia Usai Ditolak oleh 18 Rumah Sakit, Berakhir Menyedihkan Menahan Sakit dan Tergeletak di Depan Pintu RS

Sabtu, 04 Juli 2020 | 22:00
Tribunnews

(Ilustrasi) Datang dengan Gejala Covid-19, Pria Ini Meninggal Dunia Usai Ditolak oleh 18 Rumah Sakit, Berakhir Menyedihkan Menahan Sakit dan Tergeletak di Depan Pintu RS

GridStar.ID - Nasib malang menimpa seorang pria asal India.

Mengidap gejala covid-19, bukannya mendapat perawatan, pria ini justru ditolak 18 rumah sakit.

Malang, pria ini meninggal dunia karena kondisinya semakin parah tanpa mendapat bantuan medis.

Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19 Sekolah Berlakukan Belajar Jarak Jauh, Nadiem Makarim Sebut Cara Ini akan Jadi Permanen Meski Wabah Corona Berakhir, Siswa Bakal Belajar dari Rumah?

Dilansir bbc.com, Sabtu (04/07), Bhawarlal Sujani, (52) menghembuskan napas terakhir di ambang pintu satu dari banyak rumah sakit yang menolak untuk menerimanya.

Saudaranya, Dinesh Sujani, yang telah berusaha mati-matian agar ia mendapatkan perawatan, hancur ketika mengingat jam-jam terakhir kehidupan Bhawarlal.

Ketika Bhawarlal mulai menunjukkan apa yang tampak sebagai gejala Covid-19, Dinesh langsung membawa saudaranya dengan sepeda motor ke Rumah Sakit Bhagwan Mahaveer, 5 km (3 mil) dari rumah mereka.

Baca Juga: Gejala Baru Virus Corona, Seorang Pria yang Terjangkit Covid-19 Terkena Penyakit Priapisme yang Sebabkan Alat Vitalnya Menegang Selama Berjam-jam

"Saya memberi tahu mereka bahwa nadinya menurun, dia mengalami kesulitan bernapas dan dia muntah," kata Dinesh.

"Mereka membawanya ke dalam, mengambil x-ray dan kemudian keluar dengan sesuatu yang ditulis dalam bahasa Inggris di atas kertas, dan menyuruh saya untuk membawanya pergi dari sana," lanjutnya.

Namun, rumah sakit tersebut membantah bahwa stafnya telah menolak melakukan perawatan intensif untuk Bhawarlal.

Baca Juga: Bak Angin Segar Berakhirnya Pandemi Corona, Perusahaan Yakini Uji Coba Vaksin Virus Covid-19 Tunjukkan Hasil yang Menggembirakan!

Dinesh mengatakan dia memanggil ambulans dan membawa saudaranya ke rumah sakit lain, tapi akhirnya ditolak lagi.

Ia dan para kerabatnya telah menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencoba, pindah dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain tanpa hasil.

Menurut Dinesh, baik rumah sakit swasta atau rumah sakit milik pemerintah telah menolak merawat saudaranya.

Baca Juga: Virus Corona Buat Pemerintah Kalang Kabut, Menteri Kesehatan di 7 Negara Ini Sampai Angkat Tangan Pilih Mundur dari Jabatannya hingga Dipecat di Tengah Pandemi

"Mereka mengusir kami dari pintu masuk itu sendiri," ujar Dinesh.

Putra bungsu Bhawarlal, Vikram, mengatakan kepada sebuah surat kabar setempat bahwa keluarga itu telah secara fisik mengunjungi 18 rumah sakit dan menghubungi 32 rumah sakit lain.

Mereka berkeliling kota sejauh sekitar 120 km, namun melihat Bhawarlal meninggal pada akhirnya.

Baca Juga: Ilmuwan China Temukan Ancaman Baru, Ditemukan Kasus Virus G4 dari Flu Babi di Tengah Pandemi Covid-19, Penderita Alami Gejala-Gejala Ini!

Kini kisah sedih Bhawarlal telah menjadi cerita yang akrab di India.

Ada banyak laporan media tentang orang-orang dengan gejala semacam Covid-19 yang sekarat setelah ditolak perawatan oleh beberapa rumah sakit.

Pemerintah negara bagian Karnataka, di mana Bangalore adalah ibu kotanya, kini telah mengeluarkan pemberitahuan resmi yang meminta setidaknya sembilan rumah sakit, termasuk yang dikelola oleh negara, untuk menjelaskan mengapa mereka tidak harus dituntut atas kematian Bhawarlal.

Baca Juga: Ilmuwan China Temukan Ancaman Baru, Ditemukan Kasus Virus G4 dari Flu Babi di Tengah Pandemi Covid-19, Penderita Alami Gejala-Gejala Ini!

"Lembaga medis swasta tidak dapat menyangkal/ menolak/ menghindari perawatan kepada pasien dengan gejala Covid-19 dan positif Covid-19," tegas komisioner kesehatan negara bagian, Pankaj Kumar Pandey, dalam sebuah pernyataan.

Tetapi rumah sakit mengatakan mereka menolak karena telah kewalahan.

Dokter Nishanth Hiremath, dari Bhagwan Mahaveer, mengatakan kepada BBC bahwa rumah sakit memiliki 45 tempat tidur yang disediakan untuk kasus Covid-19 dan semuanya ditempati oleh pasien pada saat Bhawarlal dibawa.

Baca Juga: Pasien Positif Corona dan Sembuh Sama-sama Capai Seribu Kasus, Provinsi Ini Menjadi yang Tertinggi Mencapai 394 Orang Pasien Sembuh pada 30 Juni

Hiremath membantah tuduhan oleh keluarga Sujani bahwa rumah sakit menolak untuk merawat Bhawarlal, ia mengatakan staf memberinya oksigen dan perawatan dasar.

"Kami juga mengatakan kepada mereka untuk melakukan tes swab di mana pun mereka diterima. Kami menyarankan mereka untuk pergi ke rumah sakit pemerintah," kata Hiremath.

Faktor penyebab masalah tersebut tak lain lantaran melonjaknya kasus positif Virus Corona secara tiba-tiba di negara bagian tersebut.

Baca Juga: Bersujud Seraya Menangis di Kaki Seorang Dokter, Tri Rismaharini Ngemis Maaf Soal Rumah Sakit Overload Pasien Covid-19, Wali Kota Surabaya: Faktanya Memang Banyak!

Karnataka telah dipuji atas upayanya dalam mengendalikan penyebaran virus, terutama dibandingkan dengan negara-negara seperti Delhi, Maharashtra atau Tamil Nadu, yang telah menjadi episentrum Covid-19.

Tetapi sejak lockdown ketat di India mulai mereda menjelang akhir Mei, jumlah kasus telah meningkat.

Pada 8 Juni, negara bagian tersebut memiliki 308 kasus yang dikonfirmasi positif dan 64 kematian.

Baca Juga: Membunuh Setengah Juta Orang di Seluruh Dunia, Wabah Covid-19 Menjadi yang Paling Mematikan dan Terparah Selama 100 Tahun

Pada 1 Juli, pemerintah telah mencatat 1.272 kasus dan 253 kematian.

Kemudian pada periode yang sama, kasus yang dikonfirmasi melonjak dari 18 menjadi 732 di Bangalore saja.

Pemerintah daerah telah berlomba untuk meningkatkan kapasitas rumah sakitnya.

Baca Juga: 15 Kali Tes Swab, 82 Hari Karantina, Kisah Mengharukan Perjuangan Pasien Sembuh dari Virus Corona Ngaku hingga Deg-degan Setiap Liat Jenazah

Mereka telah mencapai kesepakatan dengan rumah sakit swasta untuk membebaskan lebih banyak tempat tidur untuk pasien Covid-19 dalam beberapa hari mendatang.

"Pemerintah sekarang akan memiliki sekitar 7.000 hingga 7.500 tempat tidur tambahan dari sektor swasta."

"Ini berarti kita bisa dalam keadaan siap untuk satu bulan ke depan," terang Dr MC Nagendra Swamy, koordinator utama untuk Federasi Asosiasi Kesehatan dari Karnataka. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pria Tewas setelah Ditolak 18 Rumah Sakit karena Bergejala Covid-19, Meninggal di Depan Pintu RS

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : TribunWow

Baca Lainnya