Awalnya Besar Kepala Kampanyenya Dihadiri Lebih dari Satu Juta Orang, Donald Trump Nyatanya Kena Prank oleh K-Popers Amerika Serikat: Kepemimpinannya Sudah Luntur!

Senin, 22 Juni 2020 | 18:45
Tribun

Awalnya Besar Kepala Kampanyenya Dihadiri Lebih dari Satu Juta Orang, Donald Trump Nyatanya Kena Prank oleh K-Popers Amerika Serikat: Kepemimpinannya Sudah Luntur!

GridStar.ID-Presien Amerika Serikat, Donald Trump memang kerap membuat kontroversi sejak awal kepemimpinannya.

Tak heran jika banyak orang yang menentang Presiden yang mendukung penuh supremasi kulit putih ini.

Bahkan, tak hanya dari kalangan masyarakat biasa saja, Selebritis dunia pun menginginkan Trump untuk segera meninggalkan kursi jabatannya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Pamer Fotonya Salaman dengan Pesaing Donald Trump Saat Nyapres, Warganet Malah Salah Fokus dengan Pria di Samping Suami Nagita Slavina: Rindu Sama yang Baju Merah

Mengutip dari Kompas.com, Trump kena prank dari para penggemar K-Pop dan pengguna Tik Tok, saat ia menggelar kampanye di Tulsa, Oklahoma, Sabtu (20/06).

Sejumlah fans K-Pop dan warganet TikTok mendaftar online gratis untuk hadir ke kampanye Trump, tetapi saat hari H mereka tidak datang.

Sebelum acara dimulai, Brad Parscale manajer kampanye Trump mengatakan, ada lebih dari 1 juta orang yang mendaftar.

Baca Juga: Konflik Makin Memanas, Donald Trump Bersikeras Tuding PBB Sebagai Boneka China Hingga Putuskan untuk Keluar dari WHO, Uni Eropa Desak AS Pertimbangkan Ulang

Namun nyatanya banyak kursi kosong di BOK Center, arena kampanye sang presiden. Padahal, arena itu berkapasitas 19.000 tempat duduk.

Akibatnya, Trump dan Wakil Presiden Mike Pence membatalkan pidato untuk memuji kelebihan kapasitas.

Departemen Pemadam Kebakaran Tulsa mengatakan, jumlah peserta yang hadir sekitar 6.200 orang.

Baca Juga: Telan Harga Dirinya Mentah-Mentah, Donald Trump Akui Amerika Serikat Telah Kalah dari Pandemi Virus Corona, Berduka Presiden AS Kibarkan Bendera Setengah Tiang di Seluruh Negeri

Penasihat kampanye Trump berujar, kampanye ini sebagai upaya meremajakan basis pendukungnya, dan menunjukkan banyaknya dukungan meski jajak pendapat memperlihatkan Joe Biden lebih unggul.

Oklahoma telah melaporkan adanya lonjakan kasus baru virus corona, dan Departemen Kesehatan setempat memperingatkan peserta kampanye memiliki risiko tertular Covid-19.

Sistem masuk bagi peserta kampanye Trump didasarkan "siapa cepat dia dapat", dan tidak merilis tiket fisik.

Baca Juga: Ngotot Kosumsi Obat Demam Berdarah untuk Cegah Virus Corona, Aksi Donald Trump Bikin Geger Para Ilmuwan Dunia yang Beri Peringatkan Efek Samping Membahayakan

"Kaum Kiri selalu membodohi diri mereka dengan berpikir mereka pintar. Mendaftar ikut kampanye artinya sudah memberikan nomor ponselmu," kata jubir kampanye Tim Murtaugh.

"Tapi kami berterima kasih kepada mereka untuk informasi kontaknya."

Donald Trump berkampanye

Manajer kampanye Brad Parscale mengungkapkan, tim kampanye telah menyaring puluhan ribu nomor telepon palsu untuk memperkirakan jumlah peserta.

Baca Juga: Media Asing Sanjung Cara Kerja Anies Baswedan yang Tangani Wabah Virus Corona hingga Disetarakan dengan Gurbernur New York, Sebut Jokowi Tak Cepat bak Donald Trump

Perwakilan Demokrat Alexandria Oscario-Cortez mencemooh pernyataan Parscale, yang menyalahkan media karena meremehkan jumlah peserta yang hadir, dan mengutip perilaku buruk demonstran di luar.

"Anda sebenarnya baru saja ditipu oleh para remaja di TikTok yang membanjiri kampanye Trump dengan memesan tiket palsu dan menipumu agar percaya sejuta orang mendengarkan pidato supremasi kulit putihmu selama COVID," tulisnya di Twitter pada Sabtu.

"Teman-teman KPop, kami melihatnya dan menghargai kontribusimu dalam perjuangan untuk keadilan juga," tambahnya.

Baca Juga: Kabar Baik untuk Indonesia, Donald Trump Akan Berikan Ventilator untuk Pasien Covid-19 Setelah Bicara Langsung dengan Jokowi, Presiden AS: Kerjasama yang Luar Biasa!

CNN pada Selasa (16/06) melaporkan, video TikTok yang diunggah oleh Mary Jo Laupp dengan tagar #TikTokGrandma, membantu menggerakkan prank ini.

Reuters memberitakan video itu sekarang mendapat likes lebih dari 700.000.

Kemudian dua penggemar K-Pop yang dihubungi Reuters via video call dan sambungan telepon pada Minggu (21/6/2020) berujar, mereka masing-masing mendaftar untuk dua tempat, tidak menggunakan nama dan nomor telepon asli.

Baca Juga: Jadi Negara Tertinggi Wabah Covid-19 di Dunia, Baru-baru Ini Tercatat Kasus Keracunan di AS Meningkat Usai Donald Trump Sebut Suntik Disinfektan Bisa Lawan Corona

Seorang mahasiswi berusia 22 tahun berjuluk Raq mengatakan, alasan utama kenapa dia mendaftar kampanye adalah karena digelar di Tulsa, tempat terjadinya tragedi berdara terbesar di AS terhadap orang kulit hitam sekitar 100 tahun lalu.

"Aku baru mendengarnya dari para penggemar BTS dan setelah aku melihatnya sudah sampai ke TikTok, aku seperti, oh ya, ini akan pecah," katanya.

Lalu Em seorang siswi berusia 17 tahun yang hanya berkenan disebut nama panggilannya mengatakan, dia pertama kali mendengar kampanye ini dari TikTok.

Baca Juga: Beredar Foto Langka Penampakan Laboratorium Wuhan yang Simpan 1500 Virus Mematikan, Terdapat Segel yang Rusak Perkuat Kecurigaan Dunia Tentang Asal Mula Covid-19, Donald Trump Sampai Lakukan Ini!

Dia menerangkan, banyak twit asli yang membagikan informasi kampanye ini telah dihapus.

"Aku pikir itu sebagian (yang mendaftar) adalah TikTokers dan penggemar K-Pop, tetapi juga orang-orang yang tidak tertarik dengan Trump, walau Trump mengira sebaliknya," ungkapnya dikutip dari Reuters.

Tim kampanye Biden membantah ikut andil di prank pendaftaran kampanye ini.

Baca Juga: Dokter Gedung Putih Tak Karantina Donald Trump Usai Pertemuannya dengan Presiden Brasil yang Positif Virus Corona, Orang Nomor 1 di Amerika Ini Sempat Abaikan Larangan Berjabat Tangan

"Kepemimpinan Donald Trump sudah luntur, dan tidak mengherankan pendukungnya meninggalkannya," kata juru bicara kampanye Andrew Bates. (*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya