GridStar.ID - Badai cobaan sepertinya belum berakhir dari negara ini.
Tanah air saat ini masih menghadapi pandemi yang masih saja belum menemui akhir.
Namun belum selesai dengan keadaan tersebut, seorang perempuan indigo bernama Ananda Ramartha mengungkapkan firasatnya mengenai gempa yang akan terjadi di Indonesia dan beberapa negara lainnya.
Hal itu diungkap dalam kanal YouTube milik Ananda Ramartha pada 6 Mei 2020 lalu.
"And setelahnya baru nanti ada wave 9 skala richter di tengah laut, cukup besar," sambungnya.
Ia pun mengungkap kapan tepatnya fenomena dahsyat tersebut bakal terjadi.
"Bulan Agustus 2020, saya dikasih tahu tanggalnya si cuman no no no, yaudalah i don't know. Aku ini aja masih berharap kalau ini salah kok," jelasnya.
Perempuan indigo tersebut pun menjelaskan akan banyak korban yang berjatuhan.
"Katanya sih puluhan, di empat negara itu paling besar Indonesia, korbannya yang puluhan itu. Lalu kedua Singapura, ketiga Australia, keempat Malaysia," papar Ananda.
Dilansir dari Kompas.com, sebelum hal buruk terjadi, BMKG Stasiun Ambon sudah memasang warning receiver system (WRS) sebanyak 14 alat.
Dijelaskan bahwa WRS NewGen sudah dipasang di beberapa titik.
Seperti di Kota Ambon sebanyak tiga unit dan di Kepulauan Tanimbar tiga unit.
Pihak BMKG pun mengungkap apa saja kelebihan dari alat deteksi dini tsunami tersebut.
"WRS NewGen merupakan terobosan baru BMKG dalam penyebarluasan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami, karena alat ini akan memberikan informasi gempa secara lebih cepat karena bersifat real time,” kata Sunardi.
Provinsi Maluku menjadi perhatian utama lantaran bagian dari jalur aktif gempa bumi.
Baca Juga: Potensi Gempa Megatrust Hingga Tsunami 3 Meter di Wilayah Ini, BMKG Akhirnya Beri Penjelasan!
Sebab, kondisi fisiografi wilayah Maluku sangat dipengaruhi oleh aktivitas tumbukan tiga lempeng tektonik utama dunia, yaitu Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
Ketiga lempeng tektonik tersebut bertumbukan dan bergerak secara relatif antara satu dengan yang lain.
Dengan kondisi seperti itu, maka menjadikan wilayah Maluku sebagai salah satu kawasan rawan gempa dan tsunami di Indonesia, bahkan di dunia.
(*)