GridStar.ID - Ridwan Kamil sempat membandingkan dirinya dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae In dalam memerangi Covid-19.
Hal tersebut terungkap dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) TvOne yang tayang pada Selasa (09/06).
Ridwan Kamil menyamakan dirinya dengan Moon Jae In lantaran jumlah penduduk Korsel dan Jabar sama.
Namun, anggaran yang dimiliki kedua daerah itu berbeda.
Mulanya, Ridwan Kamil saat ini pihaknya mulai membuat pertimbangan, karena Covid-19 bukan semata soal kesehatan.
"Nah kita juga hari ini sudah memahami Bung Karni, bahwa Covid bukan hanya darurat kesehatan, para pemimpin para pengambil keputusan seperti kami sudah menyadari potensi tiga tahap darurat."
"Darurat pertama kesehatan, darurat kedua ekonomi, darurat ketiga sosial politik," ujar dia.
"Nah satu sama lain itu tidak bisa dipisahkan per hari dua-duanya harus kami pikirkan, hari ini ibaratnya kami terus mencari solusi, ibaratnya naik sepeda tidak boleh berhenti," jelas dia.
Ia juga mengibaratkan saat ini kondisi di tengah-tengah jurang.
"Di jurang kiri ada jurang ekonomi di kanan ada jurang darurat kesehatan, jadi supaya hati-hati jangan sampai jatuh ke salah satu dan yang lain terabaikan," imbuhnya.
Lalu, Ridwan Kamil menjelaskan saat ini pihaknya fokus pengujian, pelacakan, dan perawatan dalam bidang kesehatan.
Selain diskusi pada ahli kesehatan, Ridwan Kamil juga melakukan diskusi dengan para ahli ekonomi karena sudah tiga bulan sudah sangat darurat.
Kemudian, Ridwan Kamil mengungkap jumlah warga kurang mampu meningkat selama tiga bulan terakhir.
"25 persen warga saya sebelum Covid disubsidi sekarang naik menjadi 63 persen."
"Dulu 9 juta jiwa yang disubsidi PKH dan sembako sekarang naik 38 juta jiwa penduduk meminta bantuan pemerintah," ungkap Gubernur 48 tahun itu.
Melansir TribunWow, Ridwan Kamil lalu membandingkan dirinya dengan Presiden Moon Jae In.
"Jadi bisa dibayangkan, persamaan saya dengan Presiden Korea Selatan adalah kami sama-sama mengurusi 50 juta manusia," ungkapnya.
Meski sama-sama mengurusi 50 juta jiwa, anggaran yang dimiliki Pemerintah Jawa Barat berbanding jauh dari Pemerintah Korea Selatan.
"Tapi perbedaan Gubernur Jawa Barat dengan Presiden Korea Selatan, Gubernu Jawa Barat hanya punya anggaran 1 persen dari Presiden Korea Selatan."
"Jadi bisa dibayangkan lahir batin saya harus menyelamatkan 50 juta nyawa dengan keterbatasan tersebut," ujarnya.
(*)