Satu Keluarga Kompak Dapat Hidayah, Pengusaha Terpandang Putuskan Jadi Mualaf Setelah Nasibnya Jungkir Balik, Mengaku Sebelumnya Sudah Sunat 30 Tahun Lalu: Perasaan Hati Sejuk dan Tenang

Kamis, 11 Juni 2020 | 10:00
Tribunnews

Satu Keluarga Kompak Dapat Hidayah, Pengusaha Terpandang Putuskan Jadi Mualaf Setelah Nasibnya Jungkir Balik, Mengaku Sebelumnya Sudah Sunat 30 Tahun Lalu: Perasaan Hati Sejuk dan Tenang

GridStar.ID - Keluarga pengusaha terpandang ini menjadi sorotan lantaran kisah spiritualnya.

Alami jatuh bangun kehidupan satu keluarga pengusaha asal Palembang putuskan untuk memeluk agama Islam.

Mereka diketahui mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Cheng Ho Jakabaring pada Jumat, (10/05/2019) lalu.

Baca Juga: Blak-Blakan! Roger Danuarta Ceritakan Kisahnya Harus Mengulang Proses Menjadi Mualaf Karena Tak Bisa Melakukan Hal Ini

Adalah Ateng alias Suyono, Ong Mei Lu sang istri, dan Lois Fernando sang putra, bergantian mengucap dua kalimat syahadat.

Proses pembacaan dua kalimat syahadat ini dipimpin oleh H Ahmad Affandi selaku ketua pembina iman tauhid Islam (PITI) Sumatera Selatan.

Proses sakral tersebut dihadiri Gubernur Sumsel Herman Deru, Gubernur periode 2003-2008 Syahrial Oesman, tokoh masyarakat Kemas H Halim, Ketua MUI Sumsel Aflatun Muchtar, Ustad Sodikun dan lainnya.

Baca Juga: Bunuh Kekasihnya Sendiri Saat Usianya Masih Belasan Tahun, Artis Ini Dapat Hukuman 14 Tahun Penjara, Jadi Mualaf dan Akan Segera Bebas Tahun Ini

"Saya tidak akan banyak bicara, hidayahlah yang memangil saya untuk masuk Islam dan ini sudah pangilan hati. Perasaan hati sejuk dan lebih tenang," ujar Hermanto, pemilik toko Jaya Raya elektronik di kawasan 16 Ilir.

Pria kelahiran Palembang 7 February 1956 ini menceritakan, sewaktu kecil rumahnya dekat dengan masjid, dan sekarang rumahnya berada di seberang masjid.

Kesehariannya yang banyak berinteraksi dengan umat Muslim memengaruhi jiwanya untuk masuk Islam.

Baca Juga: Merinding Dengar Adzan, Presenter Kondang Ini Pindah Keyakinan Dituntun KH Ma'ruf Amin, Peneliti Ungkap Keistimewaan Suara Panggilan Salat Ini Secara Ilmiah!

"Prosesnya butuh dua tahun untuk memutuskan memeluk agama Islam. Terlebih saya sudah mengalami tiga fase yaitu yang pertam hidup enak, lalu tahun 1998 krisis moneter, dan ketiga yang kebakaran toko," katanya.

Menurutnya, saat insiden kebakaran toko ia banyak dibantu oleh temen-temen muslim.

Perjalanan hidup ini memang semuanya butuh proses, untuk itu ia pun menjelaskan terhadap keluarga dan terhadap etnisnya atas keputusan yang diambil.

Baca Juga: Bak Mukjizat, Penjual Ini Sambung Hidup Jualan Cincau Usai Mualaf Padahal Dulu Gajinya Rp100 Juta, Sudah Pasrah Dagangannya Tak Laku padahal Ada Tunggakan Sekolah Anak, Mendadak Doanya Dikabulkan Muncul Dermawan Borong Jualannya Seharga Ini!

"Keluaraga semua terima, cuma kalau mau keluarga semua Islam butuh proses dan waktu," jelasnya.

Usai resmi memeluk agama Islam, Hermanto Wijaya untuk pertama kalinya salat Ashar berjamaah di Masjid Raya Citra Grand City.

Proses mengambil wudu dan salat diajarkan oleh para ustaz.

Baca Juga: Dulu Jabat Manajer Bergaji Rp 100 Juta Sebulan Lalu Jatuh Miskin, Pria Ini Rasakan Ketenangan Batin Usai Mualaf dan Bersyukur Walau Kini Cuma Jual Es Cincau: Allah Tolong Saya!

"Saya sangat senang bisa salat di sini," katanya.

"Namanya baru proses belajar ya. Tempat kita dulu juga ada jongkok tapi jongkoknya tidak sampai habis ke bawah. Kalau untuk baca-bacaanya nanti dipandu ustad, bisa bisa privat belajar bertahap," katanya.

Momentum mualaf berdekatan dengan bulan Ramadan, Hermanto mengatakan akan belajar puasa.

"Saya akan puasa, tapi kayaknya belum bisa full karena proses belajar. Dan pastinya saya akan naik Haji namun prosesnya bertahap," katanya.

Baca Juga: Lama Tak Terlihat di Layar Kaca, Pesinetron Ini Ternyata Dipersunting Mualaf Asal Korea Selatan hingga Tinggal di Apartemen Mewah Pencakar Langit

Ia juga menuturkan bahwa sudah sunat 30 tahun lalu saat muda.

Sehabis salat Jumat, masyarakat tidak langsung pergi dari masjid namun memilih untuk duduk dan menunggu proses pengucapan dua kalimat syahadat dimulai.

Di sela proses pembacaan dua kalimat syahadat, Hermanto sempat ditanya apakah masuk Islam karena ada paksaan?

Tribunnews
Tribunnews

keluarga Mualaf

Baca Juga: Putuskan Mualaf Demi Sandang Status Mantu Orang Nomor Satu di Indonesia, Penampilan Selvi Avanda Kembali Jadi Sorotan saat Lebaran Bersama Keluarga Besarnya

"Tidak ada, saya masuk Islam tanpa paksaan. Melainkan murni dari dalam hati saya,"tegasnya.

Ateng dan anggota keluarganya mengucap dua kalimat syahadat di masjid Cheng Ho, Jumat (10/05/2019).

(*)

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber Pos Belitung, GridPop.ID