Jadi Kota yang Memiliki Kasus Positif Covid-19 Tertinggi di Jawa Timur, Ini Alasan Wali Kota Risma Minta Surabaya Akhiri PSBB

Senin, 08 Juni 2020 | 12:30
Dok. Pemkot Surabaya

Pontang-panting Urus Wabah Corona di Ujung Masa Jabatannya, Tri Rismaharani Berpamitan pada Warga Surabaya dan Akui Belum Rencanakan Masa Depannya Usai Lepas Jabatan Walikota

GridStar.ID - Kota Surabaya beberapa hari terakhir menjadi sorotan setelah sempat menjadi zona hitam.

Bahkan Kota Surabaya memiliki kasus positif covid-19 tertinggi di Jawa Timur.

Kasus yang telah didapatkan di kota ini mencapai 3.124 kasus.

Baca Juga: Dijuluki Wuhan-nya Indonesia karena Angka Kasus Corona Melonjak Fantastis, bak Keajaiban Ratusan Lebih Pasien Covid-19 di Surabaya Dinyatakan Sembuh, Ternyata Ini Rahasianya!

Meski memiliki kasus yang cukup tinggi, Wali Kota Surabaya, Risma Triharini berharap agar PSBB di kota yang dipimpinnya diakhiri.

Hal ini dilakukan agar masyarakat bisa kembali beraktivitas dan bekerja seperti biasa.

Ia berharap usulan yang disampaikannya itu dikabulkan karena sudah banyak masyarakat yang tak bekerja selama pandemi berlangsung.

Baca Juga: Meski Surabaya Menjadi Zona Hitam Virus Corona dalam 4 Hari, Pasien Sembuh di Kota Ini Tercatat Lebih dari 500 Orang, 3T Jadi Kunci Rahasia Walikota Risma

"Ini teman-teman lagi membahas hal itu. Mudah-mudahan nanti bisa diterima usulan kita sama Bu Gubernur," kata Risma saat ditemui di Gelora Bung Tomo, Surabaya dikutip dari Kompas.com pada Minggu (07/06).

Dengan diakhirinya PSBB di Surabaya ini juga akan menggerakkan kembali ekonomi kota yang sempat lumpuh.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus, pemerintah kota Surabaya juga telah menyiapkan protokol kesehatan yang terus diperketat.

Baca Juga: Berstatus Zona Hitam hingga Takut Jadi Separah Wuhan, Wali Kota Risma Jalani Ritual Setiap Jam 12 Malam Agar Covid-19 Minggat Dari Surabaya, Apa Itu?

Hal ini juga disambut baik oleh Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur.

Karena selama ini para driver ojol hanya bisa melayani jasa pengiriman barang, makanan dan minuman saja.

Bahkan pendapatan mereka menurun hingga 50-70 persen.

Baca Juga: Surabaya Berstatus Zona Hitam hingga Dijuluki Wuhan ke Dua, Tri Rismaharini Justru Dibanjiri Pujian dari Ketua Gugus Covid-19 karena Hal Ini

Jika PSBB diakhiri, para driver ojol akan mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah jika diperbolehkan kembali mengangkut penumpang.

Termasuk dengan melengkapi diri dengan APD, meminimalisasi kontak dengan penumpang dan meminta penumpang membawa helm sendiri. (*)

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya