Jangan Salah, Antara Face Shield dan Masker, Ilmuwan Ungkapkan Ini yang Paling Efektif Menangkal Penularan Covid-19, Bisa Blokir Virus Hingga 97 Persen

Jumat, 05 Juni 2020 | 20:45
iStockphoto

Ilmuwan mengungkapkan, antara face shield dan masker, ini yang paling efektif menangkal virus corona

GridStar.ID – Berbagai cara dilakukan semua orang agar terhindar dari penuluaran virus corona.

Ada yang memilih pakai masker, ada juga dengan face shield.

Meski begitu, masih banyak juga yang penasaran, mana sih di antara face shield dan masker, yang paling efektif menangkal penularan Covid-19.

Baca Juga: Perempuan Ini Nekat Copot Celana Dalamnya di Kantor Pos, Digunakan untuk Menutupi Wajahnya Karena Dipersulit Petugas Saat Hendak Ambil Paket Tak Pakai Masker

Seperti dilansir dari Kompas.com, pandemi Covid-19 membuat semua orang diwajibkan mengenakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.

Namun, tidak semua orang merasa nyaman menggunakan penutup hidung dan mulut semacam itu.

Selain itu, penggunaan masker yang salah justru berpotensi meningkatkan risiko infeksi, alih alih mencegah penyebaran virus.

Baca Juga: Berakibat Fatal! Penggunaan Masker Bagi Bayi dan Anak di Bawah Usia 2 Tahun Bisa Sebabkan Kematian

Sebagai alternatif masker, sejumlah produsen juga membuat face shield -penutup wajah dengan panel plastik yang melengkung menutup seluruh bidang wajah.

Sebagian orang menganggap face shield lebih nyaman, mudah dilepas-pasang, bisa digunakan kembali, serta mudah dibersihkan.

Namun, mana yang lebih efektif mencegah penyebaran virus, face shield atau masker? Penelitian tentang face shield terbatas, namun tergolong menjanjikan.

Baca Juga: Lakukan Protes Karena Kekurangan APD dan Masker Karena Covid-19, Dokter Ini Malah Dipukuli Hingga Tergeletak dan Diseret ke Rumah Sakit Jiwa

Dalam penelitian yang dimuat pada Journal of Occupational and Environmental Hygiene di tahun 2014, face shield dipakaikan pada kreasi robot yang bernafas.

Kreasi itu dibuat oleh para peneliti dari National Institute for Occupational Safety and Health.

Setelah itu, peneliti kemudian menempatkan robot lain yang membatukkan virus flu ke depan robot tersebut, dalam jarak sekitar 50 centimeter.

Baca Juga: Tak Pakai Masker Hendak ke ATM, Pria Berkumis Ngotot dan Tantang Duel Satpam Bank, Setelah Viral Begini Akhirnya

Ternyata face shield mampu mencegah robot menghirup 96 persen virus dalam lima menit.

Dalam tes tambahan, efektivitas face shield bervariasi berdasarkan ukuran tetesan yang dikeluarkan.

Namun indikasi keseluruhan adalah, face shield dapat melindungi pemakainya dari kuman yang disebarkan oleh orang lain.

Baca Juga: Bukan Masker yang Jadi Alat Terpenting, Ini Indera yang Paling Sering Kecolongan Jadi Pintu Masuk Virus Corona, Segera Pakai Alat Pelindungnya!

Sayangnya, belum ada penelitian yang membahas apakah face shield mampu melindungi orang lain dari kuman yang keluar dari mulut atau hidung pemakainya.

Hal ini membuat beberapa ilmuwan waspada.

"Kami tidak punya penelitian yang mengatakan face shield akan memberikan perlindungan bagi orang-orang di sekitar jika kita sakit,” kata ahli Epidemiologi Pencegahan Infeksi di George Mason University, Saskia Popescu, Ph.D.

Baca Juga: Wajah Glowing saat Lebaran? Selama Puasa Pakai Masker Susu Bubuk, yuk!

Namun demikian, sebagian orang berpendapat, berdasarkan pada hukum fisika, face shield kemungkinan juga bisa melindungi orang lain.

Sebab, segala sesuatu yang keluar dari mulut kita akan bergerak maju dan tentunya akan mengenai material plastik yang ada di depan kita.

"Menurut mereka secara fisik tidak bisa dilalui," kata Eli Perencevich, M.D. Eli Perencevich adalah Profesor Penyakit Dalam dan Epidemiologi di University of Iowa Carver College of Medicine, yang pada bulan April menerbitkan komentar di JAMA tentang dukungan terhadap face shield.

Baca Juga: Tak Ada Warganya yang Positif Corona, Ternyata Inilah Upaya Tiap Hari yang Dilakukan Keluruhan di Jakarta yang Patut Ditiru, Berkat Langkah Sederhana yang Kompak Diterapkan

Perencevich dan rekan-rekannya kini tengah mendesain penelitian untuk menemukan jawaban atas masalah tersebut. Namun kelanjutan penelitian tersebut masih terbentur dana.

Beberapa orang skeptis terhadap face shield karena terbuka pada bagian sisi dan bawah. Meski mungkin sebenarnya celah ini mungkin tidak akan menimbulkan banyak masalah.

Penelitian menunjukkan, Covid-19 umumnya menyebar melalui tetesan ( droplet) yang keluar dari mulut atau hidung seseorang. Droplet tersebut ditarik ke bawah oleh gravitasi dalam jarak sekitar dua meter.

Baca Juga: Penimbun Masker Ini bak Kena Batunya, Stress Merugi Ratusan Juta karena Jualannya Tak Laku Padahal Butuh Uang, Kini Jadi Bahan Nyinyiran Pedas Warganet: Azab Penimbun Masker!

Sementara face shield diyakini mampu mencegah tetesan tersebut mengenai wajah seseorang, karena terlebih dahulu mengenai material plastik di depan wajah.

Untuk bisa masuk melalui celah face shield, virus perlu berlama-lama di udara dalam partikel yang lebih kecil yang dikenal sebagai aerosol, dan akhirnya berkelok-kelok masuk melalui sisi face shield.

Namun, menurut Ahli Epidemiologi Penyakit Menular dari University of Toronto, David Fisman, M.D., pola penyebaran Covid-19 menunjukkan aerosol adalah hal yang tidak biasa.

Baca Juga: Wabah Virus Corona Masih Melanda, Masker Kain DIY Ternyata Bisa Dibuat Pakai Bahan Ini, Virus Tersaring 50%

Beberapa penelitian menemukan, virus dapat bertahan di udara, tetapi temuan epidemiologis, --seperti data mengejutkan menunjukkan orang sering tidak sakit bahkan ketika anggota keluarganya memiliki Covid-19- menunjukkan transmisi aerosol jarang terjadi.

Namun, bagi orang yang khawatir tentang potensi penyebaran virus dari udara, bioengineer yang bekerja dengan National Institute for Occupational Safety and Health, William Lindsley, Ph.D. menyarankan menggunakan face shield dan masker di saat yang bersamaan.

William adalah ilmuwan yang melakukan penelitian menggunakan robot batuk di 2014. Menurut dia, penggunaan masker dan face shield sekaligus bisa memblokir hingga 97 persen virus.

Baca Juga: Nasib Apes, Tergiur Beli Masker Medis Harga Rp30.000 untuk 100 Lembar Pemuda Ini Telan Pil Pahit Saat Lihat Masker yang Didapatnya Berukuran Janggal: Kirain Teh Celup!

Penting pula untuk dicatat bahwa belum ada penelitian yang benar-benar mengonfirmasi bahwa masker kain dapat menghalangi sejumlah virus agar tidak dikeluarkan ke udara.

Ada pun jenis masker yang disarankan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) adalah masker respirator N95.

Hanya saja, masker tersebut lebih diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan, terutama yang menangani pasien Covid-19.

Baca Juga: Karya Anak Bangsa! Seorang Dosen Universitas Jenderal Soedirman Ciptakan 'Iron Man' Masker Pintar nan Keren yang Bisa Menyala Saat Berada di Zona Merah Covid-19

Namun, studi Disaster Medicine and Public Health Preparedness di 2013 menyebutkan, meskipun masker medis lebih efektif, masker kain juga bisa membantu mencegah penyebaran virus influenza, virus yang mirip dengan Covid-19.

Jadi, mengenakan masker kain lebih baik daripada tidak sama sekali, terutama untuk digunakan oleh orang-orang yang mungkin terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala.

Namun, Perencevich tetap meyakini face shield memberikan perlindungan lebih daripada masker. Manfaat lain face shield disebut memiliki manfaat yang tidak dimiliki oleh masker.

Baca Juga: Rakyat Indonesia Bisa Bernapas Lega, Hari ke-3 PSBB Pasien Sembuh Covid-19 Melonjak, Juru Bicara Pemerintah Sampaikan Harapan: Ini Sebuah Optimisme!

Face shield melindungi tidak hanya hidung dan mulut, tetapi juga mata. Sebab, sejumlah studi menyebutkan bahwa jika tetesan mengenai mata, virus juga bisa menginfeksi tubuh seseorang.

Selain itu, tidak seperti masker, penggunaan face shield juga cenderung lebih mudah sehingga meminimalisasi kemungkinan salah pakai. Menggunakan face shield juga mencegah seseorang menyentuh wajah mereka.

Berbeda dengan masker, di mana penggunanya masih bisa dengan mudah menyentuh wajahnya.

Baca Juga: Lonjakan Jumlah Pasien Positif Covid-19 Meningkat,Pemerintah Wajibkan Pakai Masker Nonmedis, Ternyata Masker Kain Justru Berbahaya kalau Dipakai Lebih dari 4 Jam, Kok Bisa?

Face shield bisa digunakan kembali setelah dicuci bersih. Cara mencucinya, cukup gunakan sabun dan air atau lap menggunakan disinfektan.

Jika penggunaan face shield tidak disertai masker, ekspresi wajah dan gerak bibir pengguna juga masih bisa terlihat.

Hal ini penting, terutama bagi tuna rungu atau mereka yang punya masalah pendengaran.

Baca Juga: Awalnya Tak Ngaku Salah, Diingatkan Perawat Pakai Masker, Satpam Ini Malah Main Tangan, Ujung-ujungnya Minta Maaf Tampar Tenaga Medis karena Bukti Terekam CCTV

Sejumlah merek kenamaan juga mulai memproduksi face shield. Beberapa di antaranya adalah Apple, Nike, Ford, hingga John Deere.

Beberapa organisasi sukarelawan juga membuatnya, bahkan Amazon baru-baru ini mengumumkan akan segera menjual face shield.

Nah, mengenai efektif atau tidak, ini semua kembali kepada diri kita sendiri. Sebab, risiko penularan virus sebetulnya juga dipengaruhi oleh faktor lain.

Baca Juga: Ridwan Kamil Gunakan Masker dengan Wajah Syahrini Untuk Hindari Virus Corona, Istri Reino Barack Langsung Bereaksi!

Termasuk bagaimana kita menjaga kebersihan diri dan disiplin menjaga jarak.

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul Face Shield atau Masker, Mana Lebih Efektif Tangkal Covid-19?(*)

Tag

Editor : Yunus

Sumber Kompas.com