Bak Mukjizat, Penjual Ini Sambung Hidup Jualan Cincau Usai Mualaf Padahal Dulu Gajinya Rp100 Juta, Sudah Pasrah Dagangannya Tak Laku padahal Ada Tunggakan Sekolah Anak, Mendadak Doanya Dikabulkan Muncul Dermawan Borong Jualannya Seharga Ini!

Senin, 01 Juni 2020 | 11:00
Sosok.ID

Bak Mukjizat, Penjual Ini Sambung Hidup Jualan Cincau Usai Mualaf Padahal Dulu Gajinya Rp100 Juta, Sudah Pasrah Dagangannya Tak Laku padahal Ada Tunggakan Sekolah Anak, Mendadak Doanya Dikabulkan Muncul Dermawan Borong Jualannya Seharga Ini!

GridStar.ID- Nasib orang tak ada yang tahu kecuali Tuhan yang Maha Kuasa.

Seperti halnya garis kehidupan siap orang tak ada yang mengetahui kecuali Yang Maha Pencipta.

Namun, bukan berarti seseorang harus menerima apa yang ada dalam dirinya seperti yang telah digariskan dan tinggal diam saja.

Baca Juga: Dulu Jabat Manajer Bergaji Rp 100 Juta Sebulan Lalu Jatuh Miskin, Pria Ini Rasakan Ketenangan Batin Usai Mualaf dan Bersyukur Walau Kini Cuma Jual Es Cincau: Allah Tolong Saya!

Tetapi usaha dan kerja keras bisa membantu merubah diri ke arah yang lebih baik.

Hal itulah yang dialami oleh pria yang kini telah tak muda lagi ini.

Di usia senja seperti sekarang, pria ini tak mau berpangku tangan dan pasrah atas kehidupannya.

Baca Juga: Adem saat Dengar Suara Adzan, Penyanyi Tampan Ini Putuskan Jadi Mualaf Setelah Sempat Alami Gejolak Batin untuk Pindah Keyakinan: Kali Ini Benar-Benar Terpanggil!

Pria kelahiran Palembang satu ini adalah salah satu teladan yang tak pernah pasrah pada keadaan.

Bahkan dirinya tak menyesal di usia senja tetap harus bekerja untuk menyambung hidup.

(Tangkap layar YouTube/Gavy Story)
(Tangkap layar YouTube/Gavy Story)

Kisah perjalanan hidup pak Hasanudin dari seorang manajer hingga penjual es cincau

Padahal di masa lalunya, ia bukan orang sembarangan.

Baca Juga: Lama Tak Terlihat di Layar Kaca, Pesinetron Ini Ternyata Dipersunting Mualaf Asal Korea Selatan hingga Tinggal di Apartemen Mewah Pencakar Langit

Hasanudin dulu pernah mengenyam kehidupan bergelimang harta.

Sebelum menjadi pedagang Cincau, ia mengaku pernah bekerja di sebuah perusahaan.

Posisinya pun bukan sembarangan, ia menempati kursi manajer di perusahaan tersebut.

Baca Juga: Cerita Deddy Corbuzier Rayakan Lebaran Perdana di Tengah Wabah Corona Bareng Sang Kekasih Usai Dirinya Jadi Mualaf: Nastar Sudah Siap di Meja Kena PSBB

Dengan posisi tersebut, Hasanudin tiap bulannya mendapatkan upah mencapai Rp 100 juta.

Namun semua yang ia miliki saat itu tidak membuat hidupnya lebih baik dan tenang.

Kisah inspirasi ini dibagikan melalui kanal Youtube, Gavy Story Selasa, (26/5/2020) yang mengangkat kisah dirinya, pria yang kini berusia 66 tahun itu sempat menjabat sebagai General Manager (GM) sebuah tempat hiburan terkenal di Jakarta.

Baca Juga: Bak Dapat Hidayah, Awalnya Iseng Coba Puasa Meski Non Muslim, Perempuan Ini Putuskan Jadi Mualaf: Rasanya Seperti Dosa Saya Diangkat Usai Salat

Segala macam kemewahan pernah ia kecap pada saat dirinya bekerja sebagai seorang manajer.

Tinggal di Jakarta dan miliki rumah serta mobil mewah dan keluarga harmonis pun tak bisa membuat hatinya tenang.

(Tangkap layar YouTube/Gavy Story)
(Tangkap layar YouTube/Gavy Story)

Sosok pak Hasanudin

Saking melimpahnya, ia tak mempermasalahkan saat istrinya ingin berbelanja, makan enak di restoran enak, hingga memberi sang mertua.

Baca Juga: Kehilangan Sandaran Hidup, Angelina Sondakh Beberkan Hidupnya Dituntun Almarhum Adjie Massaid Usai Mualaf Selama Jadi Istri: Mas Adjie Nggak Pernah Marah, Indah Tanpa Emosi

Hasanudin yang sempat mengenyam pendidikan di Singapura dan mahir berbahasa Inggris dan mandarin itu juga kerap diutangi sejumlah uang oleh teman-temannya.

Alhasil, uangnya pun perlahan-lahan mulai menipis. Ia bahkan pernah menumpuk utang hingga Rp 3 miliar.

Saat itu konflik pun mulai muncul antara dirinya dengan hingga kemudian memutuskan untuk bercerai.

Baca Juga: Lepas Status Lajang dalam Waktu Dekat, Aktris Cantik Ini Kabarnya Bakal Jadi Mualaf Sebelum Dipersunting Pengusaha Tajir Melintir, Sang Ayah: Itu yang Paling Pokok!

Hasanudin kemudian mencoba untuk membangun rumah tangganya kembali dengan menikahi seorang wanita.

Sayang, pernikahannya ini juga diwarnai konflik dan kembali kandas hingga kekayaan yang dimiliki Hasanudin habis.

Tak ingin menyerah dengan kehidupannya itu, Hasanudin pun mencoba untuk mencari istri kembali.

Baca Juga: 4 Tahun Jalin Hubungan Beda Keyakinan, Artis Cantik Ini Ungkap Berniat Ingin Mualaf Sebelum Dipersunting Seorang Pengusaha

Ia menemukan seorang wanita yang membuat hatinya kembali bergejolak.

Namun wanita tersebut meminta satu syarat bila ingin meminangnya menjadi seorang istri.

Hasanudin diminta untuk jadi mualaf bila ingin menikahi wanita tersebut.

Baca Juga: Alami Kejadian Tak Biasa di Bulan Ramadan, Presenter Ini Putuskan Jadi Mualaf dan Minta Dituntun oleh Orang Nomor Kedua di Indonesia Usai Merinding Dengar Suara Adzan

Akhirnya Hasanudin resmi menjadi seorang mualaf di usia 43 tahun.

Ia kemudian merantau ke Sukabumi, Jawa Barat, dan memulai hidup baru dengan sang istri.

Di sana ia kembali memulai hidupnya yang baru dan mencoba melupakan masa lalunya.

Baca Juga: Diam-diam Berhasil Buat Bos Telkom Bertekuk Lutut hingga Rela Jadi Mualaf, Terungkap Rahasia Awet Rumah Tangga Artis Cantik Ini yang Selama 19 Tahun Jauh dari Isu Miring

Kehidupan jadi mualaf membuatnya menjadi pribadi yang selalu bersyukur bahkan ada satu momen dimana dirinya selalu mendapatkan pertolongan tak terduga.

Pernah pada suatu ketika, ia dihadapkan kesulitan saat sang anak membeli sepatu dan diharuskan membayar uang sekolah sebanyak Rp 300 ribu.

Saat itu ia hanya pasrah sembari tetap berikhtiar mencari jalan keluar dengan tetap berjualan keliling.

Baca Juga: Datang ke Serambi Aceh dan Lihat Perilaku Umat Muslim, CEO Perusahaan Raksasa dari Korea Putuskan Jadi Mualaf, Begini Kisahnya Kini Sampai Dipanggil Pak Haji!

Karena tak kunjung mendapat pembeli, cincau yang ia jual mulai rusak.

Beruntung, ada seseorang yang ingin membeli es cincaunya tersebut.

Hasanudin pun menolak seraya menjelaskan bahwa barang dagangannya itu telah rusak dan tidak layak konsumsi.

Baca Juga: Kehidupannya Jarang Terekspos, Ini Perjalanan Spiritual Didi Kempot Jadi Mualaf Usai Nikahi Istri Keduanya, Asisten yang Telah Mengabdi 20 Tahun Ungkap sang Majikan Ucapkan Kalimat Syahadat di Ujung Ajalnya

Sang pembeli pun tetap membeli minuman lainnya yang juga dijual oleh Hasanudin yakni es nanas sebanyak dua bungkus seharga Rp 10 ribu.

Tak disangka, sang pembeli kembali memanggil Hasanudin dan memberinya Rp 300 ribu, jumlah yang selama ini dicarinya untuk sang anak.

Ada sebuah kepuasan batin yang membuatnya untuk bersyukur.

“Saya buka uangnya pas Rp300 ribu. Ya Allah saya sedih, Allah itu sering tolong saya. Allah tolong saya, saya jadi ada uang untuk beli sepatu anak saya. Allah tolong saya terus. Dulu saya dapat gaji Rp100 juta, sekarang nilainya dari itu,” ucapnya dalam video tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judulDulu Bergelimang Harta Saat Jabat Manager Gaji Rp 100 Juta, Kini Pria Ini Harus Jadi Penjual Es Cincau Setelah Jadi Mualaf: Allah Tolong Saya Terus

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : Sosok.id

Baca Lainnya