GridStar.ID - Kejadian mengejutkan terjadi di Gunung Ijen, Jawa Timur.
Dikabarkan air kawah danau di Gunung Ijen yang ada di Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso tersebut meluap setinggi 3 meter pada Jumat (29/05).
Luapan air tersebut terlihat seperti tsunami menurut warga sekitar.
Dikabarkan seorang penambang meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
Diketahui karena peristiwa ini Kawah Ijen mengeluarkan gas beracun dan tremor.
Berkaitan dengan hal tersebut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerahh (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharram membenarkan apa yang telah terjadi.
Saat peristiwa tersebut terjadi, ada dua penambang berada di lokasi.
Menurut Halimik, seorang korban selamat, ia mengaku mendengar suara dentuman yang cukup keras dari dasar kawah Gunung Ijen.
Karena itulah Halimik dan rekannya langsung mencoba menyelamatkan diri.
Di saat bersamaan muncul gelombang setinggi 3 meter yang mirip dengan tsunami dari bibir kawah.
Sayangnya, rekan Halimik, Andik tak bisa menyelamatkan diri karena terpeleset saat menginjak pijakan rapuh dan ia jatuh dari ke Kawah Gunung Ijen.
Para penambang pun sempat mencari Andik, namun karena cuaca yang hujan dan angin kencang, pencarian korban dihentikan.
Kemudian di pagi harinya pencarian kembali dilakukan dan korban telah ditemukan tewas mengapung di tengah kawah Gunung Ijen.
Lebih lanjut, Kepala Bidang Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan memperkirakan timbulnya gelombang yang diduga tsunami tersebut berkaitan dengan kejadian longsor lokal yang terjadi di sekitar kawah.
“Dari hasil rekaman gempa ada indikasi kejadian longsor di kawah karena seringnya musim hujan,” ujar Hendra saat dihubungi Kompas.com Sabtu (30/05).
Baca Juga: BREAKING NEWS: Tak Berpotensi Tsunami, Sukabumi Diguncang Gempa 5,0 M
Dari pengamatan visual dari CCTV menyampaikan warna air di sana juga tak banyak berubah, karena data kegempaan maupun suhu air tidak menunjukkan adanya suplai fluida di bawah kawah ijen.
Tercatat pada Jumat (29/05) antara pukul 00.00-24.00 WIB terekam ada 4 kali getaran longsoran dengan amplituda maksimum 8-46 mm dengan durasi 19-286 detik. (*)