GridStar.ID-Kematian salah satu warga Negara Amerika bernama George Floyd mengundang perhatian dunia.
Hal tersebut dikarenakan diketahui George Floyd tewas lantaran kekerasan yang dilakukan oleh petugas kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat.
George dianggap telah melawan petugas pada Senin (25/05) lalu.
Tindakan penganiayaan pada pria Afrika-Amerika ini sempat terekam oleh warga dan videonya viral di media sosial.
Hal tersebut sontak menuai kerusuhan besar di Amerika bahkan dunia.
Dilansir dari Mirror.co.uk, petugas polisi menghimpit leher George Floyd yang terkapar di aspal, petugas polisi Minneapolis tersebut bernama Derek Chauvin (44).
Di tengah kekacauan yang terjadi, seorang pria muncul di permukaan dan mengklaim bahwa Polisi Derek Chauvin juga pernah mencoba membunuhnya pada tahun 2008.
Ira Latrell Toles mengklaim polisi Minneapolis Derek Chauvin mencoba membunuhnya lantaran adanya kasus kekerasan domestik pada 2008, bahkan klaimnya Derek Chauvin menembaknya dua kali dari jarak dekat.
Ira Latrell Toles (33) atas dugaan kasus kekerasan rumah tangga 12 tahun lalu, mengatakan kepada Daily Beast, Derek Chauvin menerobos masuk ke rumahnya dan menyerangnya berulang kali di kamar mandi sebelum menembaknya dua kali dari jarak dekat.
Ira Latrell Toles
Polisi tiba di rumah Toles pukul 02:00 pada 24 Mei 2008, menurut laporan, rupanya awalnya mulanya adalah sang istri telah memanggil 911 padanya.
Toles mengatakan, bagaimanapun, dia terkejut banyak petugas mendatangi rumahnya bahkan hingga sampai Derek Chauvin menerobos masuk.
"Aku tidak tahu harus berpikir apa ketika dia (Derek Chauvin) mulai memukulku. Aku bersumpah dia memukulku dengan pistol," terang Toles.
Laporan media lokal menunjukkan Chauvin menembak Toles setelah dia diduga mencoba mengambil senjatanya, tetapi Toles mengklaim dia tidak dapat mengingat apa yang terjadi.
Termasuk ditembak, meskipun mengakui bahwa dia memang memukul balik pada Derek Chauvin awalnya.
Namun setelah sampai di rumah sakit dia tahu dia telah ditembak dalam jarak sedekat itu peluru menembus selangkangannya dan ke dinding kamar mandi di belakangnya, meninggalkan luka permanen seukuran jari.
Akhirnya Toles didakwa dengan dua tuduhan kejahatan menghalangi proses hukum atau penangkapan dan tuduhan pelanggaran ringan serangan domestik.
Tetapi dia menyatakan dia tidak punya pilihan lain selain mencoba dan membela diri saat penangakapan brutal di rumahnya.
"Dia mencoba membunuhku di kamar mandi itu," tuturnya lagi.
Dan setelah kejadian penangkapan brutal tersebut Chauvin dan para petugas polisi lainnya di tempat kejadian dikenakan cuti administratif sambil menunggu penyelidikan tetapi kemudian diizinkan untuk melanjutkan tugas mereka.
"Aku tahu dia akan melakukan sesuatu lagi," kata Toles.
"Aku berharap kita punya smartphone saat itu."
Dia mengatakan dia berharap kematian Floyd akan menyebabkan dakwaan, dan dia akan mempertimbangkan untuk mengajukan gugatan terhadap Derek Chauvin sehubungan dengan insiden 2008.
Warga menabur bunga di lokasi George Floyd tewas
Buntut Kematian George Floyd
Polisi Minneapolis Derek Chauvin akhirnya resmi dipecat setelah tertangkap kamera melakukan penahanan berbahaya pada George Floyd (46).
Secara tragis George Floyd tampak terengah-engah dan mengemis agar dirinya dapat terlepas dari cengkeraman polisi.
Sementara Ribuan pengunjuk rasa telah turun ke jalan-jalan kota Minnesota menuntut Derek Chauvin didakwa atas insiden itu, dengan cat merah dan kata 'pembunuh' dipulas di jalan masuknya.
Akibat kejadian tersebut, kerusuhan yang berujung penjarahan ini pun pecah di Kota Minneapolis pada Rabu (27/05) malam waktu setempat.
Akibat kerusuhan pertama ini, satu orang ditembak dan dibunuh di dekat lokasi protes, dan polisi telah menangkap seorang tersangka atas kemungkinan tuduhan pembunuhan, Star Tribune melaporkan.
Polisi juga menanggapi laporan penikaman dan menemukan seorang pria terbaring di trotoar.
Polisi kemudian mengatakan pria itu telah ditembak, dan dia dinyatakan meninggal di rumah sakit.
Gumpalan asap dan abu menutupi jalan-jalan kota setelah Kamis pagi (28/05).
Fakta Lain Derek Chauvin
Dilansir dari Mirror.co.uk Derek Chauvin rupanya sudah kerap kali mendapat tindakan disipliner.
Dia juga salah satu dari enam petugas yang melakukan penangkapan pria bernama Wayne Reyes (42).
Akhirnya Wayne Reyes ditembak mati pada 2006 setelah diduga menarik senapan ke arah polisi.
Sementara itu, perwira kedua yang terlibat dalam penangkapan Floyd, Tou Thao, adalah bagian dari $ 25.000 penyelesaian pengadilan.
Setelah dituntut karena menggunakan kekuatan berlebihan pada tahun 2017, lapor Daily Mail.
Walikota Minneapolis Jacob Frey telah meminta jaksa penuntut untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap Chauvin atas kematian Floyd.
Keempat yang terlibat dalam penangkapan yang juga termasuk polisi pemula Thomas Lane dan J Alexander Kueng dipecat dari kepolisian pada hari Selasa, sehari setelah insiden mematikan.
Presiden Donald Trump kemarin menolak mengatakan apakah dia setuju bahwa para perwira yang diduga terlibat harus dituntut.
"Saya merasa sangat, sangat buruk itu pemandangan yang sangat mengejutkan," kata Trump kepada wartawan.
Sebuah video awal dari insiden itu, yang muncul pada hari Selasa, menunjukkan George Floyd terengah-engah dan mengeluh, "Aku tidak bisa bernafas," ketika Chauvin menghimpit lehernya dengan lututnya.
Tampak juga pada video kedua menunjukkan bahwa Floyd mematuhi dan tidak menolak ketika dua petugas menariknya dari mobilnya dan memborgolnya.
Rekaman CCTV dari restoran terdekat kemudian menunjukkan dia kemudian duduk di tanah, tangannya diborgol di belakang, sebelum dibawa berdiri dan didorong ke dinding. (*)