Lama Bungkam, Laboratorium Wuhan Akhirnya Akui Simpan Virus Corona dari Kelalawar, Tapi Bantah Sudah Terjadi Kebocoran hingga Bikin Kalang-kabut Seantero Dunia

Selasa, 26 Mei 2020 | 14:00
Sosok.ID

Lama Bungkam, Laboratorium Wuhan Akhirnya Akui Simpan Virus Corona dari Kelalawar, Tapi Bantah Sudah Terjadi Kebocoran hingga Bikin Kalang-kabut Seantero Dunia

GridStar.ID - Wabah virus corona masih menjadi pandemi di seluruh dunia.

Virus ini disebut-sebut berasal dari hewan yang diduga kelalawar.

Menjadi misteri, baru-baru ini laboratorium di Wuhan akhirnya mengakui menyimpan virus corona dari kelalawar.

Baca Juga: Tak Bisa Kunjungi Sanak Saudara Saat Lebaran Lantaran Pandemi Corona, Nicholas Saputra Pilih Habiskan Waktu di Rumah Saja Bersama Keluarga Inti dan Hewan Peliharaan

Meski demikian, Tiongkok masih enggan mengakui bahwa terjadi kebocoran di Laboratorium tersebut.

Di antara teori yang banyak berkembang terkait asal muasal virus Corona penyebab Covid-19 adalah berasal dari kebocoran yang terjadi di laboratorium di Wuhan, China.

Ya, memang terlihat sangat kebetulan virus Corona diketahui pertama kali menginfeksi manusia terjadi di Wuhan.

Baca Juga: Sering Dituding Jadi Penyebab Wabah Virus Corona, Laboratorium di Wuhan Ini Ketahuan Miliki 3 Virus Hidup Mirip Cov-2, Faktanya Bikin Melongo!

Sementara di kota yang sama, terdapat sebuah laboratorium milik Institut Virologi China yang banyak meneliti mengenai perkembangan virus.

Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo bahkan mengaku memiliki bukti bahwa virus corona memang berasal dari lab tersebut.

Setelah sekian lama bungkam, petinggi dari Institut Virologi China akhirnya buka suara mengenai kondisi di laboratorium mereka.

Baca Juga: Indonesia Masih Terkungkung Wabah Virus Corona, Wapres Ma'ruf Amin Sampaikan Permohonan Maaf: Pemerintah Mohon Maaf, Bahaya Corona Belum Hilang

Salah satu yang akhirnya mengejutkan, atau mungkin memuaskan dugaan, banyak pihak adalah pengakuan bahwa laboratorium tersebut memang memiliki virus Corona.

Bahkan, virus Corona tersebut diakui berasal dari kelelawar yang terdiri dari tiga galur (strain).

Namun, meski mengakui hal tersebut, mereka berani menjamin bahwa kebocoran adalah hal yang mustahil terjadi karena mereka memiliki suatu bukti yang kuat.

Baca Juga: Merasakan Keimanan Islam saat Pandemi Corona, Pria Sangar Bertatto Ini Putuskan Mualaf, Begini Kisah Spiritualnya Ucap Syahadat dan Puasa Ramadan Pertama Kali

Teori konspirasi bahwa laboratorium di Wuhan bertanggung jawab dalam mewabahnya Covid-19 sebenarnya sudah menyeruak selama berbulan-bulan.

Namun, Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo kemudian melontarkannya ke permukaan, di mana mereka mengklaim sudah melihat bukti.

Lab itu kemudian menerima virus misterius tersebut pada 30 Desember, menentukan urutan genome, dan menginformasikannya kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO) di 11 Januari.

Baca Juga: Bak Angin Segar, PNS Masih Ada Harapan Gaji ke-13 Cair Lebih Besar dari THR di Tengah Wabah Corona, Stafsus Kemenkeu Beri Keterangan!

Di wawancara yang disiarkan Sabtu malam (23/05), Wang mengaku sebelum wabah ini ada, mereka tidak pernah menyimpan atau meneliti SARS-Cov-2.

"Faktanya, seperti yang lainnya, kami malah tak tahu virus ini ada. Jadi, bagaimana bisa bocor jika kami saja tak pernah menyimpannya?" tanya dia.

WHO kemudian menyatakan bahwa Washington sama sekali tidak memberikan bukti konkret untuk mendukung klaim bahwa virus itu bocor.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong! Penyebarannya Seakan Tak Ada Habisnya, Ternyata Selama Ini Virus Corona Bermutasi, Pembuatan Vaksin Dinilai Sia-sia?

Dalam wawancara dengan Scientific American, Shi mengungkapkan urutan genome SARS-Cov-2 tidak menyamai virus corona yang mereka punya.

Institut virologi China memang mengaku mempunyai tiga galur ( strain) virus corona yang berasal dari kelelawar.

Namun berdasarkan keterangan dari laboratorium, saat ini tidak ada koleksi mereka yang cocok dengan virus yang mewabah di dunia.

Baca Juga: Virus Corona Disebut Mulai Bermutasi, Para Ahli Mulai Teliti Gejala Langka Pada Pasien Positif Covid-19, Apa Saja?

Awalnya peneliti berpikir Covid-19, yang sudah membunuh 340.000 orang di dunia, berasal dari kelelawar dan menular ke manusia melalui hewan perantara.

Karena itu dalam wawancaranya dnegan CGTN, Direktur Institut Virologi Wuhan, menyebut klaim AS bahwa virus corona bocor dari laboratorium mereka "kebohongan murni".

Dalam wawancara yang dilakukan pada 13 Mei, Wang Yanyi menyatakan mereka mempunyai galur virus yang berasal dari kelelawar.

Baca Juga: Pilu! Bocah Berusia 2 Tahun yang Positif Virus Corona Ini Harus Berpisah dari Orang Tuanya untuk Jalani Karantina dan Lebaran Sendirian

"Kini kami mempunyai tiga strain virus hidup. Namun, kemiripan mereka dengan SARS-Cov-2 hanya mencapai 79,8 persen," papar Wang.

Salah satu tim peneliti mereka, dipimpin Profesor Shi Zhengli, sudah menangani coronavirus sejak 2004, dan fokus kepada sumber "pelacakan SARS".

Dilansir AFP Minggu (24/5/2020), mereka merujuk kepada Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang mewabah pada 2003-2004 silam.

Baca Juga: Sempat Menjadi Zona Merah, Kota Ini Bebas Covid-19 dan Akhiri PSBB Jelang Lebaran, Apa yang Dilakukan Pemerintah Daerah Untuk Menangani Covid-19?

"Kami tahu bahwa keseluruhan genome SARS-Cov-2 hanya sekitar 80 persen dari SARS. Jadi sangat berbeda," beber sang direktur.

Wang menuturkan, berdasarkan penelitian Profesor Shi terdahulu, mereka tidak memerhatikan jika ada virus yang hampir mirip dengan SARS. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lab di Wuhan Punya 3 Jenis Virus Corona dari Kelelawar"

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : kompas

Baca Lainnya