Lakukan Protes Karena Kekurangan APD dan Masker Karena Covid-19, Dokter Ini Malah Dipukuli Hingga Tergeletak dan Diseret ke Rumah Sakit Jiwa

Sabtu, 23 Mei 2020 | 06:00
BBC

Dokter yang dipukuli dan dibawa ke rumah sakit jiwa setelah melakukan protes

GridStar.ID - Masalah virus covid-19 memang terjadi di banyak negara di seluruh dunia.

Banyak tim medis yang kekurangan APD dan masker untuk menangani para pasien virus corona.

Kekurangan alat pelindung diri membuat dokter yang bereaksi dan melakukan protes.

Baca Juga: Yogyakarta dan Bali Dinilai Masih Kebal dari Virus Covid-19, Mbak You Ungkap Alasan Mengejutkan di Baliknya! Ada Wilayah Sakral dan Memegang Tradisi

Tetapi aksinya tersebut membuat pihak keamanan geram dan polisi mengamankan dokter asal India ini.

Sang dokter sempat diborgol dan dipukul polisi sampai ia tergeletak di jalanan.

Dokter itu kemudian dibawa ke rumah sakit jiwa padahal ia tak memiliki riwayat penyakit kejiwaan.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi PNS, Gaji ke-13 ASN Bakal Lebih Besar dari THR dan Soal Kepastian Pencairan Akan Dibahas di Bulan ini!

Dokter yang bernama Sudhakar Rao ini merupakan ahli anestesi dengan pengalaman selama 20 tahun dan sempat menjadi berita utama di media India karena aksinya tersebut.

Sudah dua kali dalam dua bulan terakhir ia melakukan protes.

Dalam beberapa video terlihat dr Rao dikelilingi polisi di sebuah jalan raya di tempatnya tinggal dan bekerja.

Baca Juga: Tak Laku Lagi di Layar Kaca, Pelawak Ini Banting Stir Jadi Penjual Cireng Demi Beri Makan Anak Istri Bikin Hati Raffi Ahmad Bergetar hingga Datang Berikan Duit 3 Gepok

Pihak berwenang mengatakan bahwa dr Rao dikirim ke rumah sakit jiwa karena hal tersebut.

Berikut aksi yang dilakukan Dr Rao saat melakukan protes pada polisi.

Melansir bbc news, Dr Rao pertama kali terlihat bertelanjang dada, duduk di dalam mobilnya di sisi jalan, dan berteriak pada polisi.

Baca Juga: 200 Juta Data Warga Indonesia yang ada di KPU Diduga Diretas Hacker, Menkominfo Angkat Bicara

Dalam video lain, dr Rao berbaring di jalan dengan tangan terikat di belakang punggungnya ketika seorang polisi memukulinya dengan tongkat.

Polisi yang melakukan tindakan pemukulan tersebut langsung diskor dan dilakukan penyelidikan.

Sebelum dibawa pergi, dr Rao sempat bicara pada wartawan setempat mengenai peristiwa yang sedang terjadi.

Baca Juga: Dibui di Nusakambangan Gegara Langgar Perjanjian Asimilasi, Ustadz Abdul Somad Ungkap Sosok Asli Habib Bahar bin Smith: Jeruji Besi Tak Bisa Memenjarakan Pikirannya

dr Rao mengatakan dihentikan polisi dan dipaksa keluar dari mobil oleh polisi.

"Mereka menyambar telepon dan dompet saya. Mereka memukul saya," katanya.

Pada 3 April, dr Rao, yang bekerja di rumah sakit pemerintah, mengatakan kepada media bahwa dokter tidak diberi APD dan masker memadai.

Baca Juga: Kena Batunya! Nekat Bantu Ipar Bunuh dan Biarkan Korban Hingga Membusuk, Pelaku Dapat Imbalan Tak Diduga

Dia mengaku baru saja diminta untuk meninggalkan pertemuan dengan para pejabat karena dia mengangkat masalah ini.

"Kita disuruh menggunakan masker yang sama selama 15 hari sebelum meminta masker baru.

Bagaimana kita bisa merawat pasien yang mempertaruhkan hidup kita?" dia bertanya kepada wartawan televisi lokal dalam sebuah klip yang segera menjadi viral.

Baca Juga: Belum Selesai Perangi Pandemi Corona, BMKG Tiba-Tiba Perintahkan 6 Wilayah Ini Waspada dengan Peristiwa Alam Ekstrem, Ada Apa?

Karena membongkar kebobrokan pemerintah dalam menangani pandemi covid-19 ini, dr Rao dikenakan skorsing.

Setelah kejadian itu, dr Rao merilis video di mana ia meminta maaf dan meminta penangguhannya dibatalkan.

Keluarga dari dr Rao sendiri juga mengatakan bahwa sang dokter tak memiliki masalah dengan kesehatan mental.

Baca Juga: Yogyakarta dan Bali Dinilai Masih Kebal dari Virus Covid-19, Mbak You Ungkap Alasan Mengejutkan di Baliknya! Ada Wilayah Sakral dan Memegang Tradisi

Polisi yang melakukan penangkapan tersebut mengungkapkan pembelaannya sendiri.

"Dia berperilaku kasar dengan polisi. Dia mengambil ponsel dari seorang polisi dan membuangnya," kata Komisaris Polisi Visakhapatnam, RK Meena kepada wartawan.

"Dia tampaknya menderita masalah psikologis," lanjutnya. (*)

Tag

Editor : Hinggar

Sumber Wartakota.com