Walau Negara Miskin Tapi Terbebas dari Corona, Kebiasaan Penduduknya Makan Kelapa Jadi Perdebatan, Rahasia Bebas Covid-19?

Senin, 18 Mei 2020 | 08:00
Kompas

Walau Negara Miskin Tapi Bebas Corona, Kebiasaan Penduduknya Makan Kelapa Jadi Perdebatan, Rahasia Bebas Covid-19?

GridStar.ID - Masih diperdebatkan rahasia Negara Kiribati terbebas dari virus corona.

Negara miskin tersebut justru terbebas dari ngerinya Covid-19.

Lalu apa rahasianya?

Baca Juga: Ogah Ikuti Rapid Tes Corona, Ketua DPRD Garut Lantang Sebut Alat Buatan China Jelek hingga Ngotot Tak Mau Gunakan: Alat yang Ada Tarik Dulu, Ganti yang Baru!

Melansir Daily Express, banyak tumbuhan kelapa tumbuh di negara ini.

Negara Kiribati yang terletak di Pasifik Tengah memang merupakan wilayah gugusan pulau dengan populasi 116.000.

Daerahnya yang memiliki banyak pantai membuat Kiribati punya banyak pohon kelapa.

Baca Juga: Angin Segar, Jokowi Ketok Palu Aturan Usaha hingga Aktivitas Rakyat Agar Bisa Kembali Normal, Peneliti Singapura Kabarkan Corona di Indonesia Berakhir Oktober

Melansir Gridhealth.ID, kelapa di Kiribati sudah seperti makanan pokok.

Di Kiribati kelapa disebut dan dikenal dengan nama moimoto.

Rooti Tianaira, seorang guru sekolah dasar di Tarawa, Kiribati, mengatakan pada Mirror, "Kami menggunakan moimoto untuk bertahan melawan virus,"

Baca Juga: Bak Mimpi Buruk, Kurva Pasien Covid-19 di Indonesia Melonjak Naik hingga 17 Ribu, Peneliti Temukan Gejala Baru Virus Corona dan Menganggapnya Aneh, Apa Itu?

"Buah ini sangat kaya akan vitamin A dan vitamin C," katanya.

"Nenek moyang kami juga makan kelapa parut, dan noni (buah asli lainnya), yang dikenal rasanya menyengat, tetapi memiliki khasiat kesehatan," jelasnya.

"Kami makan sarapan dengan itu setiap hari, dan juga minum todak asam (jus kelapa fermentasi)," imbuhnya.

Baca Juga: Kurva Naik, Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 17 Ribu, Pemerintah Umumkan Hasil Pemeriksaan Spesimen Tunjukkan 118.701 Negatif Corona!

"Mereka semua kuat dari penyakit," singkatnya.

"Jadi kami menggunakan buah-buahan ini untuk membangun sistem kekebalan tubuh kami, mereka banyak dijual di kios dan jalan-jalan," paparnya.

Namun, melansir Intisari.id, Rimon seorang jurnalis setempat membantah klaim itu, dia mengatakan teori itu mungkin untuk memasarkan dagangannya.

Dia mengatakan, "Sebenarnya, menjual kelapa tidak biasa di Tarawa,"

Kompas

Negara Kiribati

Baca Juga: Larang Warganya Mudik Lokal, Anies Sebut Corona Tidak Kenal Lebaran

"Tidak semua orang memiliki pohon kelapa sendiri, terutama di daerah penduduk padat, jadi mereka yang tidak bekerja menjual kelapa," katanya.

"Mengatakan bahwa kelapa bisa mencegah virus corona, itu adalah hal yang baru bagiku," jelasnya.

Meski demikin, Rimon mengatakan, rumor konyol tentang kaitan kelapa dengan virus corona, di media sosial memicu banyak yang mengikutinya di negara maju.

Baca Juga: Di Indonesia Tembus 17.000 Kasus, Paranormal Kondang Ini Sebut Pandemi Virus Corona Mirip Peristiwa di Jawa Masa Lampau hingga Singgung Ritual dan Teguran dari Alam, Ada Apa?

"Masalahnya banyak yang percaya bahwa kelapa bisa mencegah Covid-19," katanya.

Sementara itu banyak masyarakat yang menyebarkan kabar itu tanpa membedakan palsu atau tidaknya.

Di negara itu hanya ada dua sumber informasi, dari siaran pers dan Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Bak Mimpi Buruk, Dunia Pontang-Panting Lawan Covid-19, WHO Sebut Virus Corona Tak Akan Hilang Meski Sudah Ada Vaksinnya, Lantas Bagaimana?

Jadi benar tidaknya buah kelapa untuk cegah infeksi virus Covid-19, masih perlu diteliti lebih lanjut.

(*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : intisari, Daily Express, Gridhealth.id

Baca Lainnya